Setelah episode berjalan agak “kalem” minggu lalu, GOT kembali menyajikan episode yang bernuansa GOT banget—lengkap dengan adegan seks romantis dan aksi brutal.
Mari mulai perjalanan kita dari…
Dragonstone
Dany… Dany… entah apa yang ada dipikirannya sekarang. Saya curiga sepertinya Dany masih mabuk laut. Memang ia seringkali berhati emas, namun sifatnya yang arogan dan naif kadang membuat frustasi juga. Kelakuannya juga makin hari makin membuat kita yakin kalau dia punya kualitas seperti Mad King.
Seperti kali ini, ia baru mempertanyakan loyalitas Varys kepadanya. Mengapa baru sekarang? Dany punya banyak kesempatan untuk melakukan hal tersebut, bahkan agak kurang masuk akal setelah Varys cukup berjasa membantu untuk membentuk aliansi penting. Namun bukan Varys namanya kalau tidak bisa menjawab keraguan Dany. Bahkan jawabannya terdengar cukup menyentuh di telinga penonton untuk dialog yang keluar dari mulut Varys.
Melisandre tiba-tiba muncul di Dragonstone, minta untuk bertemu Dany. Terlepas dari betapa misteriusnya motivasi sang Red Woman, kita patut berterima kasih karena dia (dan Tyron) lah yang meyakinkan Dany untuk bertemu dengan King in the North, Jon Snow!
Di episode ini pula kita juga belajar tentang ramalan “Azor Ahai” yang ternyata, selama ini ada kesalahan translasi. Lewat Missandei kita tahu jika bahasa High Valyrian tidak me-refer pada gender tertentu dalam ramalan tersebut. So, apakah artinya ini Azor Ahai bisa berupa wanita? Kebetulan sekali Melisandre bertemu dengan Dany, ya…
Kejadian penting berikutnya di Dragonstone adalah arisan para pemimpin wanita. Ellaria Sand, Olenna Tyrell, dan Yara Greyjoy. Yah, ada sekali dua kali debat tapi melalui plot yang dirancang oleh Tyrion, mereka setuju untuk memperkuat aliansi dalam rangka merebut Westeros dari Cersei.
Yang menarik justru interaksi antara Olenna dan Dany. Sebagai nenek tua yang sudah makan asam garam dunia, Olenna memperingatkan Dany agar tidak selalu mendengarkan omongan laki-laki. Menurut Olenna, hal tersebut yang membuat ia berumur panjang. Olenna pula yang mengeluarkan quote of the episode kali ini:
“You’re a dragon. Be a dragon.”
King’s Landing
Ngomongin soal naga, kita punya naga lain di episode ini meskipun hanya tengkoraknya. Qyburn membawa Cersei melihat salah satu bukti kalau naga bisa dikalahkan. And there it’s, Balerion the Black Dread! FYI, Balerion adalah naga milik Aegon saat berusaha menaklukan Seven Kingdoms.
Senjata apa yang diusulkan oleh Qyburn? Sebuah crossbow besar yang langsung diujicoba oleh Cersei. Meskipun “hanya” crossbow, kekuatannya cukup besar, lho. Akankah senjata ini jadi kryptonite naga milik Dany?
Reuni Arya
Arya, punya momen manis di episode ini yang erat kaitannya dengan istilah reuni. Dahulu kala, saat Arya kabur dari King’s Landing, ia ditemani oleh Gendry dan Hot Pie. Sekarang Arya bertemu lagi dengan Hot Pie yang riang gembira bekerja di sebuah dapur penginapan. Hot Pie yang memberitahu Arya kalau Jon Snow kini adalah raja di Winterfell—sebuah fakta penting yang terlewat oleh Arya. Tak butuh waktu lama untuk Arya mengubah tujuannya yang awalnya ingin ke King’s Landing, sekarang justru ingin ke Winterfell.
Sebelum itu, Arya kembali dihadapkan dengan sebuah reuni tak terduga dengan… Nymeria!
Nymeria kini sangatlah besar, mungkin lebih besar dari Ghost. Kapan ya terakhir kali kita melihat Nymeria? Season 1 kalau tidak salah. Arya sempat mengajak Nymeria untuk pulang ke Winterfell, namun sang direwolf menghiraukan ajakan majikannya tersebut.
“That’s not you.”
Sebuah kalimat perpisahan Arya untuk Nymeria yang perlahan meninggalkannya. So, apa maknanya? Benioff dan Weiss menjelaskan kalau line tersebut adalah sebuah callback dari Arya sendiri. Di season 1, Ned pernah berimajinasi kalau Arya akan jadi seorang ratu, tapi Arya merespon dengan “No, that’s not me.”
Arya mengerti kalau Nymeria seperti dirinya; butuh kebebasan dan menemukan hidupnya sendiri. Betul Arya merasa kecewa dengan sikap Nymeria, tapi dia kemudian sadar kalau sikap Nymeria-lah yang juga akan ia ambil kalau ada di posisi sang direwolf.
Nice moment for Arya! Saya harap ini bukan terakhir kalinya kita melihat Nymeria, ya.
