Enam episode untuk sebuah serial televisi jelas nggak cukup untuk penonton mendapat “feel”-nya. Bagi saya sendiri belum cukup pula para karakter di serial tersebut untuk nempel di pikiran saya. Tapi di episode The Good Man ini, FTWD sudah cukup memberikan kesan kalau season kedua layak ditunggu.
Warning: Diusahakan sebaik mungkin kalau review ini bebas spoiler untuk episode yang bersangkutan
Saya sempat berharap kalau The Good Man menampilkan total chaos. Zombie di seluruh kota, pengerahan militer besar-besaran, atau sejenis itu. Sayangnya (seperti episode minggu lalu), harapan saya belum tercapai. Memang sih, banyak zombie yang ditampilkan, namun rasanya kurang menampilkan bahwa seluruh kota nyaris lumpuh karena zombie. Meski demikian, episode terakhir ini jelas menampilkan lebih banyak scene seru yang diharapkan para pecinta serial ini.
Setelah mengetahui tentang operasi ‘Cobalt’, Travis and the gank memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Timur. Bukan, bukan untuk mencari kitab suci, melainkan kembali ke rencana sebelum kedatangan tentara di episode awal. Namun terlebih dahulu Travis harus menculik Nick, Griselda dan Liza di fasilitas pemerintah. Detail tempatnya sudah didapatkan dari Andrew yang “diperbolehkan” kabur oleh Travis.
Bagian paling keren bin absurd dilakukan oleh Daniel Salazar. Dia berjalan mendatangi gerbang depan dari facility dengan sangaaat tenang, lalu menyapa dua penjaga yang ada di menara. Tahu apa yang ada dibelakangnya? Lautan zombie! Asli, ini scene komikal banget. Di atas kertas jelas nggak mungkin. Masa iya, nggak ada yang notice kalau ribuan zombie sedang jalan santai menyusuri kota, terutama penjaga menara di fasilitas tersebut yang tentunya punya pandangan luas. Aksi Salazar untuk menginvasi fasilitas dengan rencana “brilian” tersebut jelas mengundang resiko yang nyaris nggak masuk akal sehat untuk seseorang yang berencana menyelamatkan istri dan orang-orang terkasih.
Anyway, rencana Salazar cukup berhasil. Tentara sibuk mengurusi zombie. Kebodohan Travis and the gank berikutnya adalah meninggalkan Alicia dan Chris di tengah-tengah tempat parkir bawah tanah tanpa ada usaha untuk disembunyikan. Saya sudah menduga bakal ada zombie atau tentara yang “say hello” sama mereka. Dan tebakan itu benar.
Travis menemukan Nick dan Strand dengan cukup dramatis. Penonton sempat mendapat sport jantung ketika muka Nick sudah pasrah untuk diterkam zombie karena pintu di belakangnya tidak bisa dibuka. Untungnya Liza yang mempunyai kunci, datang tepat waktu. Semua akhirnya bisa keluar dengan susah payah. Ada korban? Jelas. Andrew yang dibebaskan oleh Travis, datang secara tiba-tiba, lalu menembak salah seorang main char. Jangan ditanya bagaimana Andrew bisa sampai dengan selamat di tengah kepungan zombie.
Bagian paling menarik adalah ketika Travis seperti dirasuki setan lalu tanpa pikir panjang menghabisi Andrew dengan tangan kosong. Ini pertama kalinya Travis bernegosiasi untuk menyelesaikan masalah, dan langsung melakukan hal yang benar di saat terjadinya zombie apocalypse. Sayangnya sih belum jelas Andrew mati atau nggak, yang jelas muka Andrew sudah tidak berbentuk lagi. Apapun itu, melihat Travis mengamuk adalah pemandangan fresh di sepanjang episode ini.
Bicara tentang pemandangan, Travis and the gank menuruti saran Strand untuk pergi ke barat. Mereka sampai ke tempat Strand yang terletak di tepian pantai seperti layaknya resort untuk liburan. Tempatnya sendiri cukup keren, membuat saya sendiri bertanya siapa Strand sebenarnya sampai punya rumah sebagus itu. Belum cukup sampai disitu, Strand mengungkapkan dia sedang menuju ke ‘Abigail’. Nama orang? Bukan. Abigail adalah sebuah kapal pesiar. Nick diajak untuk menyaksikan Abigail melalui teropong.
Di episode ini kita juga kehilangan salah satu karakter. Ternyata saat kabur dari fasilitas, dia sempat digigit oleh zombie. Scene kematiannya sendiri cukup dramatis dan membuat semua orang kaget, karena dilakukan saat semuanya sedang santai di rumah Strand. Sebagai pimpinan kawanan tersebut, Travis sangat shock dan tentu saja sedih luar biasa. Scene dramatis saat Travis dipeluk oleh Madison juga cukup membuat penonton meleleh.
Well, ‘The Good Man’ jadi episode yang pas untuk menutup FTWD season perdana. Kematian salah satu main char terasa biasa aja sih, mungkin karena sebelumnya dia sudah menghilang di dua episode, sehingga kurang attached ke penonton. Alur cerita yang akan di bawa di season dua jelas belum tertebak. Ada banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi jika melihat ending di episode ini. Overall, FTWD cukup berhasil memisahkan diri dari seri flagship The Walking Dead. Kita tunggu saja season dua yang dikabarkan punya lebih banyak episode.
GeNocite…
- Salazar emang bukan manusia biasa. Karakter favorit di season 1!
- Next season: Swimming zombie, maybe?
- Entah Dr. Exner jahat atau nggak. Nasibnya juga belum jelas pasca invasi zombie.
- Family drama di akhir episode. Seperti kata Salazar, “Good men die first…”