[SPOILER ALERT] Ulasan di bawah mengandung spoiler Stranger Things Season 3 Episode 7
Oh my God… Stranger Things nggak berhenti memberi kejutan. Nggak banyak serial punya daya tarik sepadat ini. Karena sudah menginjak episode penultimate, Siap-siap patah hati setelah nonton episode “The Bite”.
Happy Independence Day! Kata “happy” disini mungkin berbanding terbalik dengan kejadian di karnaval bikinan walikota Kline. Di sana, Joyce dan Hopper sibuk mencari anak-anak sedangkan Murray mengajari Alexei tentang kultur Amerika.
Murray dan Alexei justru bersenang-senang dengan santainya, tanpa peduli bahaya yang mengintai. Murray meninggalkan Alexei sendirian bermain di karnaval dan ia tampak sangat bahagia. Selalu senyum kalau lihat ekspresi Alexei ini. Lucu aja, gitu dengan segala tingkah polosnya.
Dimana ada kebahagiaan, disitulah tanda tragedi bakal terjadi. Betul saja, tanpa diduga si Terminator Grigori berhasil menyarangkan peluru di dada Alexei yang sedang menenteng boneka Woody Woodpecker raksasa. Murray terlambat menyadari yang terjadi. That’s it. R.I.P. Alexei.
Kematian Alexei ini surprise menarik dan heartbreaking banget. Dari episode pertama saya mengira kalau dia salah satu villain besar. Ditambah dia selalu digiring dengan penggambaran karakter yang “terlalu polos” membuat penonton pun semakin yakin kalau Alexei ini bakal memegang peranan penting di kalangan antagonis.
Tapi ternyata sebaliknya, polosnya Alexei ini natural. Setelah dia mati, yang timbul justru rasa bersalah karena mengira karakter ini bertabiat jelek. Serius. Itu yang saya rasakan. Entah bagaimana dengan kalian. Kalau gini caranya sih, Bob all over again.
Di lain pihak Hopper diberi kesempatan untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam melumpuhkan agen-agen Rusia. Nggak nyangka kan kalau Hopper secerdas itu? Nggak disangka pula Hopper bisa menang lawan Terminator… untuk sementara. Siap-siap final showdown di episode terakhir.
Ah, melihat Joyce melayangkan tendangan ke bagian sensitif walikota Kline itu sungguh menyenangkan untuk dilihat.
Dustin jadi Babysitter
Akhirnya Erica memenangkan diskusi di episode lalu. Mereka memutuskan untuk langsung menyelamatkan Steve dan Robin tanpa bala bantuan sedikitpun. Berhasil keluar dari bunker, Dustin dan Erica membawa Steve/Robin menonton film Back To The Future di bioskop Starcourt Mall untuk menghilangkan jejak dari kejaran militer Rusia. Menyenangkan melihat Dustin dan Erica yang mengambil alih peran sebagai orang tua sambil menunggu Steve dan Robin tersadar dari pengaruh obat-obatan yang bikin mereka nge-fly.
Setelah Steve dan Robin berhasil memuntahkan racun-racun yang bikin mereka halu. Kemudian suasana berubah menjadi emosional setelah mereka punya momen heart to heart dan Steve mengungkapkan kalau dia punya perasaan kepada Robin. Nggak diduga, Robin mengungkapkan kalau dia adalah seorang lesbian. Ketertarikan Robin terhadap Steve hanya karena cewek yang ditaksir Robin itu naksir berat sama Steve. Sejak itulah Robin menaruh “perhatian” (baca: jengkel) sama Steve.
Kejutan yang benar-benar mengejutkan. Banget. Isu LGBTQ bukan isu yang semua orang bisa terima, tapi Duffer Brothers berhasil meng-handle orientasi seksual Robin dengan luar biasa elegan dan jauh dari kata ‘klise’. Kudos juga untuk penampilan Maya Hawke sebagai pemeran Robin yang sukses membuat karakter ini begitu unik. Makin penasaran ‘kan, gimana kelanjutan duo yang sebenernya perfect ini.
Melihat reaksi Steve masih bisa tertawa getir meskipun impiannya hancur lebur itu juga bikin nggak tega. Hiks…
Hawkin’s Avengers
The Bite, mengacu pada kejadian mengenaskan yang dialami oleh Eleven. Mind Flayer berubah menjadi monster raksasa dan tahu dimana Eleven berada: kabin milik Hopper. Disini Mike and the gank ditambah Nancy-Jonathan berusaha sebisa mungkin menghalau si monster. Ketika monster menyerang, situasi jelas tak seimbang. Eleven memang powerful tapi serial ini secara adil menggambarkan Eleven yang punya segudang kelemahan juga. Nyatanya, Eleven terluka sangat parah karena digigit oleh monster.
Geng Hawkins mundur ke supermarket untuk mengobati luka Eleven dan mempersiapkan beberapa suplai, termasuk Satan’s Baby. Apa itu? Cuma seonggok petasan dan kembang api buat melawan Mind Flayer. Kita tahu kalau Mind Flayer nggak segampang itu dilumpuhkan, tapi dilihat dari muka Lucas, bakalan epik sepertinya penggunaan kembang api itu.
Finally anak-anak berkumpul, lengkap sama Dustin dan Erica di Starcourt Mall. Dari awal semua kejadian berawal disini dan bakal berakhir disini pula. Sekarang, posisi geng Hawkins kurang menguntungkan karena Eleven kesakitan akibat terinfeksi gigitan monster. Gimana caranya menghadapi monster segitu gede tanpa Eleven?
Tersisa satu episode lagi untuk menjawab semua pertanyaan yang ada. Masih banyak misteri yang mengelilingi season 3. Subplot tentang motivasi miiter Rusia dan reuni Hopper/Joyce dengan anak-anak menjadi bagian paling ditunggu. Ditambah lagi bagaimana cara mengalahkan monster serta Billy yang masih berkeliaran.
OVERALL SCORE: 8.8
Wuhh gila episode ini bener-bener padat! Dan gak rela tinggal 1 episode lagi. Penasaran bagaimana Duffer Brothers memberikan konklusi yg epik tanpa harus menggantung. Yah, walaupun konklusi Season 1 dan Season 2 gak begitu sih.
Btw, shock juga Robin seorang Lesbian. Bukan apa-apa sih, kasian Steve