Season Recap

THE NIGHT MANAGER: Salah Satu Serial Terbaik di Tahun 2016

Selain Amerika Serikat, negara Ratu Elizabeth alias Inggris juga tak jarang mengeluarkan serial TV yang menarik untuk diikuti. Sebagai contoh, siapa yang tak kenal Sherlock ala BBC? Dengan pemilihan casting yang tepat dan kualitas visual yang paten, serial yang terinspirasi dari karya Sir Arthur Conan Doyle itu menjadi salah satu tayangan yang paling ditunggu di seluruh dunia. Tahun ini, dataran Britania-khususnya dari channel BBC-kembali menggebrak dengan salah satu serial berkualitas; The Night Manager!

The Night Manager adalah serial thriller bertema mata-mata yang diangkat dari novel tahun 1993 karangan penulis kawakan Inggris, John le Carré. Mengusung bintang papan atas seperti Tom Hiddleston, Hugh Laurie, Olivia Colman, David Harewood, Tom Hollander, dan Elizabeth Debicki, sudah bisa dipastikan serial ini digarap dengan budget yang ‘wah.’ Selain itu, mengambil tempat di beberapa tempat eksotis dunia, membuat penonton semakin yakin jika The Night Manager seakan punya gelontoran dana yang tak terbatas.

Rating tinggi: 93% Rotten Tomatoes, 8.4 IMDb, 82% Metacritic

Deretan angka mentereng di atas bukannya tanpa alasan. Serial dengan total enam episode ini memang awalnya berjalan lambat, namun perlahan tensi terus menanjak hingga akhir episode finale. Alasannya simpel, The Night Manager sangat baik dalam tiga poin: cerita, cast, dan visual. Masing-masing aspek diramu sedemikian baik sehingga berhasil membuat penonton tak sabar menonton episode demi episode.

Cerita: Hiddleston sang agen murah senyum

Plot cerita utama seperti ini: Tom Hiddleston berperan sebagai Jonathan Pine, seorang mantan tentara Inggris dengan masa lalu yang kelam. Kini dia bekerja sebagai the night manager, alias manajer shift malam di berbagai hotel berkelas. Awal cerita The Night Manager memperlihatkan Pine sedang bekerja di Nefertiti Hotel yang terletak di Mesir. Saat itu Mesir sedang bergejolak karena banyaknya demonstran yang ingin sang presiden turun tahta.

alekan2

Di situlah Pine bertemu dengan Sophie Alekan, wanita simpanan anggota keluarga paling kaya di Kairo. Pine dan Sophie akhirnya menjalin hubungan, namun sebelumnya Sophie meminta Pine untuk membuat kopian dari sebuah dokumen super rahasia. Pine tak kuasa untuk mengintip dokumen tersebut, kemudian ia kaget karena isinya berhubungan dengan penjualan senjata ilegal yang didalangi oleh Richard Roper (Hugh Laurie).

Jiwa patriotisme yang masih tersisa memaksa Pine untuk melaporkan temuannya tersebut kepada koleganya yang punya kenalan dengan International Enforcement Agency di London. Setup tersebut membawa Pine ke berbagai event yang menuntunnya masuk ke lingkaran dalam dari Richard Roper, yang berhasil menduduki peringkat kedua sebagai aktor dengan kualitas spektakuler di serial ini. Pine tak sendirian dalam menjadi double agent karena agen Inggris Angela Burr (Olivia Colman) dan agen dari AS, Joel Steadman (David Harewood) mengawasi serta membantu Pine dari kejauhan.

manajer2

Tak lengkap rasanya jika serial ini hanya berfokus pada misi Pine dalam menggulung Roper. Disitulah Jed (Elizabeth Debicki) yang menjadi kekasih Roper hadir mewarnai hari-hari Pine. Wanita jangkung nan cantik tersebut seakan menjadi oase di tengah padang pasir, sekaligus menambah rumit perjalanan Pine. Tak hanya Jed, Lance Corkoran (Tom Hollander) sebagai tangan kanan Roper yang flamboyan senantiasa menaruh curiga karena masa lalu Pine yang cukup misterius.

