Wu Assassins: Kekuatan 1000 Biksu Untuk Iko Uwais!

Bangga rasanya kalau ada aktor Indonesia berkiprah di luar negeri. Setelah sukses dengan film The Night Comes For Us, Iko Uwais kembali ke Netflix melalui serial Wu Assassins. Formula aksi martial arts dipadu bumbu mistis seperti sudah menjadi combo yang dirindukan banyak orang. Kita jadi bernostalgia dengan film-film Jackie Chan atau Jet Li tahun 90an silam. Wu Assassins membawa kita kembali ke masa itu.

Bela Diri Bernuansa Mistis
Lahir dari tangan Tony Krantz (Dracula, 24) dan John Wirth (Hell on Wheels), Wu Assassins menceritakan tentang kisah Kai Jin (Iko Uwais) seorang koki di chinatown, San Fransisco, yang bekerja di sebuah food truck juga restoran. Kai Jin ini orangnya baik banget. Ia pembela kebenaran. Saat rekan-rekannya sesama koki ditindas oleh geng Triad, ia selalu pasang badan.

Kemurnian hati Kai Jin mengantarnya menjadi Wu Assassins—sang pembawa kekuatan Wu Xing. Karena menjadi ‘orang terpilih’, secara fisik ia lebih kuat dan lebih cepat dari orang biasa. Ini semua karena Kai mewarisi kekuatan 1000 biksu. Secara berkala ia juga melebur dengan salah satu biksu yang diperankan oleh Mark Dacascos (Double Dragons, The Crow).

Meminjam slogan Spider-Man: with great power comes great responsibility, Kai Jin harus menggunakan kekuatannya untuk membantai para ketua geng yang juga memiliki kekuatan mistis agar nasib dunia terselamatkan.

Kai Jin terima jalan hidupnya begitu saja? Nggak dong. Dia justru amat sangat menjauhi dunia perkelahian (thanks to his father), makanya dia ogah banget terlibat dalam meski wanita muda bernama Ying Ying (Celia Au) tak lelah untuk melatih Kai. Kai bersikeras dia bukan pembunuh dan bukan petarung, murni seorang koki. Mirip kayak karakter Jackie Chan di film-filmnya terdahulu, ya?

Koreografi Action Dijamin Mantap
Meski resepsi media luar tentang Wu Assassins cukup beragam, beberapa diantaranya menyoroti tentang sisi negatif dari kualitas cerita, plot hole, dan akting para artis pendukung. Namun mereka juga sepakat kalau disini Iko Uwais-lah juaranya melalui koreografi seni bela diri khas yang diramu dengan sangat indah.

Iko tak sendiri, ada rentetan artis dengan background serupa seperti Lewis Tan (Into The Badlands, Deadpool), Katheryn Winnick (Vikings), dan Juju Chan (Crouching Tiger Hidden Dragon). Adegan perkelahian brutal, fast-paced, dan berdarah-darah, so pasti jadi sajian utama Wu Assassins.

Well, meski tidak sempurna, at least Wu Assassins masih lebih baik dari Iron Fist. Dipikir-pikir, keduanya punya kemiripan, sih. Hehehe…

-OVERVIEW-