Disney Review

REVIEW WANDAVISION EPISODE 7

WARNING! Ulasan di bawah mengandung SPOILER!

Episode ke-7 “Breaking the Fourth Wall” membawa penonton ke era sitkom tahun 2000-an. Kalau melihat gaya mockumentary yang diusung, hampir identik dengan sitkom terkenal seperti The Office atau Modern Family.

 Mockumentary?

Yup, ada masanya acara TV (luar negeri) dipenuhi sitkom bergaya dokumenter tapi fiksi (mockumentary). Para aktor dan aktris berpura-pura sedang diwawancarai dan seolah-olah berbicara langsung kepada penonton. Begitu juga yang dilakukan oleh nyaris seluruh pemeran utama WandaVision—Wanda, Vision, dan Agnes berbicara langsung ke kamera.

Breaking the Fourth Wall

Selain menjadi tema, judul Breaking the Fourth Wall sekaligus menjadi sinyal jika acara Wanda mulai broken atau rusak. Kita melihat berkali-kali berbagai benda rumah tangga di rumah Wanda berganti era secara random. Wanda pun tak mengerti apa yang sedang terjadi dan kondisi sudah mulai di luar kendali.

Meski kekacauan terjadi di sekitarnya, Wanda, seperti kita sekarang ini, butuh staycation. Apalagi pasca mengekspansi the Hex yang cukup menyedot kekuatan Wanda. Ia pun tak mau diganggu sedikitpun bahkan oleh kedua anaknya. Dan seperti biasa, Agnes datang di saat yang tepat, sama seperti peristiwa Sparky. Kali ini Agnes membawa Tommy dan Billy ke rumahnya dengan dalih agar Wanda bisa berleha-leha di rumah.

Vision & Darcy

Move on dari Wanda dan Agnes, disini kita melihat kelanjutan ending yang menggantung di episode lalu. Darcy menjadi bagian dari Westview dengan seragam sirkusnya sedangkan Vision akhirnya tersadar dan langsung mengkonfrontir Darcy. Sama seperti yang lain, Darcy bukanlah Darcy, jadi Vision harus menyadarkannya agar lepas dari pengaruh the Hex.

Gambar: WandaVision. Disney/Marvel (2021)

Interaksi duo Vision dan Darcy sebagian besar me-reveal masa lalu Vision, utamanya tentang plot Infinity War dan Endgame. Nggak jauh-jauh dari bagaimana Vision mati di tangan Wanda (for good reason), tapi Thanos membalikkan waktu memakai Time Stone dan membunuh Vision dengan tangannya sendiri untuk mengambil Mind Stone. Tanpa batu akik itu, Vision tidak bisa hidup. Beberapa kali kita lihat wujud “zombie” Vision di episode lalu.

Berdua, mereka berencana untuk pulang ke rumah Vision dan bertemu Wanda, tapi di jalan ada saja halangannya, seakan ada yang sengaja mencegah mereka untuk menemui Wanda.

Super Monica

Yeeess! Kita punya superhero baru!

Eits, sebelum kesana kita bahas dulu kejadian besar yang ada di luar the Hex. Monica dan agen Woo berhasil lolos dari ekspansi the Hex dan langsung menemu sang aerospace engineer.

Siapakah sang engineer yang memunculkan banyak teori di kalangan fans Marvel?

Eng…ing…eng… dia adalah Reed Richards Major Goodner.

Well, agak mengecewakan bagaimana penyelesaian misteri aerospace engineer ini. Banyak yang sudah berspekulasi kalau karakter besar bakal dimunculkan, seperti Reed Richards dari Fantastic Four, atau Shuri, atau at least sih War Machine. Dan Major Goodner ini jauh dari karakter yang diharapkan. Hype yang sudah dibangun beberapa episode runtuh sudah.

Yah, poinnya kita berharap sesuatu yang spesial dari plot sosok aerospace engineer ini sih sebenarnya.

Tidak sampai disitu, bahkan peran Major Goodner tak segitu pentingnya. Dia berhasil membuat sebuah kendaran yang diklaim mampu menembus the Hex. Monica segera mencoba truk itu, namun gagal total. Malah Monica dengan pedenya berlari menuju barrier dan menerobos masuk tanpa bantuan apapun.

Dengan gaya khas “superhero landing”, akhirnya kita melihat Monica dalam fase manusia super. Baru saja di episode lalu kita mendapat clue kalau ada perubahan di tubuh Monica karena sudah keluar masuk the Hex, dan kini kita langsung dapat konfirmasi akibat dari perubahan tersebut. Anehnya, disini dia tidak merasa ada yang salah dengan kekuatan yang diperoleh secara tiba-tiba ini. Hmmm…

Di komik memang Monica Rambeau adalah superhero yang pernah berganti tiga alias. Spectrum sempat mengambil peran sebagai Captain Marvel dan begabung dengan Avengers. Namun di satu waktu ia setuju untuk mengubah alias menjadi Photon.

