Feature

Marvel-Netflix Daredevil: Yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Nonton Season 3

WARNING! SPOILER Daredevil Season 1-2, The Defenders.

Sebagai serial kerja sama antara Marvel-Netflix pertama, Daredevil meninggalkan kesan dalam dan baik. Jalan ceritanya sangat dewasa, kompleks, sarat akan aksi keren. Berjarak 2,5 tahun sejak finale Season 2, tentu banyak hal terlupakan.

Nah, artikel ini mencoba untuk me-refresh ingatan kalian mengenai serial ini. Bisa juga buat yang belum nonton, gunakan panduan ini untuk bisa langsung lompat ke season 3 yang akan tayang sebentar lagi. Tapi pertanyaannya, yakin mau melewatkan season 1 dan season 2?

Season 1
Secara singkat saja ya, season 1 memperkenalkan penonton dengan Matt Murdock—superhero di waktu malam, pengacara di waktu siang. Season 1 membangun fondasi persahabatan antara Matt Murdock dengan Franklin “Foggy” Nelson dan Karen Page. Matt juga digambarkan sebagai seorang Katolik yang taat (dan berpengaruh pada cerita).  Matt harus berhadapan dengan Kingpin—villain utama, seorang pebisnis nan powerful yang punya interest tertentu pada Hell’s Kitchen (setting tempat utama di serial Daredevil).

Matt kecil kehilangan penglihatan di sebuah kecelakaan. Matanya terkena cairan radioaktif yang—meski membuat matanya buta, tapi keempat indera lain justru meningkat tajam jauh melebihi indera manusia normal. Matt bisa mendengar suara paling kecil dari jarak sangat jauh. Matt bisa merasakan kalau seseorang berbohong. Dan saking sensitifnya indera peraba, Matt bisa “membaca” tulisan normal menggunakan sentuhan tangan (selama nggak di laminating aja kertasnya). Ditambah intelejensi tinggi dan kemampuan martial arts, buta sama sekali bukan penghalan Matt untuk menegakkan kebajikan (tsaaah!).

Sama seperti Matt, Kingpin sebenarnya sangat mencintai kota tempat tinggalnya. Namun caranya tentu berbeda. Menurut Kingpin, bekerja sama dengan organisasi kejahatan seperti geng Rusia dan penyelundup asal Tiongkok akan membantu kotanya lebih sejahtera. Kingpin sangat terobsesi untuk mengontrol segalanya dan dengan semua cara ia halalkan. Namun pada dasarnya Kingpin sangat rapuh akibat masa lalu, tapi juga bisa bertindak sangat keji.

kingpin
Gambar: Wilson Fisk aka Kingpin/Netflix.

Cara-cara beraroma negatif itulah yang membuat Daredevil tidak bisa tinggal diam. Ia harus memberangus Kingpin dan kroni-kroni dari kota tercinta di sepanjang season 1 berjalan.

Season 2
Baca disini review lengkapnya: Ulasan Daredevil Season 2- GeekNonton

Season 2 punya dua main interests: Elektra Natchios dan Frank Castle a.ka the Punisher. Nama pertama yang saya sebut mengantar Matt kepada The Hand, organisasi cult jahat yang menjadi salah satu villain utama di sini (dan di The Defenders). Elektra adalah mantan kekasih Matt jaman kuliah yang juga punya kemampuan bela diri luar biasa. Bedanya, Elektra tak segan untuk membunuh lawan dan bersifat manipulatif. Kesalahan Matt adalah ia berbohong kepada Foggy dan Karen perihal kehadiran Elektra.

The Punisher adalah seorang anti-hero yang punya pandangan sangat berbeda dengan Matt dalam penanganan para pelaku kriminal. Motivasi utama The Punisher adalah balas dendam kepada pihak-pihak yang telah (atau terlibat) membunuh keluarganya.

Matt, Karen, dan Foggy sempat menjadi pengacara Frank. Namun Karen-lah yang berhasil masuk ke kehidupan Frank Castle secara personal. Di penjara, Frank sempat berhadapan dengan Kingpin yang selama season 2 terperangkap di penjara juga. Kingpin melihat ada “potensi” di dalam diri Frank. Namun Kingpin tetaplah Kingpin. Ia mengkhianati Frank meski sempat membantu Frank keluar dari penjara.

elektradare
Gambar: Elektra Natchios & Daredevil/Netflix

Plot The Punisher memiliki jalan cerita yang cukup kompleks. Ia sempat dijadikan kambing hitam kasus-kasus pembantaian yang ia tidak lakukan. Ia beberapa kali beradu fisik dengan Daredevil.

