Review

WESTWORLD Season 1 Episode 1: The Original

Menjelang berakhirnya Game of Thrones (GOT), penggemar TV premium HBO bertanya-tanya, serial apa yang dapat menyaingi kebesaran GOT? Mungkin jawabannya bisa ditemukan dalam Westworld, salah satu serial yang paling dinanti tahun ini. Westworld punya semua ramuan bumbu-bumbu khas HBO: budget produksi besar, potensi cerita yang kompleks, stunning visual, dan… adegan “panas”!

Dari opening saja, saya tak heran mengapa Westworld digadang-gadang sebagai the next GOT. Ramin Djawadi-lah penyebabnya. Meski tak semegah GOT, opening dengan sentuhan musik Ramin Djawadi cukup memanjakan telinga. Langsung terdengar familiar. Bagi yang belum tahu, Ramin Djawadi adalah komposer yang bertanggung jawab atas musik Person of Interest, Prison Break, Iron Man, Warcrat (the movie), dan Pacific Rim.

Okay, kembali lagi ke ulasan Westworld episode “The Original

Westworld mengambil premis yang sama seperti film karya Michael Crichton tahun 1973, dengan judul yang sama pula. Diceritakan ada sebuah taman hiburan berkonsep futuristik, dipenuhi robot-robot android yang sangat-sangat mirip dengan manusia. Hanya orang-orang kelas atas (baca: super kaya) yang bisa menikmati theme park Westworld. Well, Kalau kalian merasa ada kemiripan tema dengan Jurassic Park, kalian tidak salah kok, karena Michael Crichton adalah penulis novel judul legendaris tersebut.

markas

Di taman tersebut, pengunjung manusia (disebut guest) bebas melakukan apa saja yang ia mau di dunia yang bertema wild west. Mereka bebas berfantasi sesuka hati. Cara berinteraksi juga suka-suka mereka. Mau menjadikan Westworld sebagai layaknya taman hiburan keluarga? Bisa. Atau mau lebih ekstrem seperti memburu bandit atau menyewa pelacur? Bisa juga. Segala kemungkinan menjadi tak terbatas. Selama di Westworld, mereka akan berinteraksi dengan para host—robot android yang sudah diprogram dengan script tertentu. Mereka sengaja dibuat untuk “memuaskan” hasrat para guest.

Otak dibalik megahnya taman hiburan Westworld adalah Dr. Robert Ford, seorang brilian tua yang punya kelakuan nyentrik. Lagi-lagi mirip sekali dengan Dr. John Hammond di film Jurassic Park—baik penampilan maupun cara berpikirnya. Dia dibantu oleh kepala programmer Bernard “Bernie” Lowe (jeffrey Wright), chief Quality Assurance Theresa Cullen (Babbett Knudsens), penulis script taman Lee Sizemore (Simon Quarterman), dan kepala keamanan Ashley Stubb (Luke Hemsworth).

Di episode perdana ini kita dibawa untuk melihat cara kerja di “dapur” Westworld. Meski tidak terlalu mendetail, paling tidak kita tahu tugas masing-masing divisi. Lee sang penulis script misalnya, bertugas untuk meramu jalan cerita setiap host agar dapat beradaptasi dengan kelakuan guest yang berbeda-beda. Bernie, bertugas untuk memprogram cara pikir dan tingkah host. Oh iya, cara membuat para host pun diperlihatkan. Seperti melihat printer 3D yang super canggih!

Meski salah satu tujuan taman Westworld adalah uang, namun kita juga mendapat kesan jika maksud dan tujuan Westworld lebih dari itu. Melalui kata-kata yang dikeluarkan Theresa, Westworld dikuasai tiga shareholder yaitu pihak manajemen, shareholder, dan park creative yang masing-masing punya kepentingan. Sayang maksud Theresa tak dijelaskan lebih lanjut, namun cukup menjadi bukti jika akan ada sesuatu yang besar terjadi di Westworld. Intrik dari dalam maupun luar perusahaan berpotensi terjadi. So, kalian salah besar jika menganggap serial ini hanya tentang robot vs. manusia.

Ada banyak karakter yang muncul di episode perdana, namun penulis cerita dengan cerdas memusatkan perhatian pada satu host bernama Dolores (Evan Rachel Wood). Dia adalah salah satu host pertama namun juga paling cantik di Westworld. Kita dapat melihat “rutinitas” dia beberapa kali diulang sebagai bentuk script yang telah dibuat dengan naskah yang nyaris sama: diawali dengan optimisme dan berakhir dengan tragedi. Dolores punya love interest sesama host dalam bentuk Teddy Flood (James Marsden).

doloresteddy

Salah satu karakter yang menarik adalah sosok antagonis yang diperankan oleh Ed Harris, seorang koboi berpakaian serba hitam yang misterius. Dia sudah jadi pelanggan setia Westworld selama 30 tahun. Apa yang ia ingin capai? Mengapa ia begitu brutal menghabisi para host? Well, tekankan pada kata “misterius”.

Lambat laun penonton disuguhkan dengan twist menarik; para host mulai berimprovisasi dan keluar dari jalur script. Pihak manajemen, terutama Bernie mencoba mencari tahu penyebabnya. Apakah host sudah punya kesadaran sendiri yang tidak diketahui programmer? Satu per satu glitch atau “kecacatan program” mulai ditunjukkan beberapa host, terutama Dolores.

Overall, impresi awal yang sangat baik ditunjukkan oleh co-creator Jonathan Nolan dan Lisa Joy. Kita punya beberapa karakter penting dan minor dalam episode “The Original”. Entah mana yang akan “naik pangkat” nantinya. Westworld menjanjikan cerita yang kompleks. Saya sendiri melihat jika konflik dan twist bisa muncul secara sporadis dari segala arah. Baik dari host, guest, manajemen taman, dan lain sebagainya. Karakter protagonis dan antagonis-pun menjadi bias.

markas

Kualitas visual sudah tidak diragukan lagi. Budget produksi besar berbanding lurus dengan grafis yang dihasilkan Keindahan dunia wild-west klasik berpadu sempurna dengan efek CGI canggih. Tidak percaya? lihat saja proses memproduksi host yang sangat futuristik.

Untuk penyuka adegan gore alias kekerasan, kalian akan dapat kepuasan juga meski belum sampai ke tingkat sangat brutal. Dan sama seperti GOT, Westworld juga tak segan memperlihatkan para artis dan aktornya topless. Bahkan dari scene pertama, lho! Jadi hati-hati buat penonton yang dibawah umur. Ralat; ini bukan tontonan untuk anak dibawah 17 tahun!

OVERALL SCORE: 8.8

2 thoughts on “WESTWORLD Season 1 Episode 1: The Original

Tinggalkan Balasan