Balik lagi ke the Hex, Monica berlari untuk mengkonfrontir Wanda. Sempat beradu kekuatan, Monica sebenarnya nyaris membuat Wanda sadar dan meruntuhkan pembatas yang tak bisa ditembus siapapun, tapi Agnes (lagi-lagi) datang di saat yang tepat dan membawa Wanda ke rumahnya sekaligus menjauhi Monica. Boo!

Satu yang sangat memorable disini adalah ekspresi Elizabeth Olsen yang mengiyakan kalau dia adalah villain. Tajamnya mata Olsen itu lho, sukses bikin bulu kuduk merinding…

Monica: Don’t let him make you the villain!

Wanda: Maybe I already am…

Misteri the Hex Terpecahkan

Seingat saya, kita belum pernah melihat isi rumah Agnes kan? Ternyata memang cukup beralasan. Serem banget, bro!  Kita sempat melihat testimoni dari Tommy (eh atau Billy?) yang menyukai rumah Agnes karena sangat tenang. Setenang hati Agnes yang nyaris tidak ada suara apa-apa.

Ketika Wanda datang ke rumah Agnes, Wanda mendapati kalau si kembar tidak ada disitu. Agnes menyarankan untuk Wanda mencari di basement, siapa tahu sedang main disitu. Perpaduan antara anak dan basement biasanya sih emang kurang baik.

Benar saja, justru yang dilihat Wanda adalah suasana basement yang lebih mirip sarang atau goa, lengkap dengan sulur-sulur tanaman berpendar cahaya ungu, buku sihir dan pilar-pilar tinggi. Salah satu teori yang beredar menjadi nyata, pasalnya ketika Wanda terjebak disana, Agnes mengungkapkan fakta sebenarnya kalau ia adalah AGATHA HARKNESS!

Gambar: WandaVision. Disney/Marvel (2021)

Melalui introduction musikal “Agatha All Along”, akhirnya kita tahu kalau bukan Wanda yang selama ini mengontrol the Hex, melainkan Agatha. Kejadian demi kejadian diperlihatkan kalau semua dalam kendali Agatha, mulai dari kedatangan ke rumah Wanda pertama kali, munculnya Pietro, dan yang terparah matinya Sparky juga karena Agatha.

Meskipun teori kalau Agnes = Agatha Harkness sudah beredar dimana-mana, konfirmasi yang dihadirkan terasa on point dan memuaskan. Oh iya, applause untuk penampilan aktris Kathryn Hahn selama ini. Selain Elizabeth Olsen, saya rasa Kathryn Han adalah salah satu performer terbaik di serial ini.

Mid-Credit Scene

Episode 7 menjadi episode pertama yang dilengkapi dengan mid-credit scene seperti layaknya film-film Marvel yang kita kenal selama ini. Kok baru sekarang ya? Anyway, ditunjukkan kalau Monica mengikuti Agnes dan Wanda dan menemukan pintu masuk menuju basement. Ada sulur-sulur tanaman berwarna ungu yang misterius. Kedua bola mata Monica juga tiba-tiba berubah menjadi ungu. Sejurus kemudian (evil?) Pietro muncul di depan mata Monica!

CONCLUSION

Terlepas dari peristiwa besar di akhir, sepertinya episode kali ini tak se-masif episode sebelum-sebelumnya. Memang dari segi pace, humor, dan surprise tetap ada, somewhat ada hal yang kurang memuaskan. Atau mungkin terlanjur kecewa dengan plot aerospace engineer? Entahlah…

Yang jelas, WandaVision tersisa dua episode lagi. Dunia Westview praktis sudah hancur pasca Agnes menampakkan sosok asli. Well, menarik untuk menunggu siapa yang akan menolong Wanda. Akankah Vision team-up dengan Monica? Menarik sekali.

OVERALL SCORE: 7.5

EASTER EGGS

  • Iklan kali ini menawarkan produk Nexus obat anti depresi. Di komik, Nexus merujuk pada sebuah gerbang yang memungkinkan untuk menuju ke berbagai realita (multiverse). Dari kalimat iklan, penyebutan kata “Doctor” memiliki makna ganda, karena selain dokter pada umumnya, bisa juga berarti Doctor Strange. Inikah saatnya Doctor Strange muncul dan menolong Wanda?
  • Referensi video game yang erat dengan Nintendo. Kontroler yang dijadikan rebutan oleh si kembar berubah-ubah mulai dari kontroler konsol Nintendo Wii hingga Gamecube.
  • Wanda makan sereal dengan merk Sugar Snaps. Wah kalo ini, Thanos banget deh
  • Cameo Stan Lee? Di opening credit, plat nomer mobil Wanda ada angka”122822” yang tak lain merupakan tanggal lahir Stan Lee…
  • Ketika Monica berusaha menembus batas Westview, terdengar percakapan dari film Captain Marvel
  • Buku sihir yang ada di basement diduga adalah Darkhold.

Tinggalkan Balasan