[REVIEW] THE WALKING DEAD Season 7 Episode 4: “Service”

SPOILER ALERT! Harap menonton episode “Season 7 Episode 4: Service” sebelum lanjut membaca ulasan di bawah ini

Tim kreatif TWD kembali tampilkan formula yang agak membosankan di season ini dengan mencoba memecah-mecah remahan grup menjadi kecil dan terkesan tidak berhubungan. Memang bukan yang pertama konsep ini diperlihatkan, tapi di season 7 terasa sekali, lho. Akibatnya, beberapa episode yang sudah tayang dipenuhi adegan filler atau adegan (secara kasarnya) bisa dibuang saja.

---

Gaya Slengekan Negan Kurang Menakutkan Tapi Efektif

Di akhir season 6 kita dijanjikan oleh Scott M. Gimple (eksekutif produser) jika Negan adalah villain terbaik untuk serial TWD. Namun kesan itu semakin jauh kita dapatkan. At least Negan terlihat benar-benar menakutkan pada saat membabat Glenn dan Abraham, tapi sejak saat itu justru mulai terasa jika ia condong masuk klasifikasi villain yang annoying. Gaya permainan kata ala anak kecil ditambah gesture tubuh yang over membuat aura villain Negan tidak keluar. Setuju?

Meski hanya hitungan menit, di awal episode kita diperlihatkan dengan pemandangan Alexandria nan tenang di pagi hari. Rick dan Michonne nampak habis tidur bersama. Perlahan Michonne keluar diam-diam membawa sebuah sniper rifle. Rick tahu akan hal itu namun tidak mencegahnya. Ia kemudian menyapa Judith yang sudah terbangun dari boks bayi. Di dekat gerbang, ada pula Eugene yang sedang menjaga gerbang sambil membetulkan radio. Semua nampak “normal.”

Beberapa menit yang normal itu harus terhenti karena kehadiran tiba-tiba dari Negan dan kroninya. Kedatangan Negan ini lebih cepat dari jadwal sehingga agak mengagetkan Rick. By the way, Negan datang with style! Diperlihatkan sebagai bayangan di luar gerbang sembari menggetok-getok Lucille ke gerbang. Sentuhan kecil tapi keren.

Seperti yang kita tahu, Saviors adalah kelompok penjajah. Mereka menundukkan sebuah kelompok, lalu menguasai mereka dengan menumbuhkan rasa takut dan ancaman agar mereka mau menjadi “pelayan” Saviors. Kedatangan Negan kali ini adalah untuk mengambil jatah rutin dari Alexandria. Apakah akan berdampak buruk untuk Rick? Tentu saja. Negan selalu sinonim dengan nasib buruk Rick.

Untuk awalnya, Negan memainkan permainan psikologis dengan membuat Rick memegangi Lucille selama episode ini berjalan. Negan tahu Rick bisa kapan saja memukulnya, tapi resiko itu tetap ia ambil sebagai bentuk dominasi secara psikis. Bisa saja episode “Service” menggunakan Lucille untuk membunuh karakter-karakter minor, mengingatkan kembali betapa mematikannya senjata itu. Tapi dengan cara yang terlihat simpel, poin keberadaan Lucille di tangan Rick terlihat lebih efektif.

---

Tour Alexandria

Sebenarnya Rick sudah menyiapkan jatah untuk Saviors, namun Negan memilih untuk mengambil barang sesuai keinginannya. Salah satu spesialisasi Alexandria adalah koleksi persenjataan yang cukup banyak. Negan menginginkan setiap pistol, rifle, bahkan rocket launcher untuk diambil. Dimulai dari pistol milik Rosita dan Spencer, kemudian anggota Saviors yang lain menguras senjata di gudang armory Alexandria. Senjata api yang susah payah direbut dengan pertempuran dan darah, harus diserahkan begitu saja kepada Saviors.

Sementara itu, Negan menyuruh Rick untuk mengantarnya tour mengelilingi Alexandria. Negan pun teringat pada Maggie dan ingin bertemu dengannya. Mungkin untuk menjadikan Maggie istri selanjutnya? Tapi kita tidak menemukan Maggie di Alexandria, sebab Pastor Gabriel dengan cerdas mengantar Negan ke makam yang diduga terdapat jasad Maggie. Tunggu, Maggie tewas?

Tentu tidak.

