Review

[REVIEW] STRANGER THINGS SEASON 3 EPISODE 3: “THE CASE OF THE MISSING LIFEGUARD”

[SPOILER ALERT] Ulasan di bawah mengandung spoiler Stranger Things Season 3 Episode 3

Memasuki episode ketiga, mulai keliatan nih posisi masing-masing karakter. Nancy dan Jonathan menginisiasi Operasi Tikus Aneh; Joyce (dan Hopper) menyelidiki magnet; skuad Scoops Ahoy—Dustin, Steve, dan Robin sibuk memecakan kode agen Rusia. Grup anak-anak Hawkins masih cenderung terjebak dalam kisah romansa remaja.

El & Max
Awalnya iseng, tapi berubah menjadi isu serius. Itulah permainan memutar botol yang dimainkan Eleven dan Max. Eleven bilang kalau Billy sedang bersama seorang wanita. Max berasumsi kalau Billy sedang bercumbu layaknya Billy yang biasanya.

Mencium sesuatu yang nggak beres, Max dan El sepakat untuk menyelidiki Heather—rekan kerja Billy di kolam renang. Meski kedua remaja itu percaya kalau Heather dalam bahaya (buktinya ada tas Heather dan peluit berdarah), namun pada akhirnya mereka tidak bisa membuktikan, karena ternyata Heather baik-baik saja. Malahan sedang dinner bersama keluarganya: Tom (kepala Hawkins Post), sang ibu Janet, dan… Billy yang charming sekaligus creepy! Surprise, surprise.

elmax (2)

Nggak heran kalau Tom dan Janet langsung jadi korban berikutnya. Disini makin Jelas kalau Billy menjadi awal terbentuknya pasukan Upside Down. Untuk apa? Belum terlihat rencana besarnya.

Persahabatan Lucas, Mike, dan Will Terpecah
Kwartet Lucas, Mike, Will, dan Dustin dulunya adalah friendship goals. Bercengkrama sepanjang hari, saling dukung, saling ejek, dan bermain Dungeon & Dragons sampai larut malam. Setelah terkontaminasi oleh para wanita (OST: Racun Dunia by The Changcuters) semua hal berubah 180 derajat. Lucas dan Mike jadi nggak asik lagi.

Will berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan keasyikan persahabatan mereka. Pakai kostum penyihir, lalu mengajak Mike dan Lucas bermain D&D. Keengganan kedua sahabatnya membuat Will jadi tantrum. Emosinya dari dua episode lalu kini memuncak.

Kita nggak bisa menyalahkan Will yang mengalami banyak kejadian buruk, kan? Miris banget lho nasib si Will ini. Season pertama dia terjebak di Upside Down. Belum sempat istirahat, musim kedua dia sudah dirasuki Mind Flayer. Nggak heran kalau dia “memohon” untuk menjadi anak-anak lagi, karena dia kehilangan masa-masa itu. Scene paling sedih ketika Will menghancurkan Castle Byers sambil nangis. Banyak flashback tentang masa lalu yang ceria bersama para sahabat. Menyayat hati pokoknya.

Untungnya perpecahan tidak berlangsung lama. Will ternyata masih punya koneksi kuat dengan Mind Flayer dan itu membuat geng kembali bersatu. Lama-lama Will kayak Harry Potter ya. Bisa sensing kehadiran musuh besarnya gitu.

Joyce & Hopper
Joyce dan Hopper mengesampingkan argumen-argumen childish mereka. Masih ingat kan kalau Hopper jealous berat sama Scott Clarke di episode kemarin? Hopper masih pengen membahas itu, tapi harus ditunda karena Joyce ngotot pergi ke Lab Hawkins dimana mereka menemukan… nggak ada apa-apa.

Kembali ke Lab ternyata berat bagi Joyce. Flashback Bob yang diterkam Demodog membawa trauma tersendiri. Ada momen manis ketika Hopper akhirnya mengaku kalau selama ini dia juga ketakutan, hingga sempat nyaris membunuh anjing tetangga karena dikira Demodog. Hopper ingin Joyce dan keluarga aman dan bisa terus memanggil Hawkins sebagai rumah. Nah rahasia Joyce ingin pindah dari Hawkins ini yang jadi revelation baru. Bahkan anak-anaknya mungkin belum tahu.

