Review

[REVIEW] THE FLASH Season 3 Episode 5: “Monster”

SPOILER ALERT! Harap menonton episode “Monster” sebelum lanjut membaca ulasan di bawah ini

“Monster” memberikan progress menarik untuk beberapa karakter utama. Kita akan melihat debut kontribusi Harrison “H.R.” Wells di dalam tim inti The Flash. Relasi antara Barry dan Julian juga memasuki babak baru. Tapi yang paling menegangkan adalah kebangkitan dari kekuatan Caitlin setelah ending episode 4. Belum cukup? Ada sosok min­i kaiju sebagai villain-of-the-week.

Setelah insiden shower minggu lalu, Caitlin memutuskan untuk mengunjungi sang ibu, Dr. Carla Tannhauser. Seperti kata pepatah: buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Carla adalah seorang ilmuwan super-profesional sama seperti Caitlin. Bisa ditebak, orang yang kelewat jenius biasanya tidak pandai dalam bersosialisasi, bahkan terhadap anaknya sendiri. Hal yang patut diapresiasi karena kita sudah punya Henry/Barry serta Jesse/Iris sebagai pasangan serasi orang tua dan anak. Hubungan Caitlin dan Carla mengingatkan saya pada Leonard Hofstadter (anak) dengan Beverly (ibu) dalam serial The Big Bang Theory. Sama-sama ada jarak yang begitu lebar antara mereka berdua.

Kedatangan Caitlin di kantor milik ibunya dalam rangka meminta bantuan untuk meneliti kekuatan Killer Frost (sebut saja demikian). Di sela-sela tes kita tahu jika Carla marah pada keputusan Caitlin pergi setelah sang ayah meninggal tiga tahun lalu. Menurut Caitlin, Carla berubah menjadi sangat dingin setelah peristiwa tersebut. Caitlin juga ingin membuktikan jika ia bisa jadi ilmuwan sukses tanpa bayang-bayang sang ibu.

caitlin2

Meski ada tensi yang besar antara mereka, namun pada akhirnya Carla tetap melindungi Caitlin ketika anaknya itu lepas kontrol sehingga nyaris membunuh asisten Carla dengan kekuatan Killer Frost. Nah, dari semua peristiwa di research center milik Carla ini yang agak off adalah kelakuan si asisten bernama Nigel. Bisa dibilang motivasi ingin menculik Caitlin hanya demi “kabur” dari Carla terkesan dibuat-buat.

Selang beberapa waktu, Carla mengirim video kepada Caitlin. Carla memperingatkan Caitlin untuk tidak menggunakan kekuatannya, tapi sepertinya terlambat saat Caitlin malah terlihat membekukan meja dan monitor di depannya. Mungkin tinggal menunggu waktu untuk menyaksikan Killer Frost mengambil alih Caitlin.

Sudah bisa ditebak dari judul episode ini, case of the week melibatkan musuh yang tidak biasa; monster. Bentuknya seperti kaiju yang ada di film Pacific Rim, tapi dengan body sedikit lebih mini. Jenis meta-human baru? Atau memang benar-benar monster? Tim Flash dibuat bingung olehnya.

Tim Flash memaksa Barry mendekati Julian demi mendapat informasi tentang monster. Julian masih antipati terhadap Barry karena trust issue yang pernah ia kemukakan beberapa waktu lalu. Sepertinya Barry paham jika Julian punya ego yang besar sehingga ia coba masuki celah tersebut. Well, beri makan ego milik Julian, maka dia akan luluh! Tapi sayang sekali gagal. Sebagai kesepakatan, Barry rela pindah dari lab supaya bisa “dilatih” oleh Julian.

Sembari menunggu progress dari Julian, Tim Flash melakukan trial & error dalam usaha menghentikan monster. Di dalam prosesnya, kecurigaan Cisco terhadap H.R. Wells semakin besar saat ia sadar jika Wells sebenarnya tidak berkontribusi apa-apa. Atas saran Barry, Cisco mencoba membongkar barang-barang Wells, tapi tiba-tiba sang empunya datang. Wells kemudian menjelaskan sejujur-jujurnya bahwa ia adalah seorang ilmuwan sekaligus novelis—bukan murni scientist. Namun menjelang akhir episode Wells justru mengaku jika ia bukanlah ilmuwan dan hanya pemberi ide belaka. Tim Flash memberi kesempatan beberapa minggu untuk Wells bertahan di Earth-1. Cukup menyenangkan untuk melihat Wells versi tidak jenius ini. Menjaga hal dari repetisi yang berlebihan.

Pertanyaannya, apakah kita langsung percaya jika H.R. Wells se-polos yang terlihat? Saya kok masih sangsi akan hal itu. The Flash tidak mungkin memberi background kacangan seperti yang dijelaskan oleh Wells di atas. Terlalu mulus. Jadi, aman untuk berkata jika Wells masih menyimpan “misi rahasia” dengan keberadaannya di Earth-1.

Julian benar-benar jadi bintang di episode ini. Namun reputasinya nyaris hancur ketika ia mencoba menembak seorang anak 15 tahun. Kok bisa? Ternyata si anak tersebutlah yang mengendalikan monster dalam bentuk hologram sebagai ajang pembuktian diri. Thanks to Barry, peluru Julian bisa ditangkap sebelum mampir ke tubuh si anak bermasalah itu.

Ketika kembali ke CCPD, agak mengejutkan saat Julian bisa curhat kepada Barry. Kita jadi tahu kalau ia berasal dari keluarga kaya raya di Inggris. Ia juga menjelaskan alasannya mengapa sangat membenci meta-human. Ia merasa powerless. Atau kalau insting Barry bilang, Julian sangat ingin membuat perubahan dan agak iri ketika tidak terpilih menjadi metahuman. Menurut Julian, dengan kekuatan metahuman, dia bisa melakukan banyak hal untuk menolong orang-orang.

barryjulian2

Julian pun mengaku jika mungkin ia salah memandang Barry selama ini. Keduanya terlihat bisa pergi bersama untuk minum. Pemandangan baru melihat mereka rukun. Well, akan sangat menarik untuk mengikuti dinamika hubungan Barry-Julian setelah ini. Apakah akan berubah 180 derajat? Atau hanya kalem untuk sementara karena Julian shock setelah nyaris membunuh anak kecil?

OVERALL SCORE: 7.5

GeNocite

  • Suka sekali dengan referensi tentang Star Wars ketika Barry mencoba menjatuhkan monster dengan tali yang dililitkan ke kaki sang monster.
  • Mulai bisa menerima Tom Cavanagh yang terlihat lebih aktif secara fisik dalam memerankan Harrison Wells.
  • Barry pindah ke rumah Cisco? Menarik!
  • Masih belum mengerti dengan peran Wally di episode ini.

4 thoughts on “[REVIEW] THE FLASH Season 3 Episode 5: “Monster”

  1. dude i like the way you reviewed this series 😀 its been awhile since yoi made your review and i think you missed the best part of season 3 (ep20-21) well hope you countinue to write more about the flash especially next episode.. would be awesome 🙂

  2. semangat gan webnya bagus, semoga konsisten, saya pembaca web ini dan selalu menunggu post2 selanjutnya, kalo bisa ada review tv series yang rada jadul biar ada nostalgia hehehe

    1. siap, bro! idenya brilian juga untuk bahas serial-serial jadul. banyak yang serial jadul yg bagus

      terima kasih sudah mengapresiasi GeekNonton 🙂

Tinggalkan Balasan