Highlight Other Overview

ELEMENTARY: Kiprah Sherlock Holmes di New York

Sherlock Holmes tentu bukan nama asing bagi pecinta novel. Saking terkenalnya, karakter fiktif yang lahir dari hasil goresan pena Sir Arthur Conan Doyle terus saja menggema meski sudah berumur lebih dari 120 tahun sejak pertama kali dipublikasikan. Bahkan sudah banyak film dan serial televisi yang mengangkat kisah detektif nyentrik dari Inggris tersebut. Mana saja yang sudah kalian tonton?

Saya jadi salah satu penggemar Sherlock Holmes sejak masih duduk di bangku SD. Sejak itu, Holmes jadi salah satu tokoh favorit saya. Ketika film versi Hollywood yang diperankan Robert Downey, Jr. rilis, jujur saja agak di bawah ekspektasi awal. Sampai akhirnya BBC merilis serial Sherlock yang memukau, barulah saya gembira. Ternyata eh ternyata, Sherlock ala BBC bukanlah satu-satunya serial Sherlock Holmes di era modern. CBS juga ternyata menggarap serial yang terinspirasi dari detektif nyentrik tersebut dengan title Elementary.

sherlock

Ada beberapa ground rules yang harus disetujui sebelum kalian-terutama fans Sherlock Holmes-menikmati Elementary. Pertama, serial ini benar-benar berbeda dari seluruh produk yang mengatasnamakan Sherlock Holmes. Ya setting tempatnya, ataupun karakter dari orang-orangnya. Maka dari itu, kedua, jangan bandingkan Elementary dengan serial sejenis. Open minded saja, niscaya kalian dapat menikmati Elementary secara utuh.

Dikisahkan Joan Watson (yep, it’s JOAN not JOHN) yang diperankan oleh Lucy Liu mendapat seorang “klien” baru. Oh iya, di sini Watson bekerja sebagai sober companion alias partner untuk menjaga orang tetap menjauhi narkoba setelah rehabilitasi. Biasanya sober companion diperbolehkan tinggal seatap dengan kliennya selama beberapa waktu. Profesi yang sama sekali nggak cocok untuk di Indonesia. Bisa digerebek.

Nah, ketika Watson bertemu dengan klien barunya tersebut, tampilannya tipikal seorang pecandu. Orangnya cuek, slengekan, dan bertato. Malah mirip seorang residivis atau anggota geng jalanan. Ulalala, tak disangka itulah Sherlock Holmes versi CBS!

Belum sempat berkenalan lebih jauh, Watson sudah dibuat tercengang dengan deduksi Sherlock. Ia dapat mendeskripsikan Watson dengan sangat detail hanya dari tas Watson yang terjatuh! Setelah itu, Watson mengikuti Sherlock untuk menangani kasus pembunuhan atas permintaan dari kepolisian New York. Dari situ Watson baru tahu kalau Sherlock berprofesi sebagai konsultan detektif.

murder

Kasus yang ditangani Sherlock terlihat simpel di awal, namun ternyata sangat kompleks pada akhirnya. Bahkan Sherlock harus merelakan dirinya ditangkap saking frustasi dalam memecahkan kasus. Meski Sherlock nyentrik dalam menangani kasus, Watson diam-diam terpukau dengan kemampuan Sherlock.

Di episode awal ini, jujur saja saya langsung jatuh cinta. Apa yang ditunjukkan benar-benar berbeda, namun di tiap sudutnya masih ada rasa otentik dari Sherlock Holmes. Meskipun Watson yang ditampilkan berbentuk wanita (keturunan Asia pula), namun sedikit pun tidak mengganggu kenikmatan menonton Elementary. Bahkan chemistry antara Sherlock dan Watson langsung bisa terlihat. Dialog-dialog yang disuguhkan antar karakter juga cerdas. Terkadang quote asli dari novel diucapkan pula dalam beberapa scene.

Overall, pengalaman pertama menonton Elementary sungguh unik. Ibarat kalian kembali ke rumah di kampung halaman, namun semua perabotan yang ada dipindah posisinya. Terasa asing, namun di saat yang sama juga familiar. Meskipun agak kontroversial, Sherlock ala Elementary punya masa depan yang menjanjikan!

Tinggalkan Balasan