Review

[REVIEW] DESIGNATED SURVIVOR Season 1 Episode 6: “The Interrogation”

Pada suatu hari di tahun 2016, rakyat Amerika harus memilih presiden pengganti Obama. Tanpa disangka, terpilihlah seorang manusia bernama Donald Trump. Dengan segala tindak tanduk nan kontroversial, tak pelak Trump mendapat penolakan dari mayoritas penduduk Amerika bahkan masyarakat dunia. Namun jangan lupa, di sebuah universe fiktif “Designated Survivor,” Amerika punya alternatif presiden dalam diri seorang Kiefer Sutherland. Pilih mana?


Kirkman vs Para Gubernur

Melanjutkan ending episode 5, Kirkman mengundang seluruh gubernur seluruh negara bagian untuk membantunya membentuk kongres dan kabinet baru. Diadakanlah sebuah pesta di Gedung Putih sehingga Kirkman bisa sekaligus mendiskusikan permasalahan para gubernur satu per satu. Awalnya memang berjalan lancar. Para gubernur yang ditemui oleh Kirkman bersikap kooperatif. Dan saatnya Mr. President memberi pidato di depan gubernur.

Tipikal seorang Kirkman yang selalu menyampaikan pidato bernuansa idealis. Menggugah tapi mulai membosankan karena setiap melihat Kirkman pidato, dia selalu memberi warna yang sama. Namun yang membuatnya lebih klise lagi, di tengah-tengah Presiden Kirkman berpidato, Gedung Putih diserang oleh berondongan tembakan dari luar.

Seorang pengikut Al Saqar berkebangsaan Ceko menembaki Gedung Putih dengan senapan berjenis AR-15. Untungnya tak ada korban jiwa, namun agen Ritter tertembak dan harus mendapat perawatan intensif. Anehnya, si teroris penyerang Gedung Putih hanya berjumlah satu orang. Agak flop jika dibandingkan dengan pengeboman pengeboman gedung Capitol. Apakah serangan teroris amatir ini memberikan kedalaman terhadap cerita? Sepertinya kok, tidak. Dia hanya menjadi alas bagi masalah selanjutnya antara Kirkman vs. para gubernur.

depan-gubernur

Peristiwa tersebut membuat Gubernur bernama Rivera dari Florida, memutuskan untuk melakukan ban terhadap kedatangan imigran dari Siria yang baru saja tiba menggunakan pesawat. Alasannya, bisa saja para imigran adalah teroris seperti penyerang Gedung Putih sebelum ini. Kirkman, tentu saja tidak setuju. Nyaris memberi efek yang sama ketika Kirkman berhadapan dengan Gubernur Royce beberapa episode lalu. Bedanya, Royce harus ditangkap dengan tuduhan pengkhianatan terhadap negara. Kirkman tak mau melakukan hal tersebut kepada Rivera. Disini Alex Kirkman sang first lady juga mendapat peran cukup banyak untuk menangani masalah imigran, karena dia adalah pengacara berpengalaman.

Para gubernur mulai menarik diri dari presiden. Dalam sebuah rapat, mereka punya satu permintaan terhadap presiden: mereka mau menginterogasi Kirkman. Aneh bukan? Aaron pun menganggap demikian. Sebuah penghinaan bagi presiden sebagai simbol negara. So, Kirkman mengiyakan permintaan gubernur. Suasana berjalan dengan tensi tinggi. Mereka menanyakan tentang kiprah Kirkman saat menjabat Secretary of Housing and Urban Development, tindakan Kirkman yang temperamen, dan sebagainya. Hampir semua pertanyaan bernada sinis. Hal tersebut membuat Kirkman terguncang dan memilih meninggalkan ruangan dengan berkata “Mungkin kalian benar. Mungkin tidak seharunya saya menjadi presiden”

Seth dan Aaron mengikuti Kirkman untuk memberi pencerahan nan inspiratif. Kirkman menurut saja, lalu kembali ke ruangan tempat ia diinterogasi gubernur. Ia memastikan para gubernur bahwa dialah orang yang tepat untuk memimpin Amerika sekarang. Sayangnya, dialog yang dihadirkan dari Seth, Aaron, Kirkman semuanya terasa kurang kharismatik sehingga scene ini terasa biasa saja.

