Review

The Magicians Season 2 Episode 1: “Knight of Crowns”

SPOILER ALERT! Harap menonton episode “Knight of Crowns” sebelum lanjut membaca ulasan di bawah ini

The Magicians adalah serial fantasi paling unik yang tayang tahun lalu. Mengambil gaya senada dengan Harry Potter dan Narnia, The Magicians sukses membawa tema sihir ke level selanjutnya. Secara konsisten serial ini memberi kejutan di setiap episode. Puncaknya, di episode terakhir, secara ekstrem hampir semua karakter utama tewas.

Flashback sedikit, yuk. Di episode finale season 1, Quentin dan kawan-kawan akhirnya berhadapan dengan big-bad-villain The Beast (Charles Mesure). Kalah kelas, kedua tangan Penny terpotong, Alice, Eliot, dan Margo tewas. Julia—alih-alih membunuh The Beast menggunakan pisau sakti, ia malah menculik The Beast untuk membalas dendam kepada dewa Reynard the Fox, mengkhianati teman-teman dan meninggalkan mereka di Fillory. Episode Knight of the Crowns langsung membawa kita melihat kejadian setelah itu.

Cukup standar apa yang dilakukan premiere The Magicians, cepat-cepat menjawab pertanyaan para fans tentang nasib Quentin dan kawan-kawan kemudian langsung beralih ke plot utama  season 2. Thanks to Alice yang sebelumnya telah meminum sperma dewa Ember, seluruh karakter terselamatkan, meskipun tangan Penny masih belum bisa nyambung seperti sedia kala.

Melihat Penny dengan muka melas membawa potongan tangannya sendiri yang dibungkus box kayu itu menggelitik banget!

Kebangkitan karakter utama agak menegasikan plot besar yang telah dibangun di season 1 karena tidak ada konsekuensi permanen dari kegagalan mereka dalam usaha membunuh The Beast. Bahkan Penny pun akhirnya bisa menyambung kembali kedua tangannya setelah menyelam di sungai ajaib Chatwin’s Torrent.

Well, meski harus ada harga yang harus dibayar karena Penny sempat menghina penjaga sungai yang menyebabkan si penjaga memantrai tangan Penny. Mengingat gerakan tangan nan kompleks dibutuhkan untuk untuk meng-casting mantra, tentu masalah besar untuk Penny.

Fillory tak seindah yang dibayangkan. Meskipun punya pemandangan keren, sejauh ini semua penduduknya terlihat punya kelakuan ganjil. Cenderung licik.

crowning

Misi selanjutnya dari tim Quentin adalah untuk mendapatan 4 mahkota Raja & Ratu Fillory. Bagian paling menggelikan adalah ketika mereka diuji oleh seorang prajurit penjaga mahkota. Tim Quentin harus menjawab sejumlah pertanyaan sebagai syarat mendapatkan mahkota. Saya sempat mengira pertanyaannya berupa legenda atau teka-teki khas Fillory. Justru yang terlontar adalah pertanyaan tentang pop-culture tahun ‘90an. Jadinya mirip acara kuis. Selipan humor yang menarik.

Melalui seremoni penahbisan raja dan ratu kecil-kecilan, masalah antara Quentin-Eliot-Margo dengan Alice seakan terangkat semua. Eliot minta maaf kepada Alice, dan Margo melakukan hal yang sama kepada Quentin karena telah merusak hubungannya dengan Alice. Suasana dingin di tim Quentin akhirnya mencair.

Tim Quentin harus kembali ke Brakebills, mencari cara (atau senjata baru?) untuk membunuh The Beas. Eliot—sang raja yang sah, harus tetap tinggal di Fillory.

Beralih ke bumi, kita melihat hubungan unik yang mulai dibangun antara Julia dan The Beast dalam memburu The Beast. Julia berusaha membuat deal khusus agar The Beast tidak bisa memanfaatkan celah sekecil apapun juga. Tapi yang namanya The Beast, ia tetap berusaha mengambil hati Julia setiap ada kesempatan.

Sepanjang episode ini The Beast terlihat mulai menyukai Julia, bahkan ia juga mau sharing tentang kekerasan seksual yang dialaminya—sama seperti apa yang dirasakan Julia. Kalau masih ingat, di episode terakhir season lalu Julia sempat diperdaya dan diperkosa oleh Reynard the Fox, yang membuatnya mendapat kekuatan misterius.

Ini menarik. Tim Quentin masih ingin memburu The Beast, sedangkan Julia malah menginginkan The Beast membantu memburu Reynard. Tinggal kita lihat apakah hubungan Quentin dan Julia memburuk (lagi) gara-gara beda tujuan? Apakah The Beast berhasil mempengaruhi Julia dan menjadi sekutu?

jembatan

The Magicians membangun fondasi yang cukup kuat di episode perdana season 2 ini. Humor one-liner dari para karakter, terutama Eliot dan Margo masih kental. Plot tentang Julia benar-benar menjanjikan aura dark tapi menarik. Semoga saja serial ini tetap mengeksplor storyline ini secara konsisten dan memperkaya perkembangan tiap karakternya.

OVERALL SCORE 7.8

 

Tinggalkan Balasan