Review

[REVIEW] LIMITLESS SEASON 1 EPISODE 2: BADGE! GUN!

Jujur aja, saya antusias menunggu kelanjutan dari Limitless. Alasannya sih personal, karena saya suka banget dengan tema sains fiksi yang erat kaitannya dengan teknologi. Anyway, di episode kedua ini petualangan Finch memasuki babak baru. Dia sekarang menjadi bagian dari FBI! Wuih, keren dong? Agent with badge and gun?

Sama seperti kalian, Finch juga berpikiran kalau bekerja dengan FBI bakal mengubahnya menjadi keren. Ternyata kebalikannya. Finch lebih mirip seperti tahanan kantor dengan penjagaan dari Mike & Ike, dua agen yang ditugaskan mengawasinya dengan ketat. Btw, scene awal yang menunjukkan Finch berdandan ala agen rahasia yang sedang main di kasino itu jenius banget. Asli bikin ketawa waktu tahu dia taruhan pakai kartu… Uno!

bakarat

Kembali ke kehidupan nyata, FBI masih penasaran kenapa si Finch bisa immune terhadap efek negatif dari NZT. Segala macam tes dijalani. Kebiasaan Finch juga diamati. Ada scene komikal juga ketika Finch ngisengin petugas yang sedang menghitung berapa jumlah Cheetos yang masuk ke mulut Finch.

keliling

Sekilas, Limitless episode 2 sungguh menjanjikan. Durasi belum ada lima menit, tapi sudah ada beberapa adegan yang bisa mengocok perut penonton. Dan good news is, episode ini penuh dengan adegan yang kocak seperti itu.

tes

Finch tidak melulu “ngelawak”, karena ia memaksa untuk membantu Rebecca dalam memecahkan salah satu kasus yang sedang ditangani FBI. Case of the week kali ini ada kaitannya dengan Genghis Khan, genetis, dan virus. Terdengar kompleks? Benar. Kasus minggu ini berbanding terbalik dengan episode pilot yang cenderung sederhana dan mudah ditebak.

Salah satu bagian yang saya suka adalah, Limitless tidak memperlakukan Finch dengan sangat istimewa. Ada bagian di mana ia mencoba menyelesaikan kasus saat blue mode: on, alias tidak dalam pengaruh NZT. Efeknya jelas. Dia butuh usaha keras untuk berpikir, meskipun otaknya terbatas. Bagian tersebut membuat Finch lebih manusiawi.

itung

Side story, Finch bergelut dengan masalah moral ketika ia tak sanggup lagi berbohong pada ayahnya tentang apa yang terjadi pada hidupnya akhir-akhir ini. Saat Finch ingin bercerita kepada sang ayah, dia kaget melihat perawat baru di sisi ayahnya. Dia adalah Sipiwe, perawat yang memberikan suntikan “penawar” NZT saat dirinya berhadapan dengan Eddie Morra. Finch teringat dengan peringatan lembut tapi mematikan dari Eddie:

“You describe it to the FBI, to your parents, to anyone,

I will let you die more painfully and slowly than you can fathom.”

Saya sendiri tidak mengantisipasi kemungkinan ini, karena pikiran saya sudah siap dengan kejujuran yang akan dilontarkan oleh Finch. Ngomong-ngomong, buat yang menunggu aksi Bradley Cooper, agaknya bakal kecewa di episode ini. Dia cuma hadir sebagai flashback dari episode lalu. Walaupun begitu, episode ‘Badge! Gun!’ Tetaplah solid tanpa kehadiran aktor American Sniper itu.

GeNocite…

  • Posisi Finch amat sulit. Dimanfaatkan oleh FBI dan Eddie dalam waktu yang bersamaan, meski agenda Eddie masih misterius.
  • Banyak narasi Finch yang bertipe one-liner, sering menghentak sensor tawa manusia.
  • Finch main wayang golek!

Tinggalkan Balasan