Review

[REVIEW] MASTER OF NONE SEASON 1 EPISODE 4: INDIANS ON TV

Buat kalian yang mengikuti berita entertainment Amerika akhir-akhir ini pasti tahu tentang isu rasisme yang mendera perhelatan Academy Awards 2016. Ternyata masalah perbedaan warna kulit  bukan hal baru di AS. Bahkan Master of None khusus membuat satu episode mengenai isu sensitif tersebut.

‘Indians On TV’ diawali dengan pandangan stereotipe mengenai artis India yang mengadu nasib di AS. Mereka, para imigran, menjadi representasi bahwa kaum minoritas selalu menjadi artis kelas dua dengan peran-peran kecil. Seolah menempatkan mereka dalam peran utama bakal membuat penonton mainstream kehilangan minat. Pertanyaan sederhana terlontar, mengapa aktor India cuma kebagian peran remeh seperti IT guy, scientist, atau (yang paling banyak) sebagai taxi driver. Stereotipe yang sudah terbentuk lama dalam produk-produk sinema barat. Kegelisahan ini pula yang membawa Dev dalam peristiwa unik.

india2

Dev mengikuti casting yang berujung kegagalan karena ia menolak permintaan untuk memperagakan aksen khas India. Dev seolah frustasi karena terbatasnya peran yang bisa didapatkan oleh keturunan India dalam film-film Hollywood. Obrolannya dengan teman seperjuangan, Ravi, memunculkan banyak analogi dan jokes lucu terlontar dari mulut keduanya. Hingga akhirnya Dev secara tidak sengaja mendapat email yang berisi conversation bernada rasis dari pihak televisi yang melakukan casting padanya. Marah? Pasti dong. Bahkan Dev dan Ravi berencana untuk membocorkan email tersebut kepada publik.

basket

Episode 4, in general, bukanlah tentang rasisme. Episode ini merupakan kisah emosional Dev yang terlahir sebagai kaum minoritas di sebuah negara adidaya. Kalau film atau serial lain hanya menunjukkan bagaimana tindakan rasis, Master of None membawa penonton langsung masuk ke akar permasalahan dari mata “korban”.

aziz

Memang tidak semua kaum minoritas di episode ini setuju dengan rencana Dev untuk melawan rasisme. Ada yang sudah kebal menerima perlakuan rasis, seperti agen artis yang menaungi Dev (diperankan oleh Danielle Brooks). Karakter berkulit hitam tersebut mewakili kaumnya dengan terpaksa tidak melakukan perlawanann. Bila ia membalas semua email bernada rasis yang ia terima, maka ia tidak akan punya pekerjaan lagi. Tentunya Brooks mengemukakan pendapatnya dengan cara yang kocak.

agent

Belum sempat Dev melaksanakan aksi mengenai email yang jadi pusat perhatian di sepanjang episode, twist tak terduga membuat Dev mengurungkan niatnya. Sisi yang sebelumnya menggebu untuk melawan rasisme digantikan oleh rasa kemanusiaan dari seorang Dev, meskipun Ravi masih tak sejalan. Menjelang akhir, Dev nyaris mendapat apa yang dia perjuangkan selama ini.

beauty

Anyway, Master of None tidak mencoba untuk menyelesaikan masalah rasisme hingga tuntas, karena memang jawaban untuk masalah tersebut belum tersedia. Paling tidak, di episode ini isu rasisme jadi lebih enteng untuk ‘ditertawakan’ namun esensinya masih terasa. Kritik pedas untuk Hollywood!

GeNocite…

  •  Twist tentang anak kecil di pertandingan basket. Hilarious!
  • Anush: “Carbs is my kryptonite!”

Tinggalkan Balasan