Kita semua pasti pernah melihat akuarium berikut dengan ikan dan ekosistem lengkap di dalamnya. Atau yang lebih menarik lagi adalah vivarium, seperti akuarium tetapi berisi seperti ekosistem daratan lengkap dengan tanaman dan binatang serta komponen biotik penunjang kehidupannya. Nah, seperti inilah gambaran serial Under the Dome, karya Stephen King—penulis kawakan kelas dunia.
Snow Globe versi nyata Pernahkah terbayang, kita memiliki sebuah snow globe, di dalamnya terdapat bangunan lengkap dengan makhluk hidup. Asyik ya sepertinya? Bisa melihat dan mempelajari kehidupan di dalam sana. Jadi nggak monoton snow globe-nya. Kurang lebih inilah yang terjadi di sebuah kota kecil, Chester’s Mill.
Suatu hari para penduduknya dikagetkan dengan adanya hembusan angin yang besar dan kemudian terdengar suara dentuman yang keras. Sebuah kubah transparan raksasa nan misterius menutupi kota berpenduduk sekitar dua ribu jiwa ini.
Kota ini menjadi terjebak dalam sebuah kubah, para penduduknya tidak dapat pergi keluar dan orang-orang di luar kubah tidak dapat masuk ke dalam. Para penduduk kota berusaha mencari tahu apa dan mengapa ada kubah ini. Di tengah kebingungan, mereka juga dihadapkan pada kekhawatiran berapa lama kubah ini akan bertahan.
Memancing rasa penasaran Season pertama dari serial ini digambarkan apik. Kita seolah-olah berada di dalam kubah itu dan merasakan bagaimana kondisi di dalamnya dengan persediaan kebutuhan yang terbatas. Tidak ada internet, tidak ada listrik, tidak ada gas, tidak ada komunikasi radio yang dapat menghubungkan dengan dunia luar. Kekacauan, ketidak-jelasan nasib, konflik sesama penduduk kota, digambarkan dengan jelas oleh serial yang mendapatkan penghargaan serial baru paling menarik dari Critics’ Choice TV Award tahun 2013 ini.
Kesuksesan season pertama membuat kita penasaran untuk melanjutkan menonton di kedua season selanjutnya. Dengan pergerseran tokoh sentral dari setiap season membuat cerita serial ini susah ditebak.
Well… kalau saya sendiri sih menikmati dari awal cerita ini, karena pertunjukan apik yang dilakoni oleh Dean Norris yang bisa membuat gregetan, jengkel dan rasa campur aduk di akhir serial ini. Wajar ya, karena beliau pernah mendapat penghargaan Outstanding Performance di serial Breaking Bad.
Pengarang yang bagus, cerita yang menarik dan didukung oleh aktor mumpuni membuat serial ini layak untuk ditonton dan mendapat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang pasti muncul saat menonton serial ini, bagaimana cara mereka untuk bisa keluar dari kubah misterius itu?
Ngomong-ngomong tentang kubah (dome), saya jadi teringat dengan The Simpsons Movie yang dirilis 27 Juli 2007. Lucunya, konsep kedua produk audiovisual ini hampir sama. Apakah serial ini terinspirasi dari cerita The Simpsons itu? Kalau saya jawab sih bisa ya bisa tidak. Hmmm…
Tapi dari sumbernya sendiri nih yang bilang, Stephen King telah menulis naskah novel Under the Dome ini pada tahun 1976. Namun saat itu dia hanya menyelesaikan 75 halaman saja karena naskahnya hilang. Kemudian ditahun 1982, Stephen King menulis ulang ceritanya dengan premis yang berbeda dengan judul The Cannibals, tetapi akhirnya ditinggalkan juga. Baru pada tahun 2007, dia kembali menulis Under the Dome dan menyelesaikannya pada tahun 2009.
Jadi serial ini nggak bisa disangkut-pautkan persis dengan cerita dari The Simpsons Movie ya guys, tapi mungkin malah bisa disangkut-pautkan dengan komik dari Luna Brothers dengan judul Girls. Mau nge-review komik itu tapi kok ngga pas tempatnya. Hehehe…
Follow kami di Twitter, Facebook, dan Instagram untuk mendapatkan info serta berita terkini mengenai perkembangan TV Series barat.
-OVERVIEW-
| Genre | Misteri, Sci-Fi |
| Tanggal Tayang | 24 Juni 2013 – 10 September 2015 |
| Pengarang | Novel “Under The Dome” oleh Stephen King Dikembangkan oleh Brian K. Vaughan |
| Pemain | Mike Vogel Rachelle Lafevre Alexander Koch Dean Norris |
| Rating | 6.6 IMDB 69% Rotten Tomatoes 68% Metacritic |
Ditulis oleh kontributor Geeknonton