Review

[REVIEW] THE FLASH Season 2 Episode 20: “Rupture”

Episode lalu berakhir dengan ide gila Wells untuk membuat particle accelerator explosion jilid dua agar kekuatan Barry bisa kembali. Tak serta merta Barry mengiyakan sebab ia tahu terakhir kali ada ledakan, bumi menjadi kacau dan pekerjaan tim Flash justru lebih berat dua kali lipat. Adakah cara yang lebih mudah supaya Barry bisa berlari sekencang dahulu kala?

Mau dibuat sepanjang apapun kita tahu bahwa suatu waktu nanti Barry setuju untuk masuk ke alat yang dibuat oleh Wells. Namun “Rupture” membuatnya bertele-tele untuk sekedar menunjukkan bahwa Barry masih belum matang sebagai superhero. Sembari menunggu Barry membuat keputusan, tim Flash memutuskan untuk membuat versi hologram dari The Flash.

Yup, untuk menjaga asa semua orang, Cisco “menipu” penduduk Central City dengan membuat versi bayangan dari The Flash. Cara kerjanya sederhana, Barry memakai alat semacam sensor, lalu kemudian berkat kejeniusan Cisco, The Flash versi hologram dapat berkeliaran di kota. Cukup meyakinan, karena mereka bisa membantu kepolisian menangkap penjahat kelas teri. Tapi di satu sisi benar kata Wells: “mau sampai kapan begini terus?”

Disitulah Wells makin mantap dengan rencana gilanya…

Barry merasa butuh bantuan sehingga ia memutuskan mengunjungi ayahnya untuk sesi konseling. Barry mengungkapkan jika ia bukan lagi speedster. Dari obrolan hangat antara ayah dan anak tersebut,  ada satu momen ketika Henry menyebut nama gadis ibunya adalah “Garrick.” Anehnya, Barry bahkan tak menaruh curiga sedikitpun dengan clue yang baru saja ia dengar. Seriously, Barry?

Barry membawa Henry ke Central City. Selalu menyenangkan melihat interaksi anak dan mantan The Flash di versi serial yang lain tersebut. Dalam beberapa kesempatan Henry juga terlibat konflik dengan Wells. Terlihat kesan Henry tak suka dengan apa yang dilakukan Wells kepada Barry. By the way, membawa Henry dalam episode-episode genting seperti ini justru membuat spekulasi baru. Inikah tanda jika sosok yang ditahan oleh Zoom ada hubungannya dengan Henry? Atau Henry hanya akan menjadi collateral damage dari pertempuran Zoom vs. The Flash? Hmm…

Nampaknya tak hanya Barry yang melakukan reuni dengan keluarga tercinta di episode ini. Cisco juga harus menemui Dante setelah mendapat “vibe” mengenai kakaknya itu. Tak butuh waktu lama untuk mereka tahu jika Rupture (doppelganger dari Dante) muncul untuk mengganggu waktu bercengkrama mereka. Rupture ingin membalas dendam atas kematian adiknya, Reverb (doppelganger Cisco), yang diduga sudah dibunuh oleh Cisco.

Dari segi desain, Rupture bisa menjadi salah satu meta-human paling keren yang pernah ada. Saya suka dengan scythe yang ia bawa sebagai senjata utama. Selain untuk balas dendam, Rupture dibawa Zoom untuk membantunya menaklukan Earth-1, namun sayang sekali penampilan Rupture tak terlalu menonjol di episode ini mengingat nasib tragis menimpa dirinya.

Cisco Ramon lagi-lagi menjadi aset yang patut diacungi jempol. Selain scene drama bersama kakaknya yang cukup enjoyable, beberapa kali saya dibuat terpingkal dengan referensi tentang Harry Potter yang kembali muncul setelah episode 17 lalu. Bahkan di saat-saat puncak, ada momen epic ketika ia sempat merapal mantra Expecto Patronum sewaktu “memanggil” petir menggunakan wand milik Mark Mardon. Favorit saya? Ketika salah satu dialognya bersama Wells.

Wells: “Well, Ramon, you have the wand.”

Cisco: “The one I made for Mark Mardon?”

Wells: “No, the one you built for the Harry Potter convention. Yes, of course, the one you built for Mardon.”

Di STAR Labs Barry masih galau untuk memutuskan apakah ia ikut dengan rencana Wells atau tidak. Iris datang kepada Barry untuk menenangkannya sekaligus mengungkapkan perasaan yang ada di dalam hati. Iris sepertinya sudah siap membina hubungan dengan Barry. Ia membuka mata Barry dengan fakta-fakta yang sudah mereka lihat di masa depan dan di Earth-2. Kebersamaan di ruang dan waktu yang berbeda dirasa sebagai takdir untuk mereka menjadi sepasang kekasih. Setelah mendengar pemaparan Iris, Barry tak berkata-kata…

rupture2

Zoom yang sukes meneror seisi Central City, mengancam akan membunuh siapa saja yang tidak tunduk kepadanya. Polisi-polisi malang menjadi korban pertama kekejamannya. Strategi wait and see dari Barry sungguh harus dibayar mahal saat penonton diperlihatkan dengan salah satu adegan pembunuhan paling brutal (dan paling cool) di serial The Flash, saat Zoom membabat habis belasan polisi dalam sekali gerak. Kejadian tersebut mengingatkan kita betapa tidak stabilnya Zoom dilihat dari sisi psikologi. Sejauh ini hanya Caitlin-lah yang mampu menjadi anomali bagi Zoom.

Tak ada pilihan bagi Barry selain mengikuti rencana Wells. Wells meyakinkan semua orang jika rencananya 100% akan bekerja dengan baik. Tapi menjelang akhir episode, “Rupture” berhasil memunculkan twist tak terduga mengenai kejadian mengenaskan yang menimpa Barry terkait particle acceleration explosion yang katanya bisa dikontrol itu. Untungnya episode ini tak langsung “to be continued” begitu Barry menguap dari dunia. Big applause untuk penulis cerita, karena masih sempat memperlihatkan respon emosional dari masing-masing anggota tim Flash. Kasihan sekali Henry yang hancur lebur hatinya melihat sang anak menghilang begitu saja (literally). Zoom pun sempat mampir ke STAR Labs untuk sekedar memberi ucapan selamat kepada Wells karena sudah berhasil membunuh Barry. Ending yang powerful dan lagi-lagi, emosional.

wallyjesse

Namun semua pasti percaya bahwa (entah kapan) Barry pasti muncul lagi, bukan? Jangan lupa dengan fakta jika Wally dan Jesse tak sengaja ikut terpapar ledakan particle acceleration yang dibuat Wells barusan. Duo speedsters baru? Bisa jadi. Rumor-rumor mengenai akan jadi seperti apa si Wally dan Jesse ini juga sudah bertebaran di dunia maya. Mungkin saja mereka menjadi pengisi slot yang ditinggalkan Barry. Pastinya akan sangat menyenangkan melihat potensi kedua anak muda tersebut di dalam tim Flash di episode-episode mendatang.

GeNocite…

  • Kudos untuk Grant Gustin. Aktingnya benar-benar lengkap di episode ini!
  • Episode 21 dengan judul “Runaway Dinosaur” akan tayang 10 Mei 2016 (waktu setempat).

Tinggalkan Balasan