Review

[REVIEW] WESTWORLD Season 1 Episode 6: “The Adversary”

SPOILER ALERT! Harap menonton episode “Season 1 Episode 6: The Adversary” sebelum lanjut membaca ulasan di bawah ini

Untuk pertama kalinya Westworld berubah dari bagus menjadi sangat bagus. Untuk pertama kalinya pula, Westworld lebih mengedepankan unsur sci-fi dibanding tema wild west. Dan tak lupa untuk menyebutkan salah satu bagian terbaik di episode ini justru ada pada kualitas background music garapan Ramin Djawadi. Tidak percaya? Coba dengarkan alunan musik saat mengiringi Maeve berjalan-jalan di Delos.


Maeve + Musik Ramin Djawadi = The Best!

Melanjutkan ending episode 5, Maeve memanipulasi Felix dengan “kekuatan” intimidasi. Sylvester, rekan Felix justru hampir mati ditangan Maeve. Sifat ini sangat bertolak belakang dengan karakter Maeve di taman Westworld, dimana ia dikenal sebagai “boneka” namun kini ia berubah menjadi mandiri dan tajam.

Tantangan ada pada diri Felix dan Sylvester. Berulang kali mereka berusaha untuk lepas dari jeratan Maeve tapi tidak bisa. Saya suka dengan karakter Felix yang naik tingkat di episode ini, tidak hanya menjadi seorang butcher belaka. Dia mencoba meyakinkan Maeve jika wanita itu hanyalah buatan, bukan manusia. Penjelasan antara kelahrian dan buatan sempat membuat Felix berpikir sejenak. Apakah Felix benar-benar manusia atau sama seperti Maeve?

re_nontoniklan

Momen terbaik episode ini terletak pada scene Maeve yang memaksa Felix untuk memperbolehkannya berjalan-jalan mengelilingi Delos. Melihat bagaimana host dibentuk, bahkan ia sempat tertegun menonton iklan Westworld dimana ia melihat dirinya berperan sebagai seorang ibu. Lantai demi lantai, divisi demi divisi ia telusuri bersama Felix. Kita mendapat kesan jika Delos adalah perusahaan yang super besar. Jumlah lantainya super banyak!

Trust me, adegan Maeve dan Felix berkeliling Delos menjadi bagian yang digarap secara jenius. Kelembutan alunan biola yang mengirngi mereka berjalan benar-benar menancap di otak saya. Bikin trenyuh, tapi juga sarat kesan mewah. Ramin Djawadi secara khusus harus mendapat highlight dengan musik orkestra gubahannya. The best scored music yang saya pernah dengar di tahun ini sejak ending Game of Thrones season 6.

Setelah scene ini, Maeve membuat progress luar biasa. Ia kembali mengintimidasi Felix dan Sylvester untuk mengubah statistik ability miliknya. Di sini terasa sekali aura video game karena ternyata host punya aspek-aspek seperti intelligence, loyalty, power, dan sebagainya. Kalau kalian sering bermain game khususnya genre RPG, pasti paham dengan yang saya maksud. Nah, Maeve ingin beberapa aspek miliknya diubah; ada yang diturunkan, ada yang dinaikkan. Intelligence khusus diminta Maeve agar dimaksimalkan. Hoho, apa yang direncanakannya? Semakin menarik plot dari Maeve ini.


Misi Rahasia Bernie dan Elsie

Episode lalu meninggalkan tanda tanya besar, siapa yang menanam pemancar satelit berbasis laser di tubuh host? Aksi spionase yang dalangnya harus diinvestigasi lebih lanjut oleh Elsie. Mereka berjalan secara terpisah untuk menguak misteri ini.

Bernard mencoba mengikuti petunjuk tentang anomali host yang tidak terdaftar. Melalui langkah Bernard, kita jadi tahu jika perpindahan dari Delos ke Westworld adalah melalui bawah tanah. Ada lift yang mengangkat kru, kemudian lift itu akan kembali turun hingga tidak meninggalkan jejak. Pertanyaan saya tentang bagaimana kru Delos dengan cepat mempunyai akses ke Westworld terjawab sudah.

