Disney Feature Highlight

Mengulik Disney Plus Hotstar Indonesia: Menggiurkan!

Sudah tiga hari pasca dirilisnya layanan Disney Plus Hotstar di Indonesia. Gimana? Apakah sesuai harapan kalian? Well, menarik untuk dibahas tentang kehadiran layanan streaming terbaru ini di negara kita.

Ada beberapa langkah Disney Plus Hotstar yang menarik untuk dibahas. Beberapa diantaranya cukup brilian demi bisa merangsek masuk ke masyarakat kita di tengah berjejalnya layanan sejenis.

Jor-joran Iklan

Berbeda dengan layanan sejenis, Disney terlihat sangat jor-joran baik dari segi konten maupun pendekatan ke masyarakat Indonesia. Di titik ini, nyaris mustahil orang Indonesia tidak mendengar tentang kehadiran Disney Plus.

Bagaimana tidak, iklannya ditayangkan berkali-kali di televisi sampai kita bosan melihatnya. Bahkan sampai berani melakukan product placement segala di sinetron kita. Selain itu, scrolling medsos pun tak luput dari serangan gencar iklan Disney Plus.

Hal ini cukup berbeda dengan streaming service lain yang terkesan malu-malu hadir di Indonesia. HBO Go atau Amazon mungkin sampai sekarang masih terdengar asing di telinga. Netflix pun yang kita kenal sebagai leader of the market nggak gini-gini amat dulunya.

Long story short, bak berondongan peluru, Disney sukses masuk dengan sangat cepat ke hati masyarakat Indonesia. Jelas terlihat sekali uang bukanlah masalah bagi Disney.

“Beli…beli… buat siapa Papa….”

Tuh kan, iklannya terngiang-ngiang.

Kerja Sama Dengan Provider Plat Merah

Strategi brilian dari Disney adalah bekerja sama dengan provider lokal untuk menghadirkan service-nya di Indonesia. Tak sembarang provider, Disney memilih provider milik BUMN yakni Telkomsel.

Jelas langkah Disney ini menjadi pukulan telak bagi Netflix yang bertahun-tahun terkesan “dimusuhi” oleh provider ber-plat merah tersebut.

Memilih Telkomsel sebagai partner adalah langkah yang tepat. Harus kita akui, Telkomsel memiliki jaringan paling luas di Indonesia. Meski harga paket internet di atas rata-rata, kecepatan dan jangkauannya masih dapat ditolerir ketimbang provider lain. Untuk streaming jelas masih okelah.

By the way, bukan iklan ya ini… ^^V

Harga (lumayan) Miring

Simbiosis mutualisme antara Telkomsel dan Disney sempat memunculkan kekuatiran berapa harga yang dibanderol nantinya. Ternyata diluar dugaan. Disney Plus Hotstar hadir dengan harga yang sangat ramah di kantong. Harga pre-order ada di kisaran Rp15.000 (1 bulan) dan Rp30.000 (3 bulan) termasuk bonus kuota 3GB + 30GB.

Bagaimana buat yang belum pre-order? Berikut daftar menu yang tersedia hingga 30 Oktober 2020:

Paket 1 bulan Rp25 ribu (harga promo di aplikasi MyTelkomsel Rp20 ribu)

Paket 3 bulan Rp55 ribu (harga promo di aplikasi MyTelkomsel Rp49 ribu)

Paket 6 bulan Rp85 ribu (harga promo di aplikasi MyTelkomsel Rp79 ribu)

Paket 12 bulan Rp145 ribu (harga promo di aplikasi MyTelkomsel Rp139 ribu)

Selain itu pengguna juga bisa berlangganan langsung via Disney+ Hotstar dengan biaya Rp39 ribu per bulan, atau Rp199 ribu per tahun.

Sekarang mari bandingkan dengan kompetitor lain, dilansir dari harga resmi dari website masing-masing

Netflix: Rp54 ribu (ponsel), Rp120 ribu (Dasar), Rp153 ribu (Standar), Rp186 ribu (Premium)

Amazon: Rp85 ribu

HBO Go: Rp60 ribu

Untuk saat ini, Disney Plus adalah layanan streaming ekspor termurah.

