Review The Walking Dead

[REVIEW] THE WALKING DEAD SEASON 6 EPISODE 14: TWICE AS FAR

Salah satu aspek yang membuat penonton terkadang malas (baca: gemas) menonton The Walking Dead adalah karakter-karakternya yang seringkali tidak belajar dari pengalaman. Mereka dengan santai melakukan sesuatu yang ujungnya merugikan bagi semua orang. Masih bisa dimaklumi jika yang salah membuat keputusan adalah orang “amatir,” namun kali ini Daryl dan Rosita yang kenyang dengan pengalaman, entah kenapa harus melakukan kesalahan elementer berulang-ulang.

Adegan dibuka dengan suasana Alexandria yang amat tenang, aman, dan nyaman. Bahkan Seth Gilliam yang memerankan Father Gabriel aktingnya hanya maju-mundur-cantik di tempat yang sama sebanyak tiga kali. Tidak ada kejadian yang luar biasa. Mungkin hanya Morgan yang membuat perubahan besar dengan membangun penjara bawah tanah, seorang diri.

penjara

Dengan ketenangan yang “tidak biasa” tersebut, awalnya saya mengira Alexandria bakal diserang oleh pihak luar dan ketenangan segera berubah menjadi ketegangan. Namun justru permasalahan bukan datang dari pihak luar, melainkan dari para heroes kita.

Denise sang dokter tambun satu-satunya, mengajak Daryl dan Rosita untuk mengecek lokasi apotek yang sempat ia ketahui sebelum masuk ke Alexandria. Daryl sudah tahu bahwa Denise tak punya pengalaman sama sekali untuk bertahan di luar sana, namun tetap mengiyakan permintaan Denise. Keputusan yang patut dipertanyakan untuk orang sekelas Daryl di universe The Walking Dead.

Denise seperti sudah merelakan dirinya mati sia-sia untuk hal yang tidak perlu. Perbuatan bodoh mulai dia lakukan saat berada di apotek. Pembuktian diri adalah pembelaan yang selalu ia utarakan kepada Daryl dan Rosita, namun penonton sudah jengah dengan karakter yang bertingkah sok berani tanpa alasan yang jelas. Saat Daryl dan Rosita sibuk mengumpulkan obat-obatan, Denise mencoba menginvestigasi suara-suara misterius di ruang sebelah seorang diri. Ada pemandangan mengerikan ketika Denise menemukan sepatu bayi bersimbah darah di sebuah wastafel.

trio

Ada diskrepansi di sini. Mengapa yang mengumpulkan obat justru malah Daryl dan Rosita? Bukankah lebih efektif jika mereka berdua mengamankan perimeter ketika tahu ada suara-suara yang mengancam eksistensi mereka di sana. Dan tidak hanya sekali Daryl/Rosita kecolongan, namun saat berjalan pulang pun mereka melakukan hal yang sama. Denise juga melakukan hal yang sama pula. Denise dengan bodohnya memeriksa mobil demi cooler kecil sendirian. Jelas Daryl dan Rosita marah, namun penjelasan berapi-api dari Denise cukup menggugah hati. Daryl mengingatkan Denise kepada kakaknya, dan Rosita terlihat sangat kesepian di mata Denise (pasca putus dengan Abraham).

Okay, bukan hanya Denise yang punya kesempatan keluar dari Alexandria. Pada saat yang bersamaan Eugene bersama Abraham pergi ke sebuah bengkel di mana Eugene punya ide brilian untuk memproduksi amunisi. Sayangnya Eugene terlibat perang mulut hebat dengan Abraham, hingga pria berbadan tegap tersebut meninggalkan Eugene seorang diri.

eugene

Untungnya Abraham tidak benar-benar serius dengan omongannya. Ia mengamati dari balik barel minyak ketika Eugene ditangkap oleh Dwight and the gank yang juga sedang menyandera kelompok Daryl. Di sini ada scene menarik ketika Eugene yang pengecut sengaja memberitahu posisi Abraham kepada musuh kemudian berubah menjadi pengalih perhatian yang cerdas. Tidak hanya berhenti di situ, Eugene berubah dari tawanan menjadi pahlawan dengan… menggigit kemaluan Dwight! Ouch!

By the way, masih ingat Dwight? Dia adalah orang yang merebut crossbow dan motor Daryl di beberapa episode lalu. Daryl pasti menyesali keputusannya untuk tidak membunuh Dwight saat ada kesempatan. Di dunia The Walking Dead, tidak selamanya karma baik dibalas dengan yang baik-baik pula.

kepung

The Walking Dead season 6 kini punya kebiasaan baru untuk menghentikan perjalanan karakter yang belum sempat di-develop lebih jauh padahal sedang populer, bahkan punya potensi disukai oleh penonton. Seperti Jessie Anderson misalnya. Wanita cantik berambut pirang tersebut harus mati mengenaskan karena kecerobohan rencana Rick ketika Alexandria dibanjiri walkers. Kali ini Denise sang dokter lesbian yang dapat giliran tersebut. Well, makin sedikit penduduk Alexandria tapi makin besar ancaman dari luar.

Episode ini seakan memfokuskan diri pada tiga orang yang krisis identitas; Denise, Eugene dan Carol. Tunggu, apa yang dilakukan Carol? Saksikan sendiri menjelang akhir episode dan kalian akan merasakan peristiwa dejavu. Bad Carol!

GeNocite

  • Predikat the best zombie jatuh kepada walker dihadapi Eugene di bengkel. Lelehan timah panas di kepala walker tersebut sungguh jadi “inovasi” menarik.
  • Daryl memang tidak bisa jauh dari crossbow kesayangannya.
  • Selalu menyenangkan melihat tik-tok dialog Abraham dan Eugene.

Tinggalkan Balasan