Fans setia The Walking Dead pasti sudah berharap episode penutup dapat memberi jawaban atas semua pertanyaan yang sudah menghantui sejak awal season dimulai. Apalagi banyak kru dan artis TWD menjanjikan jika Last Day on Earth akan menjadi episode yang paling menegangkan dari semua episode yang pernah dibuat. Well, saya bisa bilang ada benarnya juga. Namun setelah menonton episode 16, kita sebagai penonton, berhak mendapat lebih.
Morgan, dengan menunggang kuda Mulan alias neMu di jaLan, melanjutkan pencarian atas Carol yang kabur dari Alexandria di episode lalu. Carol ditemukan dalam kondisi terluka dan Morgan merawatnya dengan sepenuh hati. Meski Carol cenderung resistif, Morgan tak henti untuk membujuk Carol kembali ke Alexandria. Ancaman tak berhenti di situ karena saat Carol menghilang untuk ke sekian kalinya, ia didapati tengah disiksa oleh salah satu anggota Saviors.
Meski keduanya tak banyak tampil, Carol dan Morgan memberi nuansa yang berbeda di episode ini. Scene dari mereka berdua seperti memberi kesempatan untuk penonton bisa sejenak beristirahat dari ketegangan yang melanda sepanjang episode. Morgan mengembara dengan kudanya mengingatkan saya saat Rick melakukan hal yang sama di episode “Pilot.” Pendiriannya sebagai orang-suci-maha-pengampun juga secara mengejutkan runtuh saat menemukan Carol dalam kondisi bahaya. Satu-satunya opsi adalah menggunakan pistol yang diberikan Rick sebelum mereka berpisah.
Sementara itu Rick harus membawa Maggie yang kesakitan ke Hilltop, tempat di mana mereka tahu ada dokter yang bisa menolongnya di sana. Hampir semua karakter utama yang kita tahu berbondong-bondong mengantar Maggie seperti Abraham, Carl, Sasha, Aaron, bahkan Eugene juga turut serta. Alexandria hanya menyisakan pastor Gabriel dan Spencer untuk mengatur pertahanan. Seketika itu pula penonton tahu bahwa setting utama tak akan terjadi di Alexandria, mengingat semua heroes praktis berada di luar.
TWD menggunakan Saviors secara efektif. Kemanapun Recreational Vehicle (RV) milik Rick dan kawan-kawan pergi, disitu pejuang Saviors sudah siap menunggu dan menghadang dengan cara yang unik. Saviors tidak langsung terlibat konflik terbuka, namun mereka mengedepankan ancaman dari sisi psikologis. Penonton dibuat sadar jika Saviors merupakan sebuah grup yang amat besar dengan anggota yang amat banyak. Selain unggul dalam jumlah, mereka juga cerdas, terlatih, dan kejam. Hampir tidak ada alternatif yang tersisa untuk Rick. Puncaknya, Rick harus menyerah dengan musuh yang dihadapinya kali ini.
Di sepuluh menit terakhir, villain yang ditunggu-tunggu pun akhirnya menampakkan diri dengan elegan. Aktor Jeffrey Dean Morgan sebagai Negan tampil memukau. Pembawaannya sangat tenang saat menampilkan “pidato” ala psikopat yang sedang berkuasa. Harus saya akui, di awal penampilannya ini Negan sudah terlihat jauh lebih superior ketimbang Governor. Melalui performa yang sarat akan kharisma, Jeffrey Dean Morgan berhasil membawakan aura gelap dari Negan.
Kesabarannya untuk tidak menyerang Alexandria dari awal season berbuah manis. Para heroes kesayangan penonton kini harus tunduk di hadapannya. Tensi mendadak berubah menjadi sangat menegangkan saat Negan mempermainkan Rick dengan game capcipcup–belalang-kuncup ala Amerika. Teror psikologis yang diterapkan Negan patut diacungi jempol. Jantung penonton dibuat berdegup kencang setiap kali Lucille (senjata signature Negan) mengayun di dekat kepala Rick dan kawan-kawan.
Menarik untuk membahas Lucille. Sejauh ini saya rasa Lucille adalah senjata yang paling impresif yang pernah digunakan dalam serial TWD. Padahal bentuknya sederhana karena hanya terbuat dari pemukul baseball yang bagian atasnya dibalut kawat berduri. Namun di tangan Negan, senjata tersebut terlihat sangat mengerikan. Tinggal bayangkan saja daya rusak Lucille ketika ia menghujam kepala seseorang.
Namun episode finale ini tak ubahnya sebuah episode set–up untuk season mendatang. Kita sudah duduk gelisah dengan jantung yang hampir copot, namun di akhir tidak ada jawaban yang memuaskan. Justru yang terasa adalah produser dan penulis skrip seakan belum siap untuk mematikan satu karakter penting dari universe TWD sehingga mereka memutuskan untuk menundanya hingga season depan.
Apakah itu Daryl, Rick, Michonne, Michonne atau Glenn yang akan menemui ajal? Sebenarnya penikmat komik TWD sudah punya jawabannya. Mereka sudah tahu bahwa kemunculan awal Negan berarti kematian seorang heroes penting. Namun pertanyaannya seberapa dekat adaptasi serial ini dengan komiknya? Apakah story–arc tentang Negan benar-benar sesuai dengan alur di komik?
Well, kita seharusnya tidak kaget dengan konsep TWD yang kerap meninggalkan penonton mati penasaran. Meski sudah sering di-php dengan ending menggantung, kita selalu kembali menonton serial ini. Saya sendiri sempat capek dengan apa yang disajikan TWD, namun toh akhirnya tetap lanjut menonton karena suka tidak suka ending yang menggantung itulah jurus jitu untuk mengikat penonton.
Saya rasa bukan ending seperti ini yang kita harapkan. Penonton berhak mendapat bonus lebih setelah menanam investasi berjam-jam dari awal season untuk sekedar menunggu klimaks antara Rick dan Negan. Sepuluh menit hanya untuk memperkenalkan Negan sepertinya sangat kurang.
Jangan salah, saya cukup menikmati episode kali ini. Pace dari awal hingga akhir berjalan dalam ritme yang baik. Nyaris tidak ada scene yang bersifat “buang-buang waktu.” Bisa dibilang episode Last Day on Earth adalah salah satu yang terkuat. Penampilan Andrew Lincoln sebagai Rick juga sangat memukau. Saya suka aktingnya ketika berhadapan dengan Negan. Ekspresi ketakutan yang benar-benar memaksa Lincoln mengeluarkan kemampuan beraktingnya secara maksimal. Namun jika boleh memilih, Negan dengan Lucille-nya adalah bintang dari episode ini.
Well, kita harus rela menunggu jawaban hingga Oktober mendatang saat season 7 mulai bergulir. Ingin mengetahui profil Negan, alasan mengapa ia begitu penting, dan siapa korban Lucille dalam versi komik? tunggu artikel spesial di GeekNonton.com!