Winterfell
Jon Snow mengumpulkan para pemimpin untuk mendiskusikan dua surat yang ia terima. Satu dari Citadel, dan satunya lagi dari Dragonstone. Meski berasal dari dua tempat berbeda, surat-surat tersebut ada kaitannya yang membuat Jon Snow ngotot pergi ke Dragonstone meski ditentang oleh pengikutnya, termasuk si kecil nan garang, Lyanna Mormont dan tentunya oleh Sansa sendiri.
Undangan Dany untuk Jon dicurigai sebuah perangkap, namun Jon bersikeras resiko itu yang harus diambil karena, ya, musuh yang sebenarnya jauh lebih mengerikan dibanding Dany. Membentuk aliansi dengan sang Mother Dragon akan sangat menguntungkan untuk membabat Night King. Karena? Dany punya naga.
Ironisnya, pertemuan Dany dan Jon memang sedikit banyak dirancang oleh Melisandre—witch yang diusir karena telah membakar Shireen. Pertanyaannya, apakah Melisandre masih akan berada disana saat Jon dan Davos tiba? Apakah Davos akhirnya punya kesempatan untuk membunuh Red Woman? Atau justru sebaliknya. Menarik untuk ditunggu.
Kepergian Jon ke Dragonstone membuat ia harus menyerahkan tahta kepada…siapa lagi kalau bukan sang saudari tiri, Sansa. Mantan istri Ramsay ini punya cara memimpin yang berbeda dari Jon. Namun, patut diingat Littlefinger masih berkeliaran disana. Meskipun telah diancam oleh Jon lewat cara yang Ned banget (ingat season 1 ketika Ned juga mencekik Littlefinger?) , saya sangsi kalau Littlefinger akan anteng-anteng saja.
Citadel
Lagi-lagi Sam memberikan efek komikal di episode ini. Terlalu komikalnya hingga batasan antara logika dan kenekatan diterobos olehnya. Misi Sam kali ini adalah untuk menyembuhkan penyakit greyscale Jorah Mormont. Maester lain tidak ada yang berani, dan satu-satunya harapan hidup Jorah ada di tangan Sam. Entah Jorah harus senang atau sedih untuk hal ini. But, no other choice.
Adegan peeling greyscale yang cukup menjijikkan tapi juga lucu, terlihat sangat menyakitkan bagi Jorah. Tapi melihat ekspresi Sam yang bersemangat dan optimis, kita bisa tinggalkan dulu nasib Ser Jorah di tangannya.
Yara, Theon vs. Euron
Ternyata tidak hanya Arya yang punya momen reuni. Yara dan Theon juga, lho. Bedanya, reuni mereka sangat tragis karena harus berhadapan dengan sang paman gila, Euron. Armada kapal milik Yara tak berkutik ketika dihadang oleh armada kapal milik Euron. Dengan cukup mudah Euron mulai membantai pasukan Yara, membunuh dua Sand Snakes, dan finally menyandera Yara, Ellaria, dan salah satu Snake. Scene peperangan yang cukup seru dan mengharukan meskipun tidak melibatkan karakter berstatus fan favourite.
Momen ketika Yara disandera oleh Euron membuat Theon lagi-lagi harus merasakan trauma saat disiksa oleh Ramsay. Tak heran, ia memilih untuk kabur. Pengecut! Eits, tunggu dulu. Langkah Theon ini saya rasa cukup pintar. Kalau Theon memilih untuk langsung menerjang dan menyelamatkan Yara, Euron bisa saja langsung membunuh saudarinya itu. Namun dengan kaburnya Theon, ia punya kesempatan untuk merencanakan sesuatu. Kalau memang cukup jantan.
By the way, yang tergantung di ujung kapal itu bukan Yara, kok. Coba deh perhatikan.
CONCLUSION
Episode kedua dari season 7 menyajikan aksi yang lebih banyak meskipun hanya di ujung saja. Tak banyak twist, namun dari sini kita bisa melihat bagaimana chance Dany untuk duduk di Iron Throne kini menjadi lebih berat. Fans justru salah fokus dengan langsung menginginkan episode mendatang, dimana ada pertemuan antara Jon Snow dan Dany di Dragonstone.
OVERALL SCORE: 8.7
GeNocite
- Tak lengkap rasanya kalau tidak membahas adegan seks antara Missandei dan Grey Worm. Mungkin adegan romantis nan erotis ini sudah lama tak kita saksikan semenjak Jon dan Ygritte di tahun 2013 silam. Apapun itu, finally, keduanya bisa terlibat “kontak”. Meskipun agak terlalu lama dan aneh (line klise: “kamu adalah kelemahanku”), dari scene tersebut muncul potensi besar jika keduanya tak akan bertemu lagi.
- Sebelum season 7 tayang, saya sempat menyangka ia bakal melakukan rebel alias pembangkangan, terlebih setelah mengetahui nasib Tommen. Nyatanya, ia masih seperti yang dulu, mendukung Cersei sepenuhnya. At least, itu yang terlihat sekarang.
- Tyrion melakukan briefing… Top markotop!