Review

[REVIEW] FEAR OF THE WALKING DEAD SEASON 1 EPISODE 2: SO CLOSE, YET SO FAR

Opening ‘So Close, Yet So Far’ langsung memperlihatkan Travis, Madison, dan Nick setelah kejadian di ending episode pertama. Travis mengusulkan untuk mereka mengungsi ke gurun. Sebelum itu, mereka menjemput Alicia yang sedang menjenguk pacarnya sakit. Dari luar sih seperti demam biasa, tapi penonton pasti tahu arah sakit tersebut kemana.

Sudah biasa kalau remaja cenderung keras kepala. Di episode ini ada dua remaja yang melakukan hal tersebut. Pertama, ada Alicia yang ngotot menemani Matt yang sakit. Dia baru mau pulang setelah Matt menyuruhnya pergi. Kedua, ada Chris yang merasa sok penting di tengah-tengah massa yang memprotes perlakuan LAPD terhadap “orang sakit”. Persamaannya? Keduanya jadi terlihat menyebalkan untuk ukuran remaja yang sedang dalam situasi genting.

died

Tadi saya sempat menyinggung kalau Travis punya ide untuk mengungsi ke gurun? Ternyata Travis juga ingin mengajak serta anak dan mantan istri. Nah lho, bisa dibayangkan betapa awkward-nya kalau keluarga kekasih dan mantan istri bertemu di suasana yang tidak biasa. Benar saja, Travis langsung menjemput Liza. Mereka langsung menuju ke tempat Chris yang sedang demo bersama masyarakat L.A. Keadaan dengan cepat berubah menjadi chaos.

Travis, Liza, dan Chris mencari tempat perlindungan yang menggiring mereka bertemu dengan keluarga Salazar, pemilik salon pria. Keadaan makin tak terkendali di luar. Mereka hanya bisa berharap bahwa massa yang brutal tidak masuk ke barber shop. Sebelumnya Father Salazar sendiri cenderung acuh terhadap Travis, namun ibu dan istrinya menyuruh Travis untuk masuk. Meski ada julukan “father”, entah mengapa pembawan Salazar cenderung sadis. Asyiknya, pada scene tersebut penonton dapat merasakan suasana panik bin deg-degan yang terjadi di dalam. Tidak ada pintu belakang dan tidak ada ruang bawah tanah untuk kabur, meskipun pada akhirnya mereka berani aja keluar. The power of kepepet.

salazar

Ke mana Madison saat itu? Ternyata dia sedang mencarikan obat untuk Nick yang sedang sakau di rumah. Madison pergi ke sekolahnya, karena di RS pun sedang tak kondusif. Sesampainya di sekolah, ia tidak sendirian. Tobias, anak berperawakan montok yang punya karakter aneh juga ada di sana untuk mengambil stok makanan. Oh iya, Tobias ini seorang nerd yang sebenarnya sudah tahu jika kejadian serupa telah terjadi di 5 negara bagian lain.

Kejutan terjadi ketika Artie mendatangi mereka. Sayangnya, itu bukanlah Artie yang mereka kenal. Tidak dijelaskan sebelumnya bagaimana Artie bisa menjadi zombie, yang jelas mereka dapat mengatasinya dengan susah payah. Nah, anehnya, mereka berhasil kabur tapi si Tobias lupa membawa satu troli yang penuh dengan makanan. SATU TROLI. Sia-sia dong dia ke sekolah…

tobias

Di rumah Madison, Nick dan Alicia melihat tetangganya yang menyerang tetangganya yang lain. Madison melarang Alicia untuk membantu. Well, Alicia sendiri kan belum tahu tentang zombie, jadi wajar ia masih punya jiwa penolong yang tinggi. Mereka pun harus menunggu kedatangan Travis di tengah gelapnya malam sambil harap-harap cemas.

birthday

Episode ini banyak adegan yang bikin gemes penonton terutama karena banyak karakter yang “pelit pengetahuan”. Di luar itu, visualisasi dari kota yang tenang berubah menjadi chaos skala besar cukup menyenangkan untuk di lihat. Selanjutnya tinggal menunggu episode berikutnya untuk melihat bagaimana Travis mempertemukan semua orang sebelum mengungsi ke gurun.

GeNocite…

  • Porsi action lumayan banyak.
  • Karakter Tobias sebenarnya asyik untuk diikuti. Entah dia jadi main char juga atau nggak.

Tinggalkan Balasan