Hawkins memang kota bermasalah. Joyce bisa mencium itu. Benar saja, mereka kini dimata-matai oleh “Arnold Schwarzenegger”. Scene baku pukul antara Hopper dan sosok misterius itu menyiratkan kalau keduanya bakal jadi nemesis di sepanjang season ini. Jarang-jarang nih Stranger Things menghadirkan perkelahian fisik yang intens. Kebanyakan lempar sana lempar sini pakai pikiran.

Nancy dan Jonathan
Nancy masih struggling menghadapi pekerjaannya. Ia berusaha meyakinkan para editor senior kalau dia punya kisah menarik. Keanehan dari kasus tikus agresif membawa mereka ke rumah Mrs. Driscoll lagi. Kali ini mengagetkan, karena Mrs. Driscoll lagi nyemilin pupuk dengan lahapnya—sama seperti tikus yang diceritakan Mrs. Driscoll kepada Nancy.

Apakah fakta ini akan bisa meyakinkan bos Nancy? Mengingat Tom jadi salah satu pengikut setia Upside Down, kayaknya nggak akan berakhir baik.

Oh iya, penasaran dengan Bruce, wartawan yang selalu mengolok-olok Nancy. Ini perannya bakal kayak apa ya. So far dia sangat menjengkelkan dan tidak terlalu berdampak pada cerita.

Skuad Scoops Ahoy
Di episode yang penuh kesedihan dan ketegangan, lega rasanya masih ada Dustin dan Steve untuk memberi suasana yang fresh. Kisah di Starcourt Mall sangat menghibur, terutama saat mereka berhasil mengungkap ada markas rahasia milik Rusia di mall itu. Nggak usah jauh-jauh lah ya…

stevedustinE03

Robin masih menjadi karakter pendatang baru paling menarik sejauh ini. Karena itu juga Dustin sibuk nyomblangin Steve sama Robin. Di mata Dustin, Robin itu cool banget.  Dustin sampai mengeluarkan kata-kata bijak “Berhenti memikirkan tentang popularitas dan kencani orang yang kamu benar-benar sukai.”

Bijak banget.

Oh iya, satu karakter lagi yang perlu disorot ke depan adalah Erica. Aslinya karakter ini super annoying, tapi entah kenapa lovable. Let’s see gimana perkembangan Erica yang dijanjikan bakal memegang peranan besar di season ini.

CONCLUSION
Lebih gelap dari dibanding dua episode lalu. Perkembangan besar ada di tatanan grup Will, Mike, dan Lucas. Scene di lab dengan Hopper yang adu otot itu refreshing banget. Petualangan Trio Scoops Ahoy ke pangkalan Rusia juga menyimpan potensi besar untuk episode mendatang. Dijamin lebih seru.

OVERALL SCORE: 8.5

GeNocite:

  • “Wanita itu spesies yang berbeda. Mereka bertindak karena emosi bukan logika.” Bukan dialog yang cerdas dari Mike. Lucu aja, karena disini jelas-jelas dia yang kelewat emosi dan irasional.
  • Beberapa teori menyebutkan kalau Will itu… gay? Ketika berargumen, Mike nyeletuk “It’s not my fault you don’t like girls.” Ambigu sebenarnya. Kalaupun ada tendensi ke arah situ, well, menarik bagaimana Stranger Things menggambarkan diversifikasi karakternya ke depan.

One thought on “[REVIEW] STRANGER THINGS SEASON 3 EPISODE 3: “THE CASE OF THE MISSING LIFEGUARD”

  1. Will, sungguh malang nasibmu. Dari Season 1-2 menderita karena masalah Demogorgon dan Mind Flayer, sekarang di Season 3, malah dicampakkan geng karena masalah perempuan. Ini orang hidupnya tragis amat yak 😀

Tinggalkan Balasan