Apple TV Overview

‘Invasion’: Drama Alien nan Ambisius Ber-budget Tinggi

Rasanya tayangan bertema klise seperti alien nggak ada habisnya ya. Memang nggak semuanya membosankan. Misalnya saja Arrival yang memfokuskan pada bagaimana manusia berkomunikasi dengan bahasa Alien memberi nafas segar bagi genre ini. Nah yang terbaru, Apple TV+ tak segan mengeluarkan budget besar untuk serial bertema alien berjudul Invasion. Lahir dari tangan co-creator film Simon Kinberg (The Martian) dan David Weil (Hunters, Solos), akankah Invasion bisa membawa sesuatu yang baru di ceruk yang sudah penuh ini? Yuk kita bahas bersama.

Untuk ukuran serial televisi, Invasion adalah proyek ambisius Apple TV+. Kabarnya budget yang dihabiskan mencapai dua ratus juta dolar AS. Pastinya besar harapan untuk serial ini menjadi sukses. Untuk beberapa hal, seperti visual efek dan scoring musik memang cukup terlihat. Dari segi cerita? Tunggu dulu.

Manusia Bukan Makhluk Sempurna

Seperti yang sudah diduga dari judulnya, Invasion memang masih mengambil tema kedatangan alien untuk menginvasi bumi. Namun, Invasion tak mengambil dari satu sudut pandang saja melainkan beberapa point of view dari orang-orang biasa di seluruh dunia. Cukup unik, mengingat film atau serial sejenis biasanya Amerika-sentris.

Untuk tiga episode awal, Invasion tidak meng-highlight serangan alien yang banyak bam bim bum dimana-mana. Mungkin untuk orang yang mengharapkan banyak aksi seperti The Tomorrow War, Extinction, atau War of the World bakal kecewa sih, karena Invasion lebih berfokus pada interaksi manusia. At least untuk episode-episode awal ini.

Daya tarik Invasion ada pada cerita global. Ide utamanya adalah penonton dapat melihat efek serangan alien dari banyak perspektif. Setidaknya ada beberapa persona yang akan kita ikuti di serial ini. Di episode pertama kita punya Jim Bell Tyson (Sam Neill), seorang sheriff yang one-day away dari masa pensiun. 

Sebelum pensiun ia pergi untuk “misi” terakhirnya. Disitu kita bisa melihat betapa mellow-nya Jim mengandaikan bagaimana kehidupan jika ia tidak dalam kesatuan lagi. Ketenangan buyar ketika Jim melihat keanehan di ladang jagung. Ada corp circle! Tak hanya itu, burung-burung gagak juga bertindak sangat tak biasa.

Gambar: Invasion. Apple TV+ (2021).

Sementara itu di Long Island, saat serangan alien terjadi, seorang imigran dari Suriah bernama Aneesha juga diambang kehancuran dalam keluarganya sendiri. Ia mengetahui bahwa sang suami berselingkuh dengan model Instagram. Sang suami yang Kisah Aneesha cukup menggetarkan hati dengan cerita masalah rumah tangga seperti Marriage Story. Aneesha harus pintar-pintar mengatur emosinya demi melindungi kedua anaknya yang masih kecil.

Cerita beralih ke London dimana ada seorang remaja yang jadi korban bully temannya. Adalah Monty yang menjadi pelaku bully sekaligus berusaha mengontrol situasi. Korban dari Monty adalah Casper. Si Casper ini menunjukkan perilaku yang aneh sebab ia suka menggambar doodle yang ia dapat setelah kejang-kejang. Keliatannya si Casper ini bisa melihat “sesuatu”. Di suatu hari yang tenang, bus sekolah para remaja ini diserang oleh bola api yang membuat mereka terjebak. Tidak memiliki sosok pemimpin yang capable, para remaja ini berusaha untuk menemukan jalan keluar dari peristiwa yang membingungkan.

Di Jepang, penonton dibawa untuk melihat langsung kejadian yang ada di luar angkasa. Fokusnya ada pada dua wanita yang bekerja di sebuah space program. Kedua wanita tersebut adalah Hinata—seorang astronot wanita yang baru saja pergi ke stasiun luar angkasa; partner Hinata adalah Mitsuki (Shioli Kutsuna) yang bekerja sebagai teknisi. Mereka merahasiakan hubungan gelap yang sedang dijalani. Mengarungi misi yang sama, Mitsuki terlihat sangat shock ketika Hinata hilang kontak. Mitsuki berusaha untuk menguak apa yang sebenarnya terjadi, berlawanan dengan para petinggi yang ingin menutupi kejadian tersebut. Kisah Hinata dan Mitsuki memberi efek emosional, terlebih hubungan tidak biasa yang mereka jalani membuat mereka menghadapi ancaman sosial.

Sosok terakhir yang terlihat adalah Trevante Ward (Shamier Anderson). Trevante adalah seorang tentara yang sedang bertugas di Afghanistan. Suatu saat ia menyaksikan sendiri aktivitas alien di negara tersebut. Tak hanya berurusan dengan alien, Trevante juga harus menghadapi para penduduk lokal yang mengasosiasikan tentara Amerika sebagai penjajah. Interaksi Trevante yang memiliki emosi labil dengan para penduduk Afghanistan menghadirkan kisah kemanusiaan yang unik. Ada satu scene dimana seorang penduduk lokal Afghanistan mau membantu Trevante untuk menemukan jalan keluar, meskipun keduanya memiliki bahasa yang berbeda.

Untuk serial yang mengisahkan tentang alien, justru porsinya tak terlalu banyak di episode awal. Malah bisa dibilang, sedikit sekali penampakannya. Bukan berarti sosok alien tidak menarik, malah sangat terlihat jika ada pihak yang telah memikirkan matang-matang bagaimana mereka bergerak, penampilan fisiknya, maupun suaranya. Cukup mengerikan dan intimidatif, kok.

CONCLUSION

Awal yang sangat lambat untuk tiga episode pertama. Mungkin untuk bisa menikmati Invasion, kita harus menerima bahwa porsi drama lebih banyak ketimbang unsur sci-fi. Invasion berusaha menceritakan kisah invasi alien melalui cara yang lebih dalam, dramatis, dan global. Kabar baiknya, premis yang berbeda-beda membuat penonton tak mudah bosan dan makin penasaran bagaimana entitas yang majemuk ini menyelesaikan tiap permasalahan pribadi sambil berusaha survive dari serangan alien.

Apakah Invasion layak untuk diikuti? Well, untuk sekarang sih masih. Semoga ke depannya porsi action bisa lebih banyak mengimbangi unsur drama yang kental.

Tinggalkan Balasan