Review

[REVIEW] PREACHER Season 1 Episode 1: “Pilot”

Diadaptasi dari seri komik karangan Garth Ennis dan Steve Dillon, Preacher membawa aura khas dalam episode perdana. Seth Rogen dan Evan Goldberg yang menyutradarai episode “Pilot” berhasil mengkombinasikan aspek supernatural, horor, gore, dan komedi menjadi satu kesatuan sehingga Preacher terasa sekali memiliki potensi yang besar.

Komik Preacher yang terakhir rilis pada tahun 2000 terkenal akan jalan cerita yang cepat, kontroversial, sekaligus menghibur. Untuk versi televisi, kreator serial ini tak mau terburu-buru untuk mengimbangi pace yang dimiliki versi komiknya, karena “Pilot” berjalan dengan santai. Preacher ingin penonton mendalami landscape Texas beserta penduduknya secara penuh. Terdengar membosankan? Hmmm, tidak juga. Ada beberapa fondasi menarik ditunjukkan di episode ini.

gereja

Opening scene menampilkan grafis yang cukup unik ketika ada entitas misterius di luar angkasa terbang dengan cepat menuju lokasi di Afrika. Saat itu sedang ada kebaktian di sebuah bangunan gereja yang sangat-sangat sederhana. Pendetanya sangat antusias, begitu juga dengan para jemaat. Suasana gereja yang benar-benar “hidup.” Namun kejadian setelah itu sungguh mengejutkan. Penonton penyuka tayangan gore pasti akan langsung terpuaskan di menit-menit pertama.

Tak butuh waktu lama untuk kita bisa bertemu dengan karakter utama “Preacher” yaitu Jesse Custer (Dominic Cooper), seorang pendeta/pengkhotbah yang baru berkarir di desa kecil Annville, Texas. Jangan bayangkan penampilan pendeta konvensional yang kita kenal selama ini, karena Jesse punya tampilan badass, bahkan botol-botol sisa minuman keras jadi penghias di kamarnya. Sebagai pendeta ia punya kemampuan yang dibawah standar. Jemaat yang datang mendengarkan khotbah Jesse-pun terkesan hanya sekedar datang, sedikitpun tidak antusias terhadap materi yang dibawakan Jesse. Namun hidup Jesse berubah 180 derajat ketika ia bertemu sang mantan, Tulip (Ruth Negga), dan pria misterius dengan kekuatan supernatural, Cassidy (Joe Gilgun). Takdirnya sebagai pendeta dengan kekuatan besar, akan dimulai sebentar lagi.

bazooka

Meski keseluruhan karakter yang muncul di episode ini masih misterius dan plot utama belum jelas, Preacher menampilkan masa orientasi yang begitu unik. Tulip, digambarkan sebagai wanita (agak) super, dengan kemampuan yang mirip MacGyver. Benar-benar wanita nyeleneh nan berbahaya. Begitu pula dengan Cassidy, si pria keturunan Irlandia yang mampu selamat setelah terjun dari pesawat… meskipun agak “kacau.” Sekali lagi, bagi penyuka scene gore alias sadis-sadisan, rasanya Preacher bisa memuaskan hasrat kalian. Somewhat saya juga merasa tayangan ini “AMC” banget. Untuk yang mengikuti The Walking Dead, pasti tak asing dengan gaya visual yang disajikan.

Oh iya, ada satu karakter menarik bernama Eugene (Ian Colleti). Dengan wajah yang “unik” dia menjadi tambahan menarik di serial Preacher. Ketika melihat screenshot dari trailer yang dirilis sebelum Preacher tayang, saya kira karakter itu jahat, namun ternyata saya bisa dengan cepat bersimpati dengan karakter tersebut.

arseface2

Ada tiga scene favorit di episode ini. Pertama, ketika Tulip seorang diri menghajar pria-pria di mobil dan berhadapan dengan helikopter yang memburunya. Benar-benar komikal! Kedua, aksi perkelahian Cassidy di pesawat yang intens. Dan ketiga, saat Jesse menunjukkan kemampuan bela diri yang luar biasa di sebuah bar. Cukup menghibur.

Awalnya saya kuatir dengan pemilihan Dominic Cooper yang ditunjuk sebagai Jesse, karena terasa begitu berbeda dengan tipe karakter yang biasa ia perankan. Namun kekuatiran saya tak terbukti karena Dominic mampu nge-blend dengan karakter Jesse yang ia perankan sekarang. Gilgun pun sempurna sebagai Cassidy, meski terkadang aksennya menyulitkan saya untuk mencerna kalimat-kalimat yang keluar dari mulutnya. Ketiga karakter tersebut diperkenalkan dengan cara yang cukup “wah.”

cassidy3

Sebagai episode pembuka, Preacher jelas menampilkan potensi yang menarik. Wajar jika episode ini masih berjalan lambat. Setiap ledakan dan konflik mampu membangkitkan rasa penasaran penonton. Beberapa scene terlihat komikal, dan itu bagus untuk serial dengan genre ini. Masa lalu Cooper dan motivasinya menjadi pendeta juga terasa masuk akal dan membuat saya penasaran untuk mendalami karakternya. Apalagi episode ini punya scene penutup yang mengejutkan dengan twist yang tak terduga pula….

“Be brave, tell her the truth, open your heart.”

GeNocite

  • Sama seperti serial based on comic/novel yang lain, Preacher tak serta merta menjiplak habis jalan cerita versi komik. Tetap ada perbedaan mengenai alur dan karakter, namun garis besarnya tetap sama.
  • Nilai plus untuk Seth Rogen!
  • Tulip… wow!

Tinggalkan Balasan