Review

[REVIEW] GRIMM Season 6 Episode 1: “Fugitive”

SPOILER ALERT! Harap menonton episode “Fugitive” sebelum lanjut membaca ulasan di bawah ini

Hampir satu tahun Grimm absen dari pertelevisian dunia. Serial yang menggabungkan makhluk-makhluk mitologi dengan drama kriminal prosedural ini dulunya memang jadi salah satu serial unik berpremis menarik. Namun secara mengejutkan (atau tidak?) pada Agustus 2016 lalu, NBC sebagai penayang mengumumkan bahwa season 6 akan menjadi yang terakhir bagi Grimm.

Untuk yang mengikuti Grimm pasti tahu jika serial ini memang hobi untuk menelurkan plot super banyak namun entah kapan ditetaskan. Jadinya malah plot-plot tersebut seperti menggurita tanpa fokus yang jelas. Mungkin tim penulis tersesat dalam cerita yang dibuatnya sendiri sehingga memutuskan untuk mengakhiri serial ini cepat-cepat. Paling tidak, kita harus menghargai serial-serial yang menjanjikan penyelesaian yang jelas ketimbang di tengah jalan tiba-tiba terkena cancellation.

“Fugitive” langsung melanjutkan ending season 5 saat Renard “menyelamatkan” nyawa Nick dari Bonaparte—ralat, Diana yang menyelamatkan Nick melalui boneka santetnya. Hehehe…

Pasca kekacauan berdarah yang melanda Portland (thanks to pertikaian Black Claw dan HW), Renard menganggapnya sebagai kesempatan untuk menyingkirkan Nick. So, langkah selanjutnya adalah menjadikan sang Grimm sebagai kambing hitam. Tak tanggung-tanggung, Renard memerintahkan anak buahnya untuk tembak ditempat apabila mendapati Nick melawan sedikit saja.

Sersan Franco menjadi karakter yang bertugas untuk menyadarkan Renard bahwa Nick adalah kolega yang baik. Namun sepertinya percuma, karena Renard sudah keburu terobsesi untuk menangkap/membunuh Nick. Apakah ini artinya Renard adalah boss villain terakhir untuk dihadapi? Di atas kertas memang makes sense. Hubungan yang putus nyambung dengan tim Grimm jauh lebih personal bagi penonton ketimbang memasukkan karakter baru di injury time seperti ini.

Jadi, yang kita dapat adalah 40 menit perburuan polisi terhadap Nick. Semua orang yang dikenal Nick diobrak-abrik oleh Renard, termasuk Bud si tukang grogi. Karakter minor ini berperan besar menyembunyikan Nick. Tapi ending yang sangat menggantung membuat kita bertanya-tanya apakah usaha Bud dalam menyelamatkan Nick sia-sia?

Cara Renard yang terkesan sangat sigap ini memang masuk akal, karena tidak memberikan waktu untuk polisi, dan tim Grimm berpikir langkah selanjutnya. Bagian yang paling menggelikan adalah tim serbu Special Emergency Response Team (SERT) yang kelewat lebay dan terlalu antusias dalam memburu satu orang. Seperti kumpulan laki-laki kelebihan libido.

Perkembangan besar terjadi pada Eve pasca disembuhkan menggunakan tongkat sakti. Ada  satu adegan dimana Eve nyaris ditarik oleh Death Grip, sebuah “ritual” penukaran jiwa yang memungkinkan seseorang berjiwa jaht lepas dari neraka bila menukarnya dengan jiwa murni. So, apakah artinya Eve sudah masuk dalam teritori Juliette lagi?

tongkat
Gambar: Grimm Season 6 Episode 1. NBC.

Sejauh ini saya masih terkesan dengan penulisan script untuk karakter Juliette/Eve. Transformasinya benar-benar mengagetkan. Tapi kalau boleh memilih, melihat Eve yang badass jauh lebih menarik ketimbang Juliette.

Meredam kekuatan Eve menjadi jalan untuk kekuatan besar lain muncul. Ya, kita tidak boleh lupa masih ada Diana yang dibuat overpowered oleh tim penulis. Dua nyawa sudah melayang akibat perbuatannya (R.I.P. Rachel dan Bonaparte) tanpa ada yang bisa menghentikan. Adalind pun sebagai ibu tak bisa berbuat apa-apa. Menarik nih, bagaimana acara ini menghadirkan ending yang pas untuk nasib Diana. Mati muda atau justru jadi salah satu anggota The Grimm Team?

Monroe dan Rosalee. Saya suka pasangan tersebut masih punya sedikit momen manis di sela-sela keribetan alur episode ini. Mereka juga memutuskan untuk menyembunyikan fakta jika Rosalee sedang hamil. Belum jelas tujuannya apa sih. Salah satu adegan paling menyenangkan adalah melihat Rosalee dengan santainya membabat tangan seorang mayat Black Claw yang memberi Eve “ritual” Death Grip.

Yang paling saya tunggu adalah kehadiran Sersan Wu. Ya, karakter support yang satu ini adalah salah satu karakter favorit sejak awal season. Alasannya? Ucapan sinis nan menggelitik dan one liner jokes-nya adalah salah satu yang terbaik! Pun jika dibandingkan dengan karakter-karakter sejenis di serial lain. Meski di episode ini tak banyak berbicara, masih ada satu-dua momen lucu dari karakter ini.

Fugitive masih membawa penonton untuk lari maraton tanpa sempat mengambil nafas panjang dari awal hingga akhir episode. Jelas jika Fugitive adalah bagian pertama dari (seharusnya) sebuah plot panjang berjudul “Perburuan Nick”. Saya menduga ditemukannya sidik jari Renard di dekat mayat Rachel akan menjadi titik balik dari semuanya.

SERT
Gambar: Grimm Season 6 Episode 1. NBC.

Masih ada 12 episode tersisa untuk melihat bagaimana tim penulis membungkus semua plot yang terlanjur dibuka. Apakah cukup? Mengingat banyak sekali PR yang harus diselesaikan. Tentang Eve, tongkat sakti, sisa-sisa Black Claw dan HW, Diana, konflik dengan Renard, hubungan segitiga Nick-Adalind-Eve, dan masih banyak lagi.

OVERALL SCORE: 7

GeNocite

  • Praktis Hank jadi satu-satunya manusia normal di tim Grimm. Kecuali kalau benar Eve kembali menjadi Juliette.
  • Hank dan Wu terlalu banyak menelpon. Anehnya Renard tidak berbuat lebih jauh pada dua karakter ini.
  • Tidak ada penghormatan untuk kematian Meisner?
  • Renard alami halusinasi lagi. Dejavu?
  • Eve temukan simbol misterius di kain pembungkus tongat. Orang lain tidak bisa melihat.

 

3 thoughts on “[REVIEW] GRIMM Season 6 Episode 1: “Fugitive”

  1. Endingnya kurang memuaskan buat gw… Krn Nick ga balik lg sm Juliette/Eve ☹️☹️ itu bikin gw baper abis gara2 ulah adalind yg selalu rese sama hubungan mereka

  2. Akhirnya.. finally..setelah terhenti tanpa kejelasan.. menu ggu dlm ketidakpastian.. Grimm tamat pd episode ke 13.. huraaaa…

Tinggalkan Balasan