Review

[REVIEW] THE NIGHT MANAGER Episode 6

Setelah 6 minggu berkutat dengan intrik spionase, akhirnya The Night Manager menyajikan episode pamungkas. Angela Burr, Joel, dan Jonathan Pine harus segera meruntuhkan kerajaan Richard Roper. Berhasilkah mereka? Atau justru Pine benar-benar berubah haluan dan melindungi Roper?

Kegagalan tentara AS dalam menggeledah 20 truk yang diduga membawa senjata dari Roper ternyata berbuntut panjang. Angela Burr digoreng habis-habisan oleh petinggi badan pemerintah dan intelijen. Mereka berusaha mendapatkan informasi dari mana Angela mendapat bocoran dokumen rahasia tersebut. Angela tak bergeming, ia teguh melindungi Pine meski informasinya tak akurat.

blow2

Pada ending episode lalu, kita diperlihatkan Pine menginjakkan kaki di tempat yang traumatis bagi dia yaitu Nefertiti Hotel. Tempat penonton pertama kali melihat Pine sebagai the night manager yang berdedikasi dan berkharisma. Di sana pula kejadian mengerikan terjadi saat Pine tak sengaja terlibat dengan Roper. Tentu kita masih ingat bagaimana dia sangat terpukul dengan kematian Sophie Alekan yang hingga kini masih menghantui dirinya. Namun di satu sisi, Alekan-lah yang menjadi motivasi dia untuk membantu Burr menjatuhkan Roper. Kini ia harus berada di tempat yang paling ia hindari, ditambah bertemu dengan Freddie Hamid-orang yang diduga kuat telah membunuh Alekan.

Pine memainkan permainan yang sangat berbahaya ketika melibatkan Jed secara terang-terangan. Satu kesalahan saja, maka Pine kehabisan orang yang bisa dijadikan kambing hitam. Corky sudah mati dan Sandy terlalu loyal kepada Roper. Dua orang paling berpotensi untuk mengkhianati Roper tinggal Pine dan Jed saja.

Selain Jed, Pine juga melibatkan kawan lamanya yang bekerja sebagai chef hotel Nefertiti. Sangat menyenangkan melihat Pine bergerak aktif menggunakan segala bantuan yang ia bisa dapatkan demi melancarkan serangan balik terhadap Roper. Begitu pula Angela Burr dan Joel yang langsung terbang ke Nefertiti Hotel untuk membantu Pine. Jujur saja, kehadiran keduanya membawa ketegangan tersendiri di sepanjang cerita, apalagi saat melihat Burr dengan berani menyusup ke kamar Roper.

Well, meskipun sudah direncanakan secara matang, Roper bukanlah orang yang mudah dikelabui. Pasca kematian Corky, kewaspadaannya justru bertambah. Di sinilah klimaks terjadi saat Roper mulai mencium keberadaan pengkhianat yang masih melenggang bebas di dekatnya. Untuk awalnya, Jed yang menjadi korban.

jedtorture

Tingkah Roper sedari awal memang sangat misterius. Dalam beberapa kesempatan penonton dibuat percaya jika Roper sudah tahu siapa pengkhianatnya. Kalimat-kalimat yang dilontarkan penuh makna tersembunyi. Seperti di episode ini dia mengatakan kepada Pine “even taraitors can be forgiven.”

Namun saat ia mengetahui motivasi Pine yang sebenarnya, Roper terlihat sangat terkejut. Well, ternyata memang Roper benar-benar percaya dengan Pine. Ucapan Roper terdengar sangat menyentuh.

It’s a very rare thing Jonathan Pine, for me to trust a person. But you were special. I knew it the first moment I saw you.”

Paling tidak kita tahu rencana Burr saat menculik anak Roper yang nyaris membuat Pine terbunuh, benar-benar diresapi oleh Roper. Namun kalau dilihat-lihat sebodoh itukah Roper? Apa benar ia dari awal tidak tahu siapa Pine sebenarnya? Proses Pine dari seorang yang bukan siapa-siapa lalu kemudian menjadi orang kepercayaan Roper terlalu mulus.

Well, The Night Manager membuat episode klimaks yang benar-benar tak terduga. Menjadikan Nefertiti Hotel sebagai setting pamungkas benar-benar brilian. Namun pertanyaan pasti akan muncul di benak penonton. Masih banyak misteri yang belum terjawab. Bagaimana nasib petinggi korup yang telah membantu Roper? Atau ke mana uang milyaran poundsterling yang ditransfer Pine secara diam-diam?

Apapun itu, performa para artis di serial ini memang menjadi poin paling penting. Sudah tak diragukan lagi, nama besar menjamin kualitas. Tom Hiddleston yang stylish dan charming berhasil menipu penonton saat ia pura-pura menunjukkan loyalitasnya kepada Roper. Tak disangka Tom Hiddleston memang cocok memerankan karakter sebagai agen spionase. The next James Bond, maybe? tentu bukan hal yang sulit, karena The Night Manager bisa menjadi resume yang sempurna untuk peran legendaris tersebut.

kill

Hugh Laurie sebagai Roper juga sama bagusnya. Dialog dan ekspresinya penuh makna tersirat. Olivia Colman sebagai Angela Burr berhasil membawakan karakter yang membumi namun penuh ambisi. Menempatkan ketiga bintang besar tersebut dalam The Night Manager memang keputusan yang jenius. Hasilnya? Saya benar-benar menikmati saat menonton miniseri ini dari episode awal hingga akhir.

Kita tunggu apakah ada season lanjutan dari serial The Night Manager. Yang jelas, miniseri ini wajib ditonton!

Tinggalkan Balasan