[REVIEW] THE WALKING DEAD Season 9 Episode 7: Stradivarius

Setelah menghilang selama dua episode, akhirnya Hilltop mendapat spotlight di episode ke-7. Pastinya semua bertanya-tanya gimana nih nasib Hilltop setelah kejadian Rick “tewas”. Nasib Maggie yang secara mengejutkan meninggalkan TWD pun tuntas dijawab.

Tak hanya menjawab rasa penasaran fans tentang nasib Maggie semata, “Stradivarius” memiliki beberapa story-arc yang cukup padat. Sebuah perubahan baik dibanding musim sebelumnya. Masih ingat nggak sih, TWD sempat punya kebiasaan untuk menceritakan kisah satu atau dua karakter sepanjang satu episode penuh (episode Tara dan Heath? Anyone?). Cukup annoying. Anyway, episode ke-7 ini masuk kategori “baik”, dimana sejauh ini season 9 masih bisa menjaga pace dengan sangat kompeten.

Di menit-menit pertama, kita langsung melihat kelanjutan dari ending menggantung episode lalu. Rosita susah payah keluar dari hutan dan berlari dari kejaran walker, berdarah-darah, tanpa ada tanda-tanda dari Eugene di dekatnya. Nuansanya horor. Sebuah suasana yang sudah lama hilang dari acara ini. Sayangnya cuma di awal-awal episode aja. Sisanya, tipikal TWD season 9—dalam arti baik.

Hilltop dibawah Jesus
Okay, langsung aja saya kasih tahu kalau Maggie kini bergabung dengan Georgie. Siapa Georgie? Aduh, baca lagi ya ulasan TWD S08E12 dari GeekNonton. Clue-nya Georgie itu ibu tua dengan dua pengawal berpenampilan nyentrik. Sempat menawarkan blueprint kepada Maggie di musim lalu. Maggie turut serta membawa Hershel ke tempat Georgie berada (entah apa nama komunitasnya. Commonwealth mungkin?). Tenang, Maggie dan Hershel dalam kondisi baik dan bahagia.

Begitulah kira-kira kabar dari Maggie yang diketahui Jesus melalui surat. Pasca kepergian Maggie, sepertinya Hilltop secara terus menerus memilih Jesus menjadi pemimpin, meski terlihat jelas kalau Jesus enggan mengemban tugas itu. Ya, Jesus masih menganggap kalau Maggie bakal kembali dan tugasnya ini hanya sementara. Jesus lebih senang kerjaan “babu”, keluar Hilltop dan melakukan eksplorasi di luar sana.

Bukan berarti Jesus tidak bertanggung jawab. Hilltop dibawah kepemimpinan Jesus cukup berjaya, lho. Mereka punya tempat penempaan logam, pertanian, tenaga medis, pembuatan tembikar, dan lain-lain. Lengkap! Tanpa sadar, Jesus menjadi pemimpin yang baik. Itulah yang diungkapkan Tara secara langsung dalam kapasitasnya sebagai letnan/sekretaris/manajer Hilltop.

Bergeser sedikit ke Michonne. Sepertinya sejak Rick “tewas”, Michonne agak menyalahkan Maggie. Sikap ini berujung pada tidak akurnya dua komunitas; Alexandria dan Hilltop. Bahkan terlihat sekali kalau Alexandria cenderung menutup diri dari dunia luar. Itulah alasan mengapa kini Aaron diam-diam bertemu dengan Jesus. Kalau Michonne tahu, pasti marah nih!

Jesus melatih Aaron bela diri. Koreografinya apik. Untuk sedetik saya memprediksi dua karakter ini bisa meramu sebuah hubungan spesial di masa mendatang, karena—well, kalian tahu orientasi kedua karakter tersebut seperti apa. Saya suka bagaimana Aaron dan Jesus punya peran penting di season ini. Season lalu, dua karakter ini disia-siakan potensinya, terutama Jesus.

Satu hal yang agak mengkuatirkan, Stradivarius seperti memberi ancang-ancang kalau Jesus bakal bernasib buruk. Ketika Jesus akan pergi mencari Eugene, Tara terus menerus mencegah dan memberi peringatan agar Jesus tidak banyak keluar karena banyak orang bergantung pada Jesus sebagai pemimpin. Jesus santai saja menanggapinya. “I’ll be right back…”

Semoga prediksi ini salah.

Michonne Mengantar Magna dkk.
Dari sekian banyak heroes di Alexandria, Michonne memilih Siddiq dan DJ (ex-Saviors) untuk mengawal grup Magna ke Hilltop. Ralat, awalnya sih Michonne hanya mau mengantar setengah jalan, tapi setelah dia tahu nasib Rosita, akhirnya Michonne mau tuntas ke Hilltop.