Yang membedakan Hiddleston dengan mata-mata lainnya ialah ia begitu kharismatik aka charming. Di beberapa kesempatan ia memilih jalur persuasif ketimbang represif ketika menghadapi masalah. Sifat yang jarang ditunjukkan seorang ‘penjahat.’ Dia juga murah senyum terhadap siapa saja. Bandingkan ketika kita melihat film James Bond, misalnya, penonton bisa menghitung dengan jari berapa kali Daniel Craig tersenyum. Dan ketika melihat Tom Hiddleston tersenyum, saya kira semua wanita dengan mudah meleleh hatinya (saya-pun juga *ups*).

Aktor/Aktris Pendukung Tak Kalah Impresif

Kalau tak boleh memilih Tom Hiddleston atau Hugh Laurie sebagai karakter favorit, pilihan saya jatuh kepada Olivia Colman. Pemeran Angela Burr tersebut punya aura positif dalam setiap kemunculannya. Saya tak tahu alasan pastinya, mungkin saja karena karakternya yang tegas dan keibuan sehingga Colman begitu melekat di hati saya. Oh iya, kehamilan yang ditunjukkan dalam serial ternyata bukan rekayasa, lho! Ia benar-benar sedang mengandung saat menyelesaikan syuting The Night Manager.

joelburr

Karakter berikutnya yang menarik untuk dibahas adalah Tom Hollander sebagai Lance ‘Corky’ Corkoran. Dari penampilannya, si laki-laki bertulang lunak (baca: gemulai) yang satu itu mungkin terlihat friendly, namun ternyata dia adalah salah satu karakter yang paling berbahaya di serial ini. Penampilan Tom Hollander sungguh sangat nge-blend dengan karakter yang diperankannya tersebut.

Stunning Visual

Setting tempat yang digunakan The Night Manager benar-benar memanjakan mata penonton. Lokasi elit di dunia seperti Spanyol, Inggris, Mesir, hingga Swiss dijamin membuat penonton terkagum-kagum. Susanne Bier sebagai sutradara sangat fasih dalam memilih angle kamera sehingga pallete masing-masing lokasi bisa dimaksimalkan. Satu kata yang bisa mendeskripsikan aspek yang satu ini: Eksotis!

Kesimpulan

Mungkin satu-satunya pihak yang akan dikecewakan adalah mereka yang berharap action intens ala James Bond. The Night Manager jauh dari kesan tersebut. Penempatan karakter dan setup cerita yang mendetail menjadikan serial ini jauh dari hingar bingar desingan peluru (kecuali di episode-episode terakhir). Beberapa orang bisa saja menganggap alur cerita bertele-tele, namun sekali lagi, ini masalah selera.

Kesuksesan serial ini tak lepas dari pemilihan artisnya. Untuk saya, The Night Manager bisa menjadi pengisi curriculum vitae yang sempurna bagi Tom Hiddleston sebagai aktor. Oh iya, berkembangnya isu Hiddleston menjadi the next James Bond rasanya memang cukup beralasan, mengingat performa sang aktor yang memukau di serial ini. Jangan lupakan pula Hugh Laurie dan Olivia Colman juga berhasil menjadi suplemen sempurna yang melengkapi penampilan Hiddleston.

Overall, The Night Manager menjadi salah satu serial yang masuk daftar wajib tonton di tahun ini, apalagi buat kalian yang suka dengan cerita mata-mata dengan bumbu konspirasi. Tak sulit kok, mengikuti ceritanya. Meski kompleks, tetap bisa dicerna oleh kita semua.

Untuk kalian yang ingin membaca review per episode bisa mengunjungi link di bawah ini.

[REVIEW] THE NIGHT MANAGER: Episode 1

[REVIEW] THE NIGHT MANAGER: Episode 2

[REVIEW] THE NIGHT MANAGER: Episode 3

[REVIEW] THE NIGHT MANAGER: Episode 4

[REVIEW] THE NIGHT MANAGER Episode 5

[REVIEW] THE NIGHT MANAGER Episode 6

One thought on “THE NIGHT MANAGER: Salah Satu Serial Terbaik di Tahun 2016

Tinggalkan Balasan