Diadaptasi dari novel thriller karangan John Le Carre, mini seri dari BBC ini menyuguhkan episode pilot dengan elegan juga memanjakan mata. Meski tidak 100% mirip dengan novel, The Night Manager versi serial tetaplah menarik untuk diikuti terutama karena BBC menggandeng aktor dan aktris kelas atas seperti Tom Hiddleston, Hugh Laurie, dan Olivia Colman.
Jika dalam novelnya mengambil setting waktu tahun ’90-an, David Farr (penulis skenario) melakukan update sedikit dengan menggunakan latar tahun 2011 saat pergolakan politik di Mesir sedang panas-panasnya. Seorang mantan tentara berkebangsaan Inggris bernama Jonathan Pine (Tom Hiddleston) adalah manajer shift malam dari sebuah hotel berbintang “Nefertiti” di Kairo. Revolusi melawan presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun membuat para pengunjung hotel panik. Di saat yang bersamaan, datanglah Sophie Alekan (Aure Atika) yang meminta Pine untuk membuat kopian dari dokumen rahasia. Sophie sendiri adalah wanita simpanan Freddie Hamid yang berasal dari keluarga paling berpengaruh di negara tersebut. Pine tak kuasa untuk mengintip isi dokumen dan ia terkejut saat mengetahui isinya tentang penjualan senjata ilegal berskala besar. Penjualnya siapa lagi kalau bukan Richard Roper (Hugh Laurie), seorang bilyuner dermawan yang licik.
Pine lalu memberitahu kedutaan Inggris yang ada di Kairo agar info tersebut bisa disampaikan kepada intelijen Inggris. Kasus tersebut menarik perhatian Angela Burr (Olivia Colman), anggota intelijen yang cukup berpengaruh. Meski memegang jabatan penting, Burr hanya berkantor di sebuah petak ruangan yang lusuh dan amat sederhana. Sayangnya Burr tak mampu meyakinkan kolega lain untuk mengintervensi penjualan senjata Roper karena taruhan politiknya teramat besar yang bisa berdampak buruk bagi Inggris. Saat intelijen Inggris tak mampu berbuat apa-apa, nasib buruk menimpa Sophie. Pine teramat shock dan sedih. Selain terlibat cinta satu malam dengan Sophie, Pine sebelumnya berjanji untuk melindungi Sophie.
Empat tahun berselang Pine bekerja dengan posisi yang sama untuk sebuah resort di Zermatt, Swiss. Lokasinya berada di pegunungan penuh salju dengan suasana yang amat tenang. Saya bertanya-tanya siapa yang kurang kerjaan menginap di tempat se-remote itu. Ternyata Roper-lah yang menjawab pertanyaan saya. Bersama beberapa rekan dan sang kekasih Jed (Elizabeth Debicki), Roper datang menginap di sana. Tentu Pine masih mengingat Roper sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap nasib Sophie di Kairo. Seketika scene flashback tentang Sophie menghantui Pine. Ada amarah dan dendam yang terlihat dari ekspresi Pine…
Pine berinisiatif untuk menghubungi Burr. Tak lama kemudian Burr mendatangi Pine untuk menawarkan pekerjaan yang beresiko tinggi: menyusup ke dalam lingkaran dalam Roper. Akankah Pine akan menerima resiko tersebut?
Meski pekerjaan sebagai manajer berbeda jauh dari profesinya terdahulu, Pine masih menunjukkan sisa-sisa patriotisme terhadap negara. Memang tidak secara eksplisit diperlihatkan, namun poin saya di sini, Hiddleston berhasil memerankan profesi manajer hotel sekaligus “pensiunan” anggota militer dengan amat baik. Dari nyaris satu jam durasi, scene favorit saya adalah ketika kapanpun Hiddleston berperan sebagai manajer hotel.
Poin penting lain mengapa The Night Manager patut ditonton adalah keindahan visualnya. Buang jauh-jauh anggapan kalau tv series identik dengan budget rendah. Serial ini terlihat sangat “mahal” karena mempertontonkan tempat-tempat eksotis di Mesir, Spanyol, dan tentu saja Inggris.
Overall, wajar jika The Night Manager masih dalam pace yang lambat. Ibarat bermain catur, episode perdana ini masih dalam fase mengatur bidak-bidak di posisi yang tepat. Belum ada aksi yang “wah,” namun cukup untuk membuat penonton menunggu-nunggu episode berikutnya.
GeNocite..
- Kekuatan utama The Night Manager: Artis, cerita, dan visual yang elegan.
- Ada beberapa adegan nudity yang terlihat jelas.
- Opening-nya keren!