Sampai sekarang pun saya masih mengernyitkan dahi—mencoba mengerti apa alasan Michonne untuk “mengusir” dari Alexandria, tapi juga nggak mau grup itu terlantar, ditambah memberi beban kepada Hilltop yang secara logika harus mengenal lagi grup Magna. Lebih ruwet. Michonne juga masih menyita senjata grup Magna sampai di satu titik mereka amat membutuhkannya nanti.

Sebelum ke Hilltop mereka pergi ke camp dimana Magna diserbu walker. Mereka menemukan senjata milik mereka dan Luke menemukan violin Stradivarius koleksinya, asli dari abad ke-18. Sayang Michonne “membunuh” violin itu, membelahnya menjadi dua karena salah mengira kalau violin tersebut senjata Luke.

Dari kejadian itu, Luke bercerita panjang lebar tentang manusia yang “mengalahkan” neanderthals. Bukan melalui kekerasan tapi lewat musik, kesenian, bertukar pikiran. Luke menganggap hal tersebut powerful dan esensial untuk membangun sebuah komunitas. Monolog yang cukup hebat sampai-sampai kita bisa melihat kokohnya batu es milik Michonne perlahan mencair.

Momen tenang dirusak oleh segerombolan walker yang menyerang. Kita akhirnya bisa melihat sosok walker Bernie yang sejak episode lalu disebut-sebut oleh Magna sebagai salah satu anggota penting. Kewalahan, Michonne akhirnya memperbolehkan grup Magna memegang senjata ikonik busur dan ketapel (modifikasi?). Keren deh!

Setelah aman dan berhasil kabur dari tempat tersebut, Connie si tuna rungu merasakan ada sesuatu di hutan. Seperti ada yang sedang mengamati mereka. Kalau dilihat-lihat, Connie ini mirip Daredevil ya? Salah satu inderanya rusak, tapi indera yang lain justru meningkat kemampuannya.

Carol Bujuk Daryl Temani Henry
Pertemuan Carol dengan Daryl tak lantas membuat mereka langsung menuju Hilltop. Daryl enggan menjadi babysitter Henry meski Carol meminta. Yang selanjutnya terjadi adalah proses bonding antara Daryl dan Henry, dimana Daryl perlahan mau menurunkan egonya. Sempat mereka saling bantu ketika Dog (iya, si anjing nggak dikasih nama) nyaris terbunuh. Carol dari kejauhan tetap waspada dengan busurnya tanpa diketahui oleh Daryl dan Henry. Ibu-ibu yang satu itu emang keren banget.

Daryl akhirnya setuju untuk pergi ke Hilltop bersama mereka. Henry nampaknya berhasil meluluhkan hati Daryl. Well, karena menurut Henry, ini bukanlah tentang dia semata, namun tentang Carol juga yang sudah menganggap Daryl sebagai best friend.

Di luar tugas berat yang akan menanti Daryl dalam mengasuh Henry (annoying!), hal paling menarik adalah—kalau kalian perhatikan detailnya, Daryl selama ini menjadi sosok yang paling menderita setelah Rick tiada. Dia memilih menyendiri dan secara mengejutkan terus menerus mencari jasad Rick selama 6 tahun belakangan, nggak peduli kalau orang bilang dia sudah gila. Nggak peduli kalau orang tidak sependapat dengan dia. Daryl terus mencari Rick.

CONCLUSION
Tiga story yang menarik walau pace-nya berjalan lambat. Hilltop bakal jadi garis start untuk aksi besar di episode mid-season finale minggu depan. Jesus, Aaron, dan Daryl akan mencari Eugene. Michonne dan kawan-kawan juga bisa dipastikan akan bergabung dalam misi penyelamatan itu. Nah, kalau sudah banyak heroes bersatu dalam satu misi, nggak mungkin berjalan simpel.

Kalau kalian melihat preview episode mendatang, makin terasa suasana horor yang intens. Kedatangan the Whisperers bakal jadi mimpi buruk bagi para survivor. Sekilas nyawa Eugene di ujung tanduk, tapi dia dari dulu punya lucky charm yang selalu membuatnya lolos dari sergapan malaikat maut.

OVERALL SCORE: 7.8

GeNocite

• Sutradara episode ini adalah… Michael Cudlitz aka Abraham!
• Tara agak kurusan ya sekarang.
• Okay, if Dog dies, we riot!
• Sepertinya Henry tertarik sama Enid.
• Daryl dan Michonne punya luka X yang sama di bagian punggung. Punya arti sama?