Review The Walking Dead

[REVIEW] THE WALKING DEAD Season 9 Episode 2: The Bridge

WARNING! Ulasan di bawah mengandung SPOILER The Walking Dead Season 9 Episode 2 

Seperti yang sudah diisyaratkan minggu lalu, ada satu plot utama di episode kali ini yaitu mengenai operasi gabungan pembangunan jembatan dibawah komando Rick. Apa hanya itu sajiannya? Oh, tentu tidak. At least ada dua plot sampingan yang menemani: plot dimana Michonne mengunjungi Maggie di Hilltop, dan plot kecil-tapi-manis saat pasangan baru tercipta.

The Bridge
Tensi tinggi mulai mendidih. Pendatang baru sekaligus pengacau dari kubu Saviors adalah Justin. Sejak minggu lalu orang ini sudah menunjukkan sikap rebel terhadap Rick dan Daryl. Lebih-lebih di episode ini. Baku hantam antara Daryl vs Justin tak terhindarkan sampai Rick harus turun tangan untuk melerai dua orang emosional ini. Penyebabnya? Justin ingin jatah air lebih banyak, namun Henry si petugas cilik pembawa air tak mau memberikannya. Justin mendorong Henry hingga terjatuh.

Kondisi sempat mereda sampai peristiwa dimana anggota Saviors yang bertugas untuk menjauhkan walker, gagal melaksanakan tugas. Harga yang harus dibayar cukup mahal: Aaron harus rela tangan kirinya hancur—literally—karena ketindihan gelondongan kayu (hiiy!).

Dibanding musim lalu, Enid lebih terlihat berguna musim ini karena ia bertindak sebagai petugas medis. Ada petunjuk kalau Siddiq sudah mengajari mantan kekasih(?) Carl ini ilmu-ilmu debus, eh medis. Sempat agak takut-takut juga melihat proses tangan Aaron diamputasi. Kudos untuk tim efek dan juga akting Ross Marquand!

Setelah ditelusuri, biang kerok dari peristiwa ini adalah Saviors. Justin lebih tepatnya, karena ia yang bertugas untuk menggiring walker menjauhi tempat Aaron berada. Daryl sudah tidak bisa menahan emosi dan menghajar Justin habis-habisan. Rick akhirnya juga merasa cukup dan mengusir Justin dari camp.

the-walking-dead-episode-902-rick-lincoln-2-935
Gambar: The Walking Dead/Jackson Lee Davis/AMC

Rick mulai melihat bahwa banyak lubang di visi misinya. Rapuh banget hubungan antar komunitas ini. Bahkan antar heroes pun mulai ada percikan-percikan api pertikaian.

Apalagi setelah Daryl membalas ucapan Rick, “apakah benar kita ada di pihak yang sama?” Beh, itu aura konflik terasa panas banget meski tidak ada adegan gontok-gontokan. Sudah dari lama Daryl merasa keberatan dengan keputusan-keputusan Rick.

Sementara itu, ada romansa tercipta ditengah-tengah kekacauan. Anne alias Jadis saling sharing dengan Father Gabriel di suatu malam, dan voila! Agak random memang, Penting? Nggak juga. Tapi toh ada efek surprise yang patut diapresiasi. Siapa yang menduga sebelumnya. Oh iya, ada yang merasa tampilan Father Gabriel lebih badass?

Ezekiel dan Carol juga punya momen manis nan menggelitik. Ezekiel masih mencoba untuk melamar Carol secara pantas, tapi dihentikan oleh Carol. “But I wrote a speech!” kata Ezekiel.

Hilltop
Michonne sendirian pergi ke Hilltop dengan tujuan meminta stok suplai untuk Sanctuary, namun Maggie enggan memberikannya karena mereka belum mendapatkan etanol—sebagai bentuk dari deal. Tidak sinkron, pasalnya Sanctuary mengaku sudah mengirimkan utusan ke Hilltop. Lalu kemana kurir-kurir Sanctuary itu? Hmm, saya mencium aloma-aloma misteri…

Terlepas dari masalah di atas, kedatangan Michonne sedikit menyetir Maggie menepi dari kegelapan. Michonne dan Jesus melunakkan hati Maggie agar mau membebaskan Earl (yang mencoba membunuh Maggie di episode 1) dan membuat common law di Hilltop. Paling tidak, Maggie sedikit menjauh dari tipe pemimpin diktaktor. Hukum memang harus ditegakkan, namun unsur kemanusiaan harus tetap dijaga.

Bukan rahasia lagi kalau Lauren Cohan bakal meninggalkan serial TWD. Clue-nya mungkin terselip di pembicaraan menarik antara Maggie dan Jesus. Di suatu obrolan, mereka membahas Georgie—wanita yang memberi buku pengetahuan—dan bagaimana dia kerap menulis surat kepada Maggie. Di surat-surat tersebut, Georgie meminta Maggie untuk ikut dengannya.

Apakah jalan ini yang ditempuh untuk “melenyapkan Maggie dari TWD tanpa membunuhnya? Bisa jadi.

CONCLUSION
Pace terasa lambat tapi dalam arti baik. TWD season 9 tidak tergesa-gesa menyajikan action yang non-sense. Dua episode pertama lebih seperti character building dan membangun kembali dunia. Meski begitu, bukan berarti nggak ada action sama sekali. Kejadian di tempat pemotongan kayu cukup intens. Gila aja gitu lihat Aaron kehilangan tangannya. Porsi Daryl juga lebih banyak terlihat.

Pada akhirnya ada beberapa misteri yang perlu dijawab: 1) Helikopter misterius; 2) Hilangnya anggota Saviors; 3) Nasib Negan.

Ah iya, hampir lupa. Di akhir-akhir episode Rick sempat ngobrol dengan Negan. Rick membanggakan bahwa dunia sekarang lebih baik dari jaman Negan. Namun eks-pemimpin Sanctuary itu terlihat santai dan tetap “membunuh” dengan kata-katanya:

“That bridge, it’s not the future. It’s a monument to the dead. You’re not saving the world, Rick, you’re just getting it ready for me.”

Nah loh…

OVERALL SCORE: 7.5

GeNocite

  • Jarang terlihat senapan atau pistol ya? Peluru habis? Makannya jangan dibuang-buang musim lalu! Boros!
  • Siapa yang menyerang anggota Saviors? Penasaran banget.
  • Adegan antara Earl dan Maggie di penjara bawah tanah juga cukup menyentuh. Hiks…

One thought on “[REVIEW] THE WALKING DEAD Season 9 Episode 2: The Bridge

  1. baca di wikipedia TWD, musim 9 ini Lauren Cohan hanya main 6 episode saja, karena doi udah terikat kontrak dengan serial lain…

Tinggalkan Balasan