Warning: Diasumsikan sudah menonton episode sebelumnya
Biasanya sebelum season berakhir, sebuah serial akan menyuguhkan set-up episode yang membuat penonton tidak sabar menunggu klimaks di episode finale. Set-up episode ini sangat penting—sama pentingnya dengan appetizer di sebuah jamuan makan. Sayangnya TWD season 6 seakan lupa cara menyajikan ‘hidangan pembuka’ yang nikmat bagi penontonnya.
Meski episode “East” yang dihiasi dengan beberapa scene action serta narasi yang cukup baik, serial ini masih saja mencoba menjebak kita dalam perangkap yang sama untuk yang ke sekian kalinya. Permasalahan utama ada di development karakter yang jauh dari kata logis. Paling tidak, ada dua tokoh yang mendukung pernyataan tersebut dalam episode ini.
Daryl memutuskan untuk pergi sendirian mencari Dwight and the gank yang di episode 14 menyergap dan sukses membunuh Denise. Tujuan Daryl apalagi kalau bukan untuk balas dendam. Untuk Denise? Betul. Karakter yang sejak awal tidak pernah dekat dengan Daryl. Saya paham dengan sifat Daryl yang berapi-api dan punya emosi tinggi, namun balas dendam untuk seseorang yang tidak terlalu dikenal sepertinya terlalu berlebihan. Apalagi Daryl seakan lupa dengan fakta bahwa Dwight punya pasukan bersenjata lengkap dan Daryl sendiri hanya bermodalkan crossbow. Dwight dan gengnya sudah pasti menjadi ancaman bagi Alexandria, di mana orang-orang yang lebih berharga dari Denise (no offense, Denise!) bermukim. Namun Daryl tidak melakukan hal yang lebih logis ketimbang menyerahkan diri untuk dibunuh Dwight dan kawan-kawan.
Kepergian Daryl memancing Michonne, Glenn, dan Rosita untuk mencari. Lagi-lagi, karakter Glenn di episode ini bukanlah Glenn yang kita kenal. Tanpa memberitahu Rick, ia langsung pergi begitu saja. Meski akhirnya menemukan Daryl, keadaan berubah saat mereka (lagi-lagi) dikepung oleh tim pimpinan Dwight. Saya kagum dengan kemampuan stealth yang dimiliki anggota Saviors. Mereka seakan bisa muncul di mana saja tanpa terlacak, bahkan oleh tracker sekelas Daryl sekalipun.
Sementara itu, Carol benar-benar pergi meninggalkan Alexandria. Satu-satunya orang yang dipamiti adalah pacar barunya, Tobin. Dalam dua episode saja, Tobin sudah berhasil menjadi orang yang paling penting untuk Carol ketimbang Rick, Michonne, atau bahkan Daryl. Apapun alasannya, Carol jadi pribadi yang paling random di season ini.
Meski sulit ditebak, aksi dari Carol dalam membabat habis anggota Saviors yang mencegatnya saat kabur dari Alexandria adalah action paling top di episode “East.” Sisi lemah Carol ternyata bisa menjadi senjata yang sangat mematikan. Empat orang dari Saviors bukanlah masalah bagi dia.
Rick dan Morgan juga pergi dari Alexandria dalam rangka mencari Carol. Rick-pun tidak mencoba berbicara dengan grup untuk melakukan aksinya dan langsung pergi bersama Morgan. Interaksi dua alpha male tersebut juga jadi bagian paling menarik. Morgan dengan prinsip kuat seakan menjadi penetral sikap Rick. Morgan tak lelah untuk menekankan keyakinannya jika semua makhluk hidup itu berharga. Bahkan orang yang jahat pun berhak diberi kesempatan kedua. Ketika semua orang menjadi “yes man” bagi Rick, kehadiran Morgan tentu membawa pengaruh positif dalam grup.
Basically, semua badass heroes berada di luar Alexandria. Mungkin ini cara penulis skenario untuk memaksimalkan ancaman bagi karakter-karakter utama dalam waktu yang singkat demi mendapat efek siksaan maksimal di episode mendatang. Meski ending-nya sangat menggantung, penonton sudah kebal saat mengetahui trik serupa ditampilkan untuk Glenn di awal season.
Ingat, minggu besok adalah episode finale TWD season 6. Ada 90 menit untuk Rick dan kawan-kawan membayar “kebodohan” yang dilakukan di dua episode sebelum ini. Negan dipastikan akan muncul di hadapan penonton. Seberapa kejam-kah Negan? Siapa heroes kita yang akan mati? Well, tunggu season finale tanggal 3 April mendatang.
GeNocite…
- Daryl mencari Denise mengingatkan saya pada saat dia mencari Sophia, anak Carol.
- Bisa saya asumsikan Dwight punya daya pemulihan yang cepat setelah “aset” miliknya digigit secara brutal oleh Eugene. Luar biasa.