Maggie dan Sasha sudah dijadwalkan akan mengisi episode 5 saat TWD berkunjung ke Hilltop. Mengelabui Negan setidaknya memberi kesan jika Alexandria masih melakukan perlawanan. Maggie (dan si calon bayi) menyadarkan Alexandria bahwa masih ada sesuatu yang harus diperjuangkan dan dilindungi. Yang agak aneh sih menurut saya Negan cepat sekali percaya jika Maggie tewas. Akan sangat menarik saat Negan mengetahui hal ini, mengingat Negan sama sekali tidak suka ada yang “kejutan” dari kelompok lain.

Di tengah-tengah tour, Negan diberitahu jika ada dua senjata yang hilang dari daftar. Negan marah, lalu mengancam akan membunuh Olivia—sang petugas inventaris senjata. Dua pistol itu harus ditemukan! Rick mengumpulkan seluruh warga Alexandria di kapel untuk sekali lagi menegaskan jika dia sudah tidak lagi berkuasa. Ia memohon siapapun yang menyimpan pistol, diserahkan sekarang juga kepada Negan.

Setelah mengobrak-abrik rumah-rumah Alexandria, Ttak disangka pistol justru ditemukan di rumah Spencer. Anak Deanna tersebut memang tidak terlalu berpengaruh dari debutnya dulu. Tapi alasan dia meyembunyikan pistol cukup masuk akal: dia kuatir dengan kepemimpinan Rick. Benar juga, kalau ditelusuri dari awal, Rick-lah penyebab semua kejadian buruk yang menimpa Alexandria. Bad leadership!

---

Rosita: Genderang Perang Mulai Ditabuh

Sejak awal episode, Rosita menjelma menjadi karakter potensial. Dia dengan berani menatap Negan, menunjukkan aura resistensi. Ia mungkin masih shock atas kematian Abraham, jadi sangat terobsesi untuk balas dendam kepada Negan. Di akhir episode, terlihat ia menggedor pintu Eugene dan meminta agar dibuatkan peluru. Disini mulai menarik.

Musim lalu, Eugene punya rencana untuk mengubah sebuah pabrik tua menjadi pusat produksi peluru mandiri (kok kayak UKM?). Somehow kita lupa akan hal itu. Kedatangan Rosita kepada Eugene mungkin jadi plot besar untuk membuat mimpi Eugene jadi nyata. Mungkin juga Rick sadar jika kehidupan normal yang sekarang tidaklah normal. Perlu sebuah eskalasi pemberontakan. Tapi apakah waktunya tepat?

---

OVERALL

Akhirnya Negan pergi dari Alexandria dengan membawa seluruh senjata (kecuali yang diam-diam ditemukan Rosita). Negan tidak mengambil stok makanan, sebab ia ingin penduduk Alexandria berguna bagi Saviors ketimbang mati kelaparan. Pertanyaannya, apakah durasi waktu 1 jam ini pantas hanya untuk menyaksikan aksi Negan mengobrak abrik Alexandria? Jawabannya: tidak.

Episode “Service” adalah yang paling membosankan sejauh ini. Terasa sekali dipanjang-panjangkan. Efek teror psikologis Negan sangat minim. Plotnya stuck seputar senjata milik Alexandria. Akan sedikit lebih berbobot, misal, menyorot lebih jauh hubungan Rick dan Carl pasca kejadian di episode satu. Atau penonton diberi kesempatan untuk melihat Judith lebih lama, mungkin? By the way, setelah bermusim-musim akhirnya Rick mengakui jika Judith bukanlah anaknya. Dia tahu jika Judith anak Lori dan Shane, tapi dengan sepenuh hati Rick merawat seperti anaknya sendiri. Aww, so sweet…

Semoga di episode 5 porsi action-nya lebih banyak.

GeNocite:

• Penghargaan untuk kategori “karakter dengan kelakuan random” di episode ini jatuh pada Michonne. Juara dua, jatuh kepada Carl.
• Entah pura-pura atau tidak, Spencer polos sekali menyapa Negan dengan pertanyaan “Um.. Who are you?” Cukup menggelitik.
• Oh, Daryl sengaja dibawa juga oleh Negan. Sayang, Rick tidak diperbolehkan ngobrol dengan sahabatnya itu.

[UPDATE]
Pertanyaan bagus dari inayah via komen dibawah artikel ini:

[Q]: Yang dilihat michone terakhir itu apa yg rubuh berasap itu min ?

[A]: Tumpukan kasur yang dibakar oleh Saviors. Kita tahu selain senjata api, Saviors juga merampas kursi, dan seluruh kasur (disebut oleh Rick saat dialog bersama Michonne). Ternyata, kasur-kasur tersebut tidak digunakan oleh Saviors, namun justru dibakar di pinggir jalan.