Namun dari dialog yang biasa saja, para gubernur setuju mendukung Kirkman dengan satu syarat: melarang seluruh imigran masuk ke Amerika. Kita bicara tentang imigran dalam bentuk pelajar, mahasiswa, ilmuwan satu pekerja dari seluruh negara, bukan hanya yang berasal dari Timur Tengah. Kirkman dengan berat hati setuju. Satu-satunya pertentangan berat yang ia dapat adalah dari sang istri. Ini pertama kalinya melihat Kirkman sebagai full politikus. Mengesampingkan nurani demi dukungan dari gubernur.


Proses Interogasi Majid Nassar

Kisah tentang presiden yang “diinterogasi” para gubernur berjalan paralel dengan penyelidikan agen Hannah dan direktur Atwood untuk melanjutkan investigasi terhadap Majid Nassar. Mereka harus melakukan hal ini secara cepat karena Kirkman ingin segera menunjuk MacLeish sebagai cawapres. Satu-satunya cara mencegah MacLeish ada di tangan Hannah.

Seperti yang kita tahu, Nassar sudah berada di genggaman. Masalah selanjutnya adalah untuk menginterogasi dan membuktikan kecurigaan Hannah jika Nassar bukanlah pelaku pengeboman gedung Capitol. Hannah dan Atwood pun mendatangi penjara tempat Nassar ditahan. Hannah dengan cerdas menguliti sepak terjang Nassar beserta organisasi teroris Al Sakr. Dengan kemampuan yang dipunya, tak mungkin Al Sakr bisa mengebom gedung Capitol. So, setelah Hannah mengancam keluarga Nassar, akhirnya sang terduga teroris membisikkan satu nama dibalik semua ini: Catalan.

interogasi

Siapa Catalan? Tidak ada yang tahu. Hannah dan Atwood tidak bisa menemukan nama tersebut di database milik FBI. Lucunya lagi mereka tidak tahu bagaimana ejaan CATALAN yang tepat. Mengapa tidak bertanya dari awal? Meminta sedikit detail dari Nassar kok sepertinya sulit, padahal Nassar sudah terpojok.

Sayangnya, saat Hannah dan Atwood ingin mengunjungi Nassar untuk kedua kalinya, mereka mendapat kabar jika Nassar tewas. Sangat misterius. Kematian Nassar ini entah hasil dari bunuh diri, atau ada pihak yang sengaja membungkam dirinya. Timing-nya benar-benar tepat. Jadi, Catalan masih menjadi misteri. Apakah sebuah kode, nama orang, atau nama tempat? Kemungkinannya menjadi tak terbatas.


Seth Temukan Tambatan Hati?

Seth sang jubir presiden tengah dekat dengan seorang jurnalis cantik bernama Lisa Jordan. Dari awal sudah ditunjukkan jika Seth sangat tertarik kepada Lisa. Bak gayung bersambut, Lisa-pun juga merasa tertarik dengan Seth. Keduanya nyaris nge-date, tapi sebelumnya Lisa ingin konfirmasi tentang rumor Leo Kirkman bukanlah anak dari pak Presiden. Nah loh, apakah Seth hanya dimanfaatkan sebagai sumber informasi saja oleh Lisa?

Langkah yang mudah diprediksi. Tapi masih ada kesempatan untuk Seth dan Lisa benar-benar terlibat dalam romantika cinta Gedung Putih. Namun, tentu saja jalannya agak terjal bagi mereka. Jubir presiden dan jurnalis saling memadu kasih bukanlah hal yang ideal.

Overall episode “The Interrogation” agak menurun kualitasnya dibanding episode lalu. Banyak hal yang mudah untuk ditebak. Banyak juga dialog yang lemah. Satu-satunya hal yang menarik adalah transisi Kirkman dari seorang manusia tulus menjadi politikus sejati, seperti yang ia tunjukkan kali ini saat ingin mendapat dukungan dari para gubernur. Benarkah Kirkman akan berubah?

OVERALL SCORE: 6.7

Tinggalkan Balasan