Game of Thrones Review

[REVIEW] GAME OF THRONES Season 7 Episode 5: Eastwatch

WARNING! Ulasan di bawah mengandung SPOILER Game Of Thrones Season 7 Episode 5!

Tidak banyak porsi action seperti episode sebelumnya, namun Eastwatch tetap dijejali berbagai kejadian yang super duper menarik. Ending menggantung mengenai nasib Jaime pun langsung diselesaikan secara instan…meski, well, kurang menarik.

Pasca Battle of the Loot Train
Mau disebut berapa kalipun nama “Battle of the Loot Train” tetap terdengar cupu. Anyway, kita tahu kejadiannya tidak secupu namanya karena melibatkan Dothraki, Daenerys, dan Drogon—3 “D” yang sinonim dengan kehancuran bagi setiap musuh. Pasca nyaris disembur oleh api Drogon dan kemudian jatuh ke danau yang (at least, terlihat) sangat dalam, Jaime ternyata masih hidup, obviously. Thanks to Bronn yang cepat tanggap dalam menyelamatkan sang Lannister.

Jaime—yang sudah menjadi saksi kekuatan Dany—berusaha menyadarkan Cersei kalau perang melawan Dany hanya akan berupah kekalahan. Scene yang agak redundan, karena sebagai ratu, Cersei tahu segalanya, termasuk saat Jaime diam-diam bertemu Tyrion.

Wait, what? Jaime bertemu Tyrion?

Ya, Jaime akhirnya bisa bertemu empat mata dengan sang saudara. Diantar oleh Davos yang ternyata punya misi sampingan di King’s Landing, Tyrion mencoba menyadarkan Jaime kalau Dany akan memenangkan perang ini. Terlebih, ada musuh yang lebih berbahaya ketimbang Dany dan dia bisa membawa buktinya berupa zombie. At least, berupa sampelnya.

Di pikiran Tyrion, mungkin dengan menunjukkan kalau army of the dead benar-benar nyata, Cersei akan setuju untuk melakukan gencatan senjata. Rencana yang bodoh, karena Cersei tidak semudah itu dipengaruhi dengan cerita dongeng tentang zombie. Cersei akan terus melawan secara cerdas untuk sang calon bayi.

Ya, untuk keempat kalinya Cersei mengandung. Siapa lagi bapaknya kalau bukan Jaime. Ini dengan catatan kalau Cersei benar-benar sedang mengandung. Siapa tahu hanya akal-akalan Cersei untuk memanipulasi Jaime yang beberapa kali mencoba melawannya. Apapun itu, Cersei terlihat terlalu tenang pada minggu ini, jadi malah semakin mencurigakan. Kecurigaan saya semakin beralasan karena dia “memperbolehkan” Jaime bertemu Tyrion. Plot apa yang sedang direncanakan Cersei?

My name is Ben. Ben..d the Knee
R.I.P. Randyll dan Dickon Tarly. Dua anggota kerajaan terpandang yang merasakan hangatnya api Drogon di episode ini. Dany memberi pilihan kepada duo Tarly; bend the knee atau mati. Karena kehormatan lebih tinggi daripada apapun, Tarly lebih rela jadi barbeque ketimbang harus tunduk kepada Dany. Saya sempat mengira kalau Dickon—pria muda pemberani ini bakal lebih cerdas memilih, tapi nyatanya tidak.

Yang menarik, Tyrion mencoba jadi pihak yang humanis dengan mencoba menyadarkan Dany untuk tidak mengeksekusi duo Tarly. Semakin kesini, terlihat kalau Tyrion semakin tidak nyaman dengan aroma daging manusia terbakar ala Dany. Well, meski gagal meyakinkan Dany, at least Tyrion sudah mencoba. Pekerjaan rumah yang berat bagi Tyrion sebagai penasehat ratu seperti Dany. Tak hanya Tyrion, Varys pun merasakan hal yang sama ketika mereka punya momen saling curhat yang cukup menarik untuk disaksikan.

Jon “Targaryen” Snow
Momen menegangkan selanjutnya ada saat Dany pulang ke Dragonstone naik delman istimewa… eh, naik Drogon. Ketika sang naga mendarat persis di depan Jon Snow, mantan Lord Commander Night’s Watch tersebut memberanikan diri untuk menyentuh sang naga Dany pun terlihat heran karena Drogon pun pastinya tak membiarkan sembarang orang untuk mengelusnya.

jonvsdrogon

Memang, kalau ditilik dari gen Targaryen yang terkenal punya koneksi spesial dengan naga, Jon bukanlah orang sembarangan. Peristiwa Drogon menjadi jinak di depan Jon Snow, semakin mengukuhkan teori kalau Jon Snow memang punya darah Targaryen. Lalu, apakah ini artinya kita punya kesempatan melihat Jon Snow mengendarai seekor naga? Please!

Masih ragu kalau Jon adalah seorang Targaryen? Selain “keintiman” Jon Snow dengan Drogon, episode ini juga memberi sebuah clue penting dalam scene yang terlihat remeh. Istri Samwell Tarly, Gilly, yang sedang memegang sebuah buku catatan seorang maester, kemudian membaca dengan lantang tentang peristiwa pernikahan diam-diam dari seseorang bernama Raggar di Dorne—pernikahan secara legal. Meski penyebutan namanya salah, ini merupakan informasi yang monumental! Sayang, Sam terlihat tidak sadar akan pentingnya catatan tersebut dan memutuskan untuk kembali ke Utara.