Tak disangka Bernard justru menemukan semacam tribute dari Ford untuk Arnold. Sebuah rumah berisikan beberapa host generasi pertama secara mengejutkan masih beroperasi tanpa terdeteksi oleh kru. Secara anatomi luar, tak ada beda dengan host modern. Bedanya terlihat ketika Ford memerintahkan anak yang berambut  pirang membuka wajah, literally. Terlihat sangat android. Tak ada darah dan tulang seperti host modern. Teori jika sang anak adalah versi muda dari Ford semakin tak terelakkan, saat Ford memanggil nama sang anak “Robert”.

re_gen12

Gambaran tentang Arnold terus saja menjadi misteri. Ketika sang anak berbohong kepada Ford karena sudah membunuh seekor anjing, ada nama Arnold disebut. Makin kesini, makin bias; apakah Arnold benar-benar sudah mati atau masih hidup? Selama ini Westworld menyodorkan fakta seolah-olah Arnold adalah entitas yang aktif di dalam kode para host. Mungkin akan mengejutkan jika Arnold ternyata jauh lebih besar dan lebih berbahaya dari yang kita selama ini.

Di tempat lain, Elsie sangat bergairah untuk menguak aksi spionase yang mengancam Delos. Di pikirannya sudah ada kenaikan gaji, pangkat, bahkan menyingkirkan Theresa. Ia menginvestigasi dua sinyal misterius di dalam taman. Sebuah rumah tak berpenghuni ia datangi sendirian. Yup, tidak ada Stubb yang menemani. Terlalu ceroboh aksi dari Elsie ini. Benar saja, ketika ia memberitahu Bernie jika Theresa adalah dalang dari sabotase, Elsie diserang oleh sosok misterius. Apakah artinya minggu depan kita mendapati salah satu karakter besar mati?


Man in Black

Tenang, bagi yang suka aksi tembak-tembakan masih ada MIB dan Teddy meski porsinya sedikit. Mereka sempat tertangkap oleh tentara yang menghadang perjalanan mereka, namun dengan aksi heroik Teddy berlari menuju sebuah turret dan menghabisi belasan tentara di depannya. Secara terang-terangan MIB tak ingin Teddy mati agar dapat mencapai tujuannya ke the maze.


Lee Sizemore sang pembuat Narrative

Lee is back! Karakter yang satu ini secara konsisten tetap menyebalkan. Meski kehadiran dan tingkat kepentingannya di serial ini masih dipertanyakan, ia jadi alas sempurna untuk memperkenalkan seorang karakter baru yaitu direktur eksekutif dari dewan perusahaan Delos bernama Charlotte Hale. Hale datang untuk membuat transisi di administrasi Delos atas undangan Theresa. Aksi ini dirasa perlu oleh Theresa sebagai senjata untuk meredam kelakuan Ford.

Aksi Lee memang dimaksudkan untuk memberi warna komedi dilihat dari aksinya. Coba saksikan saat ia mengencingi peta di command center Westworld dihadapan orang banyak. Sangat tidak profesional jika dibandingkan dengan kru Delos lain seperti Elsie, Bernie, atau Stubb. Sayang, tingkat kelucuan Lee masih dalam taraf “bisa dikesampingkan.”

re_dialogtree

Overall, episode “The Adversary” berjalan sangat powerful.  Lebih mengasyikan dibanding episode sebelumnya. Porsi sci-fi semakin banyak dan penyajiannya sangat mahal. “Dapur” Delos juga semakin masuk akal cara kerjanya dalam menjalankan Westworld. Plot-plot yang sporadis kini mulai terasa saling menyambung.

Well done, Westworld!

OVERALL SCORE: 8.5

Tinggalkan Balasan