Review

[REVIEW] GRIMM Season 5 Episode 15: “Skin Deep”

“Skin Deep” semakin menegaskan jika Grimm sedang berjalan dalam pace yang lambat. Terlepas dari betapa mudahnya plot ditebak, episode kali ini menampilkan case of the week yang Grimm banget. Giliran Wesen dari daratan Mesir siap membuat penonton jijik saat melihatnya.

baby

Episode dibuka dengan humor yang menggelitik dari Nick yang sedang bermain dengan Kelly. Nick menggendong Kelly dengan manisnya sembari mengajari agar Kelly dapat menyebut kata “Grimm.” Adalind yang baru selesai mandi (hanya dibalut dengan handuk, sodara-sodara!), tentu tersenyum kecut dengan cara Nick ngemong (bhs. Jawa: mengasuh) Kelly. Tak lama kemudian smartphone Nick berdering dan Adalind mengangkatnya. Ternyata Eve yang menelpon! Suasana seketika berubah menjadi canggung untuk Adalind. Kita semua tahu sekompleks apa hubungan Nick-Adalind-Eve, bukan?

adalind

Dia mengundang Nick datang ke markas HW untuk menunjukkan fakta baru terkait plot Black Claw yang akan menjadikan captain Renard sebagai walikota. Meskipun tergolong info baru untuk Nick, tapi yang diungkapkan Eve adalah fakta basi yang penonton sudah tahu sejak lama.

Menarik melihat penampilan Eve dalam episode ini. Meski masih sama seperti edisi sebelum ini yang tanpa ekspresi, entah kenapa tampilan Eve terlihat berbeda. Lebih mirip dengan Juliette anggun yang kita kenal baik di season awal. Mungkin karena dandanannya yang tidak neko-neko, atau bisa juga karena tindak tanduknya yang lembut sehingga Eve terlihat lebih natural. Eve sepertinya akan berperan penting saat ia membuat ramuan berbekal kekuatan “penyihir” untuk melakukan penyamaran khas Hexenbiest. Well, tidak terlihat dia dikomando oleh Meisner (yang juga tak terlihat di episode ini), sehingga agak aneh melihat dia melakukan hal se-ekstrem itu tanpa petunjuk dari atasannya.

HWHQ

Plot tentang Renard harus diinterupsi dengan case of the week yang cukup menjijikkan. Hal ini tak lepas dari modus operandi yang digunakan Wesen jahat tersebut. Sang Wesen akan menyerap cairan putih nan kental dari wajah korbannya yang disebut “Yanbue.” Korban tak akan merasa efeknya seketika itu, namun korban akan mengalami penuaan dengan cepat yang kemudian akan membunuhnya.

Rosalee: “It’s called a Musasat Alsh-Shabab.”

Monroe: “Sounds like something you want to eat.”

Kemampuan si “kebab” dimanfaatkan oleh seorang dokter kecantikan yang menggunakan cairan putih tersebut sebagai ramuan mujarab untuk obat awet muda. Nick, Hank, dan Wu harus berpacu dengan waktu agar tak jatuh korban lebih banyak lagi.

Berbeda dengan kasus minggu lalu, kasus kali ini mudah ditebak arahnya dari awal episode berjalan sehingga penonton tidak usah menebak-nebak siapa pelakunya. Yang berbeda, Grimm melakukan setup yang lambat, sehingga penonton tak akan melihat mayat tergeletak sampai menit ke-17. Modus Wesen mencari keuntungan pribadi secara cepat juga sudah beberapa kali digunakan. Jadi, selain tampilan wesen yang cukup keren dan menakutkan, nothing special dari segi cerita.

doctor

Well, episode yang cenderung biasa saja untuk ukuran Grimm. Oh iya, saya hampir lupa di episode lalu Renard dan Adalind sempat membahas bayi Diana. Sebelum episode ini tayang, saya membayangkan ada progress untuk kita bertemu dengan Diana. Namun setelah menonton episode ini, jangan tanya kemana plot itu berkembang karena sama sekali plot itu tidak tersentuh. Sayang sekali.

Tinggalkan Balasan