Kembali ke plot The Hand. Stick—mentor Matt—menjelaskan bahwa Yakuza hanyalah organisasi “kulit luar” dimana grup The Hand menjadi dalang dibalik semuanya. Stick merupakan anggota The Chaste, organisasi kuno yang bertugas menumpas The Hand. Menariknya, Elektra merupakan anggota The Chaste juga. Stick meminta Matt untuk membantunya dalam peperangan abadi ini. Twistnya adalah, Elektra ternyata living weapon milik The Hand yang dijuluki Black Sky.

Dalam pertempuran akhir melawan The Hand, The Punisher ikut membantu. Namun sayang Elektra terbunuh. Ia mengorbankan dirinya saat ia menyelamatkan Matt.  Eits, tunggu. The Hand ternyata membangkitkan kembali Elektra yang nantinya menjadi landasan cerita mini-seri The Defenders.

Di episode terakhir diperlihatkan trio Matt-Foggy-Karen terpecah. Foggy memilih untuk bergabung bersama firma hukum milik Jerri Hogarth sedangkan Karen berubah haluan menjadi reporter untuk New York Bulletin. Matt yang hancur lebur (secara mental) akhirnya mengaku pada Karen kalau dia-lah sang Daredevil. Namun Matt ingin mengakhiri karir sebagai Daredevil.

Bullseye
Gambar: Bullseye-Agent Poindexter/Netflix

Sekilas tentang The Defenders
Mini-seri yang bertindak sebagai titik kulminasi empat superhero Marvel/Netflix (Daredevil, Luke Cage, Jessica Jones, dan Iron Fist) membawa mereka dalam pertempuran dengan The Hand… dan Elektra alias Black Sky. Meski di akhir cerita diperlihatkan Matt dan Elektra mati karena ledakan eksplosif, post-credit scene memperlihatkan kalau Matt ternyata selamat dan dirawat secara intensif di sebuah gereja oleh para suster.

Plot pasca The Defenders inilah yang nanti bakal diteruskan di Daredevil Season 3.

Season 3 tentang apa?
Storyline season 3 akan mengambil jalan cerita Born Againarc favorit fans komik Daredevil yang dipublikasikan pertama kali tahun 1986. Wilson Fisk alias Kingpin akan kembali menjadi villain utama setelah di season 2 hanya jadi peran pembantu. Di season ini Kingpin diduga akan sukses melucuti identitas Matt Murdock yang sebenarnya dan berjanji untuk membalas dendam secara brutal.

Tak hanya Kingpin, ada musuh bebuyutan Daredevil yang akan muncul. Ia adalah Bullseye. Bernama asli Benjamin Poindexter, pria ini bekerja sebagai anggota FBI yang memiliki spesialisasi di bagian keamanan. Di trailer, Bullseye terlihat menjadi Daredevil palsu lengkap dengan kostum merah-merah khas The Man Without Fear tersebut.

daredevil karen
Gambar: Matt Murdock & Karen Page/Netflix.

Beberapa trivia Daredevil Season 3:

  • Matt akan menggunakan kostum hitam-hitam sederhana yang mirip seperti di season 1. Alasannya? Krisis kepercayaan terhadap diri sendiri yang membuat ia berpikir kalau tak pantas menggunakan “kostum” Daredevil.
  • Matt akan tinggal di ruang bawah tanah sebuah gereja. Ia menggunakan material seadanya untuk membuat kostum Daredevil. Menurut desainer kostum serial—Liz Vastola, kostum yang sekarang (compang camping dan bergerigi) menggambarkan kondisi mental Matt Murdock.
  • Di awal season, Matt akan membiarkan Karen dan Foggy percaya kalau ia telah tewas.
  • Season 3 akan mengeksplor cerita masing-masing dari Foggy dan Karen Page di masa lalu.
  • Season 3 akan menjadi musim tergelap Daredevil.
  • Tayang mulai tanggal 19 Oktober 2018 di Netflix.

Tinggalkan Balasan