Netflix Overview

Alien Worlds: Serial Doku-Fiksi Dunia Alien

Apakah kalian percaya tentang alien? Atau kalian menganggap alien itu hanyalah cerita isapan jempol belaka?

Jutaan makhluk hidup bisa exist di planet sekecil bumi, masa iya sih di luar sana tidak ada makhluk hidup satupun? Pemikiran inilah yang sering dipikirkan oleh manusia, termasuk oleh Nigel Paterson dan Daniel M. Smith untuk jadi dasar dari mini documentary-fiction satu ini.

Membayangkan bagaimana kehidupan para alien dengan menerapkan prinsip-prinsip sains dan alam adalah inti dari Alien Worlds.

Behind The Scenes

Daniel M. Smith ditunjuk menjadi sutradara untuk proyek satu ini. Memang sebagai seorang sutradara, dia tidak terlalu dikenal di segmen film maupun serial. Tetapi untuk sebuah film ataupun serial dokumenter, namanya cukup disegani. 

Nigel Paterson juga tidak kalah mumpuni untuk dunia dokumenter. Hasil karyanya membawa dirinya masuk ke dalam nominasi dan ada juga yang memenangkan penghargaan internasional. Kelebihannya dia sangat berpengalaman juga dalam hal CGI maupun GFX. oleh karena itu dia dipercayakan sebagai produser dan show runner di serial ini.

Sophie Okonedo, seorang artis berkebangsaan Inggris ini dipercayakan untuk menjadi narator dalam proyek ini. Kenapa dia yang dipilih? Entah pertimbangannya apa dari sananya ya, tapi menurut mimin sih karena dia bisa membawakan sebuah narasi yang penuh penekanan dan untuk narasi sebuah dokumentasi, dia memiliki pengalaman yang bagus.

The Plot

Genre docu-fiction sepertinya memang kurang populer. Sudah bisa dipastikan alurnya tidak akan banyak twist seperti serial kebanyakan. Disini kalian akan diberikan sebuah gambaran yang cukup nyata melalui animasi CGI tentang bagaimana kehidupan diluar makhluk hidup yang ada di luar dari Bumi ini. Daniel M. Smith menggabungkan antara fakta ilmiah dengan fiksi ilmiah. Kalian akan disajikan bagaimana hukum alam yang terjadi di bumi kita ini ternyata juga terjadi di planet diluar sana.

Contohnya di episode pertama kita akan dibawa ke planet bernama Atlas. Atmosfernya, dua kali lebih pekat ketimbang Bumi, dimana gravitasi juga dua kali lebih kuat. Penghuninya adalah bernama sky grazer—makhluk seperti burung yang amat besar dengan enam sayap. Karena atmosfernya teramat pekat, skygrazer ini dapat melayang selama yang mereka mau. Sebuah prinsip yang sama dengan paraglider di bumi. Tentunya skygrazer ini bukanlah satu-satunya makhluk yang ditampilkan disini. Seleksi alam, mangsa dan pemangsa yang kuat yang bertahan. Itulah kehidupan yang digambarkan di Atlas, sebuah planet selain Bumi yang bisa ditinggali.

Serial ini terdiri dari 4 episode, dimana setiap episode akan menceritakan sebuah planet dengan kehidupan berbeda-beda

Our Opinion

Walaupun menggabungkan antara fakta dan fiksi, tetapi yang menjadi nara sumber di dalam tayangan ini ternyata beneran lho. Salah satu contohnya Natalie Batalha, beliau adalah seorang profesor di bidang astrophysics. Jadi narasumber yang memberikan keterangan disini adalah seorang yang credible.

Satu hal yang menjadi sorotan kalau berbicara mengenai fiksi ilmiah, efek visual. Bagaimana dengan efek visual yang dipakai untuk dokuseries satu ini? Walaupun tidak semenakjubkan seperti Avatar (James Cameroon, bukan Avatar Aang!), tetapi untuk sebuah dokufiksi, sudah lebih dari cukup. Sebagai penontonnya tidak akan dikecewakan dengan efek visualnya.

Serial seperti ini memang soothing. Cocok banget untuk penghantar tidur karena narasinya yang lembut, visual berwarna warni, dan tidak perlu banyak berpikir.

Setelah kalian menonton serial ini, dijamin deh wawasan kalian akan bertambah. Tidak hanya itu saja, mungkin rasa penasaran kalian tentang kehidupan exoplanet akan bertambah. Dengan 40 menit durasi setiap episode, mimin pikir worth to watch sebagai serial dokumentasi yang bagus. 

Happy streaming guys!!!

GenreDocumentary, Sci-Fi
SutradaraDaniel M. Smith
Tanggal Tayang2 Desember 2020
PemainSophie Okonedo (narator)
Natalie Batalha (dirinya sendiri)
Rating6.6 IMDB
4/5  Common Sense Media
86% Google Users

Tinggalkan Balasan