Review The Walking Dead

[REVIEW] The Walking Dead Season 8 Episode 9: Honor

WARNING! Ulasan di bawah mengandung SPOILER The Walking Dead Season 8 Episode 9

Late review untuk episode 9, karena saya butuh waktu untuk menulis. Cukup sedih salah satu pemeran original The Walking Dead harus pensiun di musim ke-8. Segitu sedihnya? Nggak juga, sih. Tapi “Honor” memberi fans sesuatu yang lama tidak dirasakan: feel kehilangan. Episode yang sudah sepantasnya diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu veteran The Walking Dead.

 

So long, Carl Grimes… So long
Pertama-tama, sebagian misteri tentang dunia damai sentosa yang terlihat di awal season akhirnya terpecahkan. Bukan sebuah time-jump atau kejadian yang sebenarnya di masa mendatang, melainkan projeksi harapan dari Carl. Imajinasi. Tapi skenario apa yang membuat Rick menangis di dekat ornamen kaca-kaca? Another mystery.

Anyway, mari kita bahas inti dari episode ini: melepas kepergian Carl. Pada awalnya saya bertanya-tanya siapakah yang akan mencabut nyawa Carl sebelum ia berubah jadi walker. Rick atau Michonne? Atau si biang kerok Siddiq? Ternyata bukan ketiganya. Carl-lah yang “swalayan” mengambil tugas berat itu. Saya tidak membayangkan bagaimana Rick atau Michonne misalnya yang membunuh Carl. Bisakah TWD menangkap momen tersebut dengan sempurna? Terlalu berat taruhannya.

Diambil-lah cara lain. Carl membunuh dirinya sendiri di dalam rumah, dengan Rick dan Michonne menunggu di teras. Sempurna! Momen ketika suara tembakan terdengar, lalu melihat reaksi Rick serta Michonne itu priceless banget. Rasa kehilangannya terasa.

Dibandingkan dengan peristiwa kematian karakter protagonis lain, TWD benar-benar menginvestasikan waktu supaya penonton bisa puas melepas Carl. Berkelas dan penuh penghormatan. Walaupun overall dari segi durasi agak kelamaan, ya. Karakter Carl masih diberi waktu untuk berkembang, terutama saat Carl punya momen intim dengan Judith. Apalagi ketika Carl mewariskan topi koboi kepada sang adik. Scene yang menyentuh. Tapi sayang kok baru sekarang bonding ini diperlihatkan. Kenapa tidak dari kemarin-kemarin?

carl sun.jpg
Gambar: The Walking Dead. AMC

Karakter Carl juga dibikin agak berbeda. Sangat tenang dan dewasa. Ini adalah Carl yang sama dengan Carl yang terdorong emosi menggebu-gebu mau membunuh Negan di Sanctuary. Ini Carl yang kemarin memimpin Alexandria saat digempur The Saviors.

Di episode ini kita bisa ikut terbawa perasaan saat melihat Carl menengadah ke atas menikmati sinar matahari untuk terakhir kalinya, atau saat ia menulis setumpuk surat perpisahan. Saya suka Carl versi ini, tenang sekali menghadapi kematian.

Bagian teranehnya adalah kejadian saat Carl sekarat di gorong-gorong. Disitu hampir semua protagonis ada. Daryl, Rosita, Tara… Tapi nggak ada satupun yang mengucapkan salam perpisahan secara proper. Kayak yang mau mati itu orang asing aja. Justru pesan perpisahan yang menyentuh datang dari karakter baru, Siddiq. Kesannya disini Carl sudah kenal Siddiq lebih lama dari karakter yang saya sebutkan tadi.

Untuk Siddiq, saya harap pengorbanan Carl tidak sia-sia. Peran Siddiq harus besar untuk menebus kematian Carl. Dari segi potensi, aktor Avi Nash nampaknya bisa nge-blend dengan baik. Apalagi background karakternya berbeda dengan para protagonis kebanyakan. Dari sisi religion terutama.