Winterfell
Disini secara official kita melihat hubungan yang tidak sehat antara Arya dan Sansa. Gaya kepemimpinan Sansa ternyata tidak cocok dengan style Arya. Arya tidak hanya menuduh kalau Sansa mulai tergoda dengan jabatannya sekarang, namun juga pilihan Sansa untuk menggunakan kamar orang tua mereka.

Keretakan hubungan mereka tak disia-siakan oleh Littlefinger. Melalui jebakan yang cukup cerdas, Arya—yang bergaya ala Batman dalam mengintai musuh—mengetahui fakta kalau Sansa-lah yang mengundang Robb untuk tunduk di King’s Landing.

Littlefinger banget, kan? Mengadu domba, mengkreasikan plot, lalu mengambil keuntungan dari situ merupakan skillset dari Littlefinger. Kekacauan apa lagi yang akan ia buat di Winterfell masih belum jelas. Ah Arya, gunakan Needle untuk menusuk mata Littlefinger!

By the way, tidakkah ada yang tergerak untuk bertanya kepada Bran? Segitu menakutkannya kah Bran sekarang sehingga saudarinya pun tak mau dekat-dekat?

Paling tidak, Bran punya peran penting ketika menggerakkan para gagak untuk mengintai pergerakan Night King. Dari situlah ia mengabarkan tentang penglihatannya ke berbagai tempat, termasuk Citadel dan Dragonstone.

Ah iya, finally Jon Snow mengetahui kalau Arya dan Bran masih hidup.

Avengers… Assemble!
Siapa bilang kelompok superhero nan gagah berani hanya punya Marvel dengan Avengers-nya atau DC Comics melalui Justice League? Game of Thrones pun punya lho!

Mengingat betapa urgent situasi, Jon Snow meminta ijin untuk pergi. Meski mendapat penolakan, akhirnya Dany luluh juga untuk membiarkan Jon Snow pergi dari Dragonstone. Misi Jon adalah untuk meyakinkan orang-orang, kalau Night King dan pasukan zombie-nya adalah ancaman nyata.

Nah, disini bagian paling menarik menurut saya di sepanjang episode Eastwatch berjalan. Jon Snow berhasil menyatukan karakter-karakter fan favorite untuk bergabung menjadi satu kesatuan. Siapa saja mereka?

Berric Dondarrion, orang yang telah mati berkali-kali dan bangkit kembali; The Hound; Thoros of Myr; Jorah Mormont (Yeah, he’s back!); Tormund Giantsbane…dan tebak siapa yang terakhir? GENDRY.

Yap, kalian tidak salah kok. Si anak yang hilang kini telah kembali. Terakhir kita melihat Gendry sepertinya di season 3. Kini, menggunakan senjata signature sang ayah Robert Baratheon, Gendry masuk kembali ke Game of Thrones dengan cara yang elegan dan menghibur. Interaksinya dengan Davos di King’s Landing, kemudian bagaimana cara dia membabat dua Gold cloak, hingga memutuskan untuk tidak menyembunyikan identitasnya ketika bertemu Jon Snow, sungguh serangkaian kejadian yang menarik dari Gendry. Sekarang ia anggota dari “Avengers” ala Westeros yang siap menghadapi para zombie jahanam.

gendry

Well, sama seperti film Avengers yang masing-masing anggota punya masalah satu dengan yang lainnya, tim ini juga sebenarnya jauh dari kata ideal, mengingat para anggotanya pernah terlibat dalam suasana yang tidak menyenangkan (baca: saling membenci). Dari Wildlings yang membenci keluarga Mormont sampai Gendry yang masih terlihat dendam kepada Brotherhood karena dijual ke red witch. Sekarang semuanya terpaksa bersatu untuk satu tujuan.

Ngomong-ngomong Jorah Mormont. Ia kembali untuk melayani Dany. Yang menarik, terlihat aura kecemburuan ketika Jorah dekat dengan Dany dan Jon Snow melihat itu. Cinta segitiga? Please, seseorang tolong beritahu Jon Snow kalau Jorah sudah dikutuk di posisi friendzone sejak dahulu kala.

CONCLUSION
Eastwatch seakan memberi kesempatan untuk para fans bernafas, namun nyatanya tidak demikian. Banyak momen besar, surprise tak terduga, dan reuni yang sentimental. Meski tak banyak menghadirkan aksi, Eastwatch secara solid menghadirkan banyak sekali kejadian agar para fans mengingat kembali story arc karakter-karakter major dari episode Pilot hingga episode kelima di season 7. Membangun sebuah momentum sekaligus memberi para karakter tersebut sebuah tujuan untuk aksi besar di episode minggu depan. Petualangan ketujuh “Avengers” paling berani di jagat Westeros patut ditunggu.

OVERALL SCORE: 9.5

 

5 thoughts on “[REVIEW] GAME OF THRONES Season 7 Episode 5: Eastwatch

  1. 2 episode lagi yang tersisa bung:(.
    Si jaime selamat mulu jir hoki mulu wkwkwk.

    Walaupun night king punya naga. Tapi si dany punya 3 naga selow aja B )

  2. Sepertinya ‘vision’ Brandon Stark bakal jadi kenyataan: The Ice Dragon bakal datang ke King’s Landing (yang gue kira awalnya itu dany yg nyerang) dan ruangan Iron Throne hancur juga bernuansa salju. Wah bakal seru nih pertarungan JonDaenerys (Drogon Rhaegar) VS. The Night King (Viserion The Ice Dragon)..!!! Tp peran apa yang ya bakal dimainkan the lanniseter bitch? Ditunggu banget review GoT S7E6 leaked 😉

Tinggalkan Balasan