Review

[REVIEW] MASTER OF NONE SEASON 1 EPISODE 6: NASHVILLE

Jujur saja iterasi keenam Master of None menjadi salah satu episode favorit saya. Bahkan dari seluruh serial yang saya tonton akhir-akhir ini, ‘Nashville’ sukses membuat saya menikmati segala sesuatunya secara lengkap. Kepuasan saya terhadap episode ‘Nashville’ bukan karena lucunya, tapi kedekatan ceritanya dengan kehidupan pribadi saya. Haha!

Lupakan tentang kehidupan personal saya. Quick question; apa yang kalian lakukan pada saat first date? Dinner? Nonton? Itu standar banget! Denise sadar akan hal itu, sampai dia pun menyarankan Dev untuk melakukan apa saja kecuali ‘normal dating’. Traveling adalah ide Denise yang diterima Dev. Wanita yang akan diajak Dev bukanlah wajah baru, karena dia adalah wanita pertama yang keluar di episode perdana. Yup, Rachel (Noel Wells) is back!

hotelnice

Sebenarnya bukan kencan pertama sih, karena Dev sudah pernah berhubungan one night stand dengan Rachel. Di beberapa episode berikutnya pun Dev sempat mengajak Rachel untuk kencan namun ditolak karena Rachel masih berhubungan dengan mantan pacarnya yang kebetulan datang ke kota. Sekarang Rachel sudah sendiri lag, kesempatan untuk Dev mendekatinya.

Meski bukan pasangan kekasih, Dev memberanikan diri untuk mengajak Rachel jalan-jalan ke Nashville yang berjarak dua jam perjalanan jika menggunakan pesawat. Situasi weekend trip jelas bukan hal yang normal dilakukan pada kencan pertama. Master of None mencoba membawa penonton untuk mengeksplor kemungkinan yang bisa terjadi se-natural mungkin. Dan tentu saja, Dev dan Rachel juga berusaha untuk mengenal (lagi) satu sama lain.

jalan2

Saat pertama bertemu, Dev dan Rachel memulainya dengan pertanyaan standar “what’s going on” sebagai bentuk catch-up satu sama lain. Memang ada satu-dua momen canggung, tapi overall saya kagum dengan chemistry yang terbentuk begitu cepat antara mereka berdua. Sekilas dialog-dialog yang dilontarkan nggak ada yang spesial, namun mereka bisa membuatnya begitu smooth. Padahal, ingat sekali lagi, ini pertama mereka bertemu setelah sekian lama.

Dev tetap menyelipkan jokes dalam obrolannya dengan Rachel. Seperti ketika di pesawat, Rachel mengingat semua tentang Dev, namun Dev malah menuduh Rachel terjebak dalam stereotipe tentang orang India. Sebenarnya momen nostalgia dari Rachel ini cukup sweet, tapi Dev seolah merusaknya, in a funny way.

baju

Ada dua bagian terbaik dari episode ini: saat Dev/Rachel jalan-jalan menyusuri sudut kota Nashville dan momen ketika mereka di hotel. Tenang, di episode ini Master of None menjadikannya sangat elegan karena tidak ada adegan seks yang diperlihatkan. Justru yang paling menarik adalah pingpong obrolan mereka yang selalu nyambung dan nggak ada bosannya untuk didengar. Nggak terus-terusan bercanda sih, ada beberapa topik serius yang mencerahkan penonton. Contohnya adalah topik mengenai korelasi antara umur dan impian masa muda.

bete2

Saat seolah-olah semuanya berjalan lancar, twist baru muncul menjelang akhir episode ketika keegoisan (dan ketergantungan akan Waze) dari Dev membuat Rachel super bete. Yang menarik, mereka tidak butuh banyak interaksi verbal untuk menunjukkan kepada penonton bahwa mood mereka sedang jelek. Mereka bahkan tidak terlibat konflik secara langsung. Blocking, gestur tubuh, dan background music sudah mewakili suasana hati masing-masing secara utuh.

hotel2

Bintang di episode ini jelas ada pada diri Noel Wells. Wajah imut dan tingkahnya yang sedikit childish sukses menjadi kombinasi yang mematikan. Personally saya ingin melihat lebih banyak Rachel di episode mendatang. Overall, ‘Nashville’ menggeser Master of None ke genre romantic comedy yang menyenangkan untuk ditonton.

Tinggalkan Balasan