Tiga tahun yang lalu, sebuah film dengan judul “La La Land” sukses menuai pasar sebagai sebuah film dengan genre drama-musikal. Kesuksesan itu mengangkat nama sang sutradara Damien Chazelle. Di tahun ini, dia memulai untuk pertama kali merambah dunia serial televisi—masih mengusung genre yang sama.
The Man Behind the Series
The Eddy merupakan sebuah karya orisinil serial televisi, yang berarti bahwa serial ini bukan hasil adaptasi atau saduran novel maupun karya sejenis. Benar-benar asli buah pikiran sang kreator serial.
Dengan 8 episode di season 1 ini, selain Damien Chazelle, masih ada 3 lagi sutradara yang menangani serial ini, yaitu Houda Benyamina, Laila Marrakchi dan Alan Poul.

Karena ini adalah sebuah drama musik, tentu saja masalah penampilan musik menjadi sorotan utama dari serial ini. Oleh karena itu, untuk masalah musik didaulatkan kepada Randy Kerber.
Mungkin bagi kalian nama ini kurang begitu familiar, karena beliau adalah spesialis orang belakang panggung. Hasil karyanya untuk masalah musik di film tentu kalian akan familiar. Sudah ratusan judul film yang dia tangani, sebagai contoh Titanic, Rush, Forest Gump, dan juga tiga film pertama dari Harry Potter, termasuk lagu yang dipakai di film Tears in Heaven yang memenangkan Grammy Award.
Jazz Up the Drama
The Eddy menceritakan tentang apa sih?
Seorang pemain jazz yang sudah tidak bermain musik lagi membuka sebuah usaha jazz club di Paris. Dia adalah Elliot yang diperankan oleh Andre Holland. Klub ini bernama The Eddy. Di awal episode ini, Elliot melihat penampilan sebuah band yang tidak begitu oke, dimana Maja (Joanna Kulig) sebagai vokalisnya.
Diwaktu yang sama, rekan Elliot, Farid (Tahar Rahim) sedang mengundang pemilik label musik jazz untuk melihat penampilan band itu. Tetapi pemilik label itu tidak tertarik untuk menerbitkan sebuah band baru. Farid pun berusaha untuk meyakinkan Frank selaku pemilik label bahwa band ini bisa lebih baik dengan sedikit polesan.
Dikemudian hari, anak perempuan Elliot, Julie, datang dari New York. Dengan keberadaan anak perempuannya, Elliot malah lebih mementingkan klub jazznya dari pada anaknya sendiri.
Suatu waktu, Farid diserang oleh sekelompok orang, hingga akhirnya meninggal dunia. Elliot selaku rekan bisnisnya, tidak menghibur istri dari Farid.
Julie berkata bahwa Elliot seharusnya kembali ke New York. Tetapi Elliot berkata bahwa dia harus tetap tinggal di Paris untuk menyelesaikan apa yang dia dan Farid sudah mulai. Dia tetap membuka klub jazznya di malam setelah Farid meninggal. Tak disangka pada malam itu, pengunjung penuh memadati klub The Eddy.
Serial drama musik satu ini memiliki sebuah alur cerita yang hampir sama dengan alur musik jazz yang naik turun: menarik untuk ditonton sekaligus ada yang bagian-bagian yang membosankan dan bikin ngantuk.

Bagian cerita yang penuh intrik adalah dimana kita melihat seolah-olah Elliot tidak memperhatikan anaknya tetapi lebih mementingkan klubnya. Kalau kita lihat disisi lain, Elliot terlihat menjadi seorang yang perfeksionis dalam usaha musik yang digelutinya. Dan dia ingin terlihat sebagai seorang yang masih memiliki kontribusi yang kuat dalam dunia permusikan.
Jadi untuk kalian yang menyukai jenis film drama musikal, mungkin ini salah satu yang harus masuk dalam list yang akan kalian tonton. Dengan banyaknya musik yang ditampilkan, akan tambah menghibur kalian dalam menonton serial satu ini.
-OVERVIEW-
Genre | Drama, Musical |
Creator | Jack Thorne |
Tanggal Tayang | 8 Mei 2020 |
Pemain | Andre Holland Joanna Kulig Leila Bekhti |
Rating | 7.1 IMDB 66% Rotten Tomatoes 89% Google Users |