James Bond ala Morgan dan Carol
Peristiwa tewasnya Carl bukan satu-satunya yang diceritakan di episode ini. Di sela-selanya ada plot tentang Carol dan Morgan menyelinap ke the Kingdom untuk menyelamatkan Ezekiel yang ditawan oleh Gavin. Wait, Carol dan Morgan? Dua karakter paling kuat saat ini berkolaborasi? Hell, yeah!

Fokusnya justru bukan tentang misi penyelamatannya, melainkan kita disuruh melihat persona Morgan. Karakter ini saklarnya seperti sudah rusak. Bisa bertindak bak seonggok robot nan sadis, terobsesi membunuh. Saya suka bagaimana Morgan struggling untuk memilih jalan suci atau jalan “terminator” seperti ini. Terjebak dalam moral dillema.

carol morgan 2
Gambar: The Walking Dead. AMC

Namun, sebelum Morgan bertindak lebih jauh lagi, adegan Henry menusuk Gavin tiba-tiba dari belakang untuk menyelesaikan tugas Morgan itu memang tidak disangka-sangka. Masih ingat Henry? Itu lho, anak kecil di the Kingdom yang kakaknya dibunuh the Saviors. Dia juga dilatih oleh Carol serta Morgan. Tapi untuk membunuh karakter sekelas Gavin, si anak bawang Henry masih terlalu kecil. By the way, meski mustahil dan nggak masuk di akal, kemampuannya untuk mengendap-endap, patut diacungi jempol. Nggak ketahuan sama sekali, coy!

CONCLUSION
Pada akhirnya TWD melakukan tugasnya dengan baik dalam melepas Carl. Meski si aktor sendiri dan beberapa koleganya nggak terima kalau Chandler Riggs dipecat, tapi bukan berarti mereka tidak totalitas disini. Episode Honor cukup powerful dan emosional. Terbaik sejauh ini untuk ukuran season 8. Karakter Carl benar-benar membekas di hati penonton. Di satu sisi kita dibuat peduli, namun juga dibuat hancur hati kita.

Porsi action yang melibatkan Carol dan Morgan sebenarnya cukup menarik, tapi sayang malah jadi distraksi untuk menu utama (baca: Carl). Kematian salah satu petinggi the Saviors dengan cara yang tidak biasa, cukup jadi kejutan.

Awal yang baik untuk TWD di pertengahan kedua musim ke-8.

OVERALL SCORE: 8.2

GeNocite

  • Adegan tembak-tembakannya masih payah!
  • Kaget nggak lihat Judith jatuh ke pelukan Negan versi “baik”?
  • Cara membunuh paling sadis di episode ini, Morgan merogoh usus anggota the Saviors, lalu menariknya begitu saja. Savage!

 

3 thoughts on “[REVIEW] The Walking Dead Season 8 Episode 9: Honor

  1. akhirnya review dari geek muncul juga, honestly gue suka review2 yg geek post.
    setuju bgt sm reviewnya, mengingat coral aka carl adalah sang legend gue jadi nangis juga akhirnya krn ngebyangin jadi rick form the start (flashback dari s1 e1) baper banget sekaligus kangen masa2 perjuangan rick mencari lori dan carl juga..
    walaupun morgan badass abis tetep carl membuat gue ga bisa move on dari episode ini. nicest episode in season 8 ever

  2. Yup , emang betul kalo nih episode yang paling bagus di season 8 . Walaupun agak kelamaan durasi , tapi kematian carl sukses bikin gue nangis .

    Apalagi waktu si carl bilang sama michonne : ” Kau adalah sahabat terbaik ku ” . Sukses bikin gue gak bisa lagi nahan air mata gue keluar .

    Salah satu quote paling gue suka ! : ” aku akan menghormatimu , carl ” -siddiq

  3. saat nonton episode ini kenapa ku ngantuk yah, dan adegan nya kebanyakan saat malam ( gelap ) jadi sdkt membosankan..

Tinggalkan Balasan