Review

[REVIEW] LIMITLESS SEASON 1 EPISODE 16: “SANDS, AGENT OF MORRA”

Salah satu yang saya suka dari Limitless adalah perkembangan karakter yang dulunya dianggap tidak penting kini berubah menjadi karakter yang tak tergantikan di benak penonton. Siapa sangka Mike & Ike—yang awalnya seperti dua patung tanpa ekspresi—kini termasuk dua karakter paling lovable. Dan di episode 16, Sands mendapat giliran untuk kita ‘telanjangi’ masa lalunya. Akankah kita jatuh hati pada Sands?

Sebelum ini kita tidak pernah tahu siapa Sands, kecuali dia punya background sebagai agen rahasia, keturunan British, dan berintegritas tinggi terhadap Morra. Bagi Brian, setiap kedatangan Sands adalah jaminan untuk nasib buruk. Begitu pula saat suatu malam Sands tiba-tiba datang ketika Brian sedang bercengkrama dengan adiknya yang manis, Rachel.

Sands datang dengan pecahan kaca yang cukup besar menancap di salah satu pahanya. Ia memaksa Brian meminum NZT dari penyimpanan “darurat” untuk membantu menolongnya. Dari situ Brian tahu bahwa Sands sedang dalam misi untuk memburu rekan setimnya yang punya kode nama unik berupa nama-nama sutradara klasik Hollywood.

komik1

Perlahan Brian tahu motif Sands yang sebenarnya. Saat Sands masih aktif menjadi anggota MI6, semua anggotanya menjadi serakah dan terlibat dalam operasi kotor. Tindakan mereka akhirnya ketahuan dan semua menunjuk Tanner sebagai orang yang paling bertanggung jawab. Tanner sendiri awalnya sudah dianggap Sands sebagai mentor yang sangat berjasa. Kini, Tanner menggunakan Sands untuk menghabisi tim MI6 yang telah mengkhianatinya.

Mengapa Sands mau melakukan hal yang terkesan rentan terekspos? Bukankah akan sangat berbahaya jika ia tertangkap, padahal Morra sedang menuju kursi Presiden?

Ternyata Morra tidak tahu apa yang dilakukan Sands sekarang. Jadi, ini murni masalah pribadi dari Sands. Backstory-nya, Sands dulu pernah jatuh cinta dengan seorang wanita bernama Anastasia, yang artinya ia melanggar aturan dari timnya; No attachment. Kemudian, Anastasia mati karena tabrak lari. Sands dan Anastasia sempat memiliki anak yang mau tidak mau harus diadopsi orang lain. Di sinilah twist terjadi, CJC ternyata sedang mencari anak yang sama. Anak tersebut diadopsi oleh orang penting dan FBI/CJC pun harus turun tangan untuk menemukannya. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Tanner.

ike

CJC dan Rebecca tidak tahu keberadaan Brian sehingga Ike dikirim untuk mengecek ke rumah Brian. Di sana Ike bertemu dengan Rachel. Kalau masih ingat, di awal episode ketika CJC mengadakan rapat, kita sudah diberi clue bahwa Ike punya ketertarikan dengan Rachel, dan kini tanpa disengaja ia punya kesempatan “hang out” berdua. Pastinya Ike tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

Sayangnya tidak banyak aksi yang dilakukan oleh CJC. Porsi mereka sangat sedikit dan investigasi terasa berat sebelah. Justru yang paling bisa diingat adalah sisipan masa lalu Rebecca yang kelam sampai ia tidak suka jika ulang tahunnya dirayakan.

rebecca

Banyak hal keren yang terjadi di ‘Sands, Agent of Morra.’ Pertama, gaya penceritaan yang sangat komikal. Adegan di episode 16 terbagi beberapa chapter, dan tiap chapter-nya disajikan dengan banyak sekali artwork komik yang artistik. FYI, ilustrasi komik tersebut benar-benar dibuat oleh komikus handal seperti Robbi Rodriguez (Spider-Gwen), Annie Wu (Hawkeye), dan Babs Tarr (Batgirl). Tidak hanya keren, penggambaran komik tersebut membuat kisah-kisah flashback yang biasanya membosankan, bisa ditampilkan dengan amat menyenangkan.

samurai

Hal keren nomor dua, theme song baru! Yeaahh! Bukan hanya gubahan musiknya, grafisnya pun dibuat komikal dengan memperlihatkan versi kartun dari karakter-karakter utama. Saya tidak tahu perubahan ini akan permanen atau hanya mengikuti tema episode kali ini saja. Yang jelas, perubahan theme song ini membuat kejutan kecil nan manis.

Hal keren nomor tiga, tentu saja kualitas keseluruhan mulai dari cerita hingga performa para artis. Untuk satu episode ini penonton berhasil dibuat bersimpati dengan Sands. Hal tersebut tidak lepas dari akting Colin Salmon sebagai Sands yang patut diacungi dua jempol. Brian, as always, tetap berkharisma namun tak lepas dari sifat slengekan. Meski sudah punya NZT, keteguhannya untuk menjadi Brian dengan sejuta kebaikan yang ditanamkan oleh keluarganya juga patut dicatat. Adegan favorit saya adalah ketika cara dia untuk menyelamatkan anak Sands yang sedang terikat. Terasa sekali tulusnya.

ostrich

Episode ini juga membuka tabir baru yang sudah disangka sebelumnya. Yup, Sands adalah pembunuh ayah Rebecca. Mungkin dari beberapa episode kemarin dan khususnya episode ini, Limitless membangun fondasi untuk Rebecca dan Sands menjadi nemesis with a twist; sama seperti Brian dan Morra…

GeNocite…

  • Happy birthday Rebecca! Buat yang belum tahu, hadiah yang diberikan Brian di akhir episode itu namanya Ostrich Pillow.
  • Brian marah besar ketika tahu Rachel tidur dengan Ike. Entah hubungan Ike dan Rachel berlanjut atau tidak. Personally? Saya mau melihat Rachel lebih sering lagi.
  • Ada sisi baik dari Sands yang sebelumnya dikenal sebagai tukang manipulasi dan assassin berdarah dingin.

Tinggalkan Balasan