Gaet Konten Lokal

Disney juga melakukan langkah tak biasa jika dibanding pesaing lain. Langkah itu ialah menggandeng kreator serta studio lokal agar merilis produksinya eksklusif di Disney Plus Hotstar. Pada saat launching, sudah ada dua studio bekerja sama yaitu MD Pictures dan Falcon. Mereka berkomitmen untuk menghadirkan 13 konten premiere di platform tersebut.

Apa saja?

Rentang Kisah, Malik & Elsa, Warkop DKI Reborn 4, Benyamin Biang Kerok 2, Sejuta Sayang Untuknya, Denting Kematian, Nona, Di Bawah Umur, Once Upon a Time in Indonesia, Adit Sopo Jarwo – The Movie, Sabar Ini Ujian, Pelukis Hantu, dan Bidadari Mencari Sayap.

Tak hanya itu, terdapat 300 film Indonesia dapat kita saksikan. Mulai dari film keluarga seperti Laskar Pelangi, hingga film horror Pengabdi Setan.

Hadirnya konten lokal tentu menjadi semangat baru bagi sineas kita. Apalagi di masa pandemi seperti ini banyak yang membutuhkan media baru untuk menyalurkan konten karena merasa industri film bioskop sedang mati suri.

Rumah Bagi Segala Macam Konten

Disney memang overpower. Dibawah payung Disney, bernaung beragam studio yang menjadi favorit masyarakat bumi. Sebut saja, Marvel Studios, Pixar, LucasFilm, Searchlight Pictures, Blue Sky Studios, dan 20th Century Studios. Diklaim, ada lebih dari 500 film serta 7.000 episode konten Disney tersedia pada saat launching.

Banyaknya pilihan ini juga berimbas pada demografi yang bisa di-cover. Tontonan buat anak-anak hingga orang tua tersedia semua. Mulai dari dokumenter sampai kartun klasik Mickey Mouse. Tinggal pilih.

Meskipun masih minim konten original, koleksi di etalase Disney Plus yang ada sekarang masih sangat layak untuk ditonton. Kami nggak keberatan untuk menonton lagi film-film Marvel Cinematic Universe ataupun Star Wars dari awal, kok.

Ah iya, mau nonton Jojo Rabbit dan Onward dulu ah…

Dubbing Indonesia

Fitur yang satu ini antara penting nggak penting sih. Jadi, konten mayoritas di Disney Plus disediakan opsi untuk menggunakan dubbing Bahasa Indonesia. Hasilnya? Cukup bisa ditertawakan.

Belum pernah ‘kan nonton Avengers rasa sinetron? Ketika pertama kali mendengar kalimat “Avengers…Berkumpul!” itu rasanya nggak ada power sama sekali. Berasa kayak Captain America lagi ngajak kumpul rapat RT. Harus diakui kualitas dubbing terdengar biasa saja, bahkan tak lebih baik dari film-film yang diputar di televisi lokal.

Kalian boleh menertawakan, namun fitur ini perlu diapresiasi. Memang tidak sempurna kualitas dubbing Indonesia. Namun untuk audience yang lebih luas, pastinya fitur ini menjadi poin plus. Nggak semua bisa baca cepat. Nggak semua juga bisa menikmati film dengan subtitle. Anak-anak, orang lanjut usia, atau (maaf) yang berpendidikan rendah jelas diuntungkan. Mereka bakal bisa menonton dengan nyaman dan lebih paham terhadap cerita.

Lebih jauh lagi, berarti ada orang-orang dibelakang layar yang mendapat pekerjaan baru. Bukankah itu sesuatu yang positif? Semoga fitur dubbing Bahasa Indonesia ini tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan kualitasnya oleh Disney Plus.

Nah, buat yang nggak suka tinggal pilih versi aslinya, nggak perlu di-bully.

Well, segitu dulu pembahasan Disney Plus Hotstar dari GeekNonton. Memang masih ada kekurangan dari layanan ini. Tapi untuk awalan, sudah sangat baik dan nggak asal rilis.

Setujukah kalian dengan opini kami di atas? Kami tunggu diskusinya di sosial media kami


Follow kami di TwitterFacebook, dan Instagram untuk mendapatkan info serta berita terkini mengenai perkembangan TV Series barat.

Tinggalkan Balasan