GRIMM: Mortal. Danger. (2013)

Apa jadinya kalau di orang di sekitar kita bukanlah seperti yang terlihat? Bagaimana kalau sebenarnya mereka adalah makhluk mitologi yang kerap kita lihat di buku-buku dongeng? Pastinya perasaan kita antara kaget, takut, dan terancam juga, bukan?

Seperti itulah keadaan dunia di serial Grimm. Ada banyak manusia yang ternyata merupakan Wesen. Sebut saja Blutbad, Siegbarste/Ogre, Anubis, Aswang, dan lain-lain. Makhluk spesial ini tampilan dan perilaku default-nya adalah manusia biasa, sama kayak kamu-kamu semua. Namun di balik itu, mereka bisa berubah menjadi makhluk yang mengerikan. Proses perubahan dari wujud manusia ke wujud menyeramkan tersebut disebut Woge (Bahasa Jerman). Tidak semua orang bisa melihat mereka berubah. Mereka cenderung menyembunyikan identitas asli sebagai Wesen karena meski kekuatannya besar, ada ancaman yang lebih besar jika orang banyak tahu wujud asli mereka.

Jaman dahulu para Wesen ini diburu dan dipenggal kepalanya oleh Grimm. Grimm merupakan orang-orang dengan kekuatan khusus yang dapat melihat wujud sebenarnya dari Wesen meski mereka tidak ber-Woge. Tujuannya agar para Wesen tidak menyakiti manusia. Basically, Grimm adalah polisi jaman kuno untuk menumpas Wesen.

Di masa sekarang, tepatnya di Portland, ada seorang detektif muda (dan ganteng!) yang baru mengetahui kalau dirinya adalah Grimm. Dia mengetahui hal ini sedikit demi sedikit, terutama dari peninggalan para pendahulunya yang juga seorang Grimm. Oh iya, Grimm biasanya hasil warisan dari turun-menurun di keluarga.

Nick Burkhardt adalah detektif dengan kekuatan spesial tersebut. Sejak dirinya tahu identitas sebenarnya sebagai Grimm, banyak kasus aneh yang melanda Portland. Rata-rata sih kasus pembunuhan dengan motif unik, entah itu korbannya terkoyak seperti diterkam hewan buas atau mati dengan sebab misterius. Pokoknya hampir tidak bisa ditangkap oleh akal sehat. Nah, disitulah Nick menghadapi konflik batin untuk memutuskan akan menangani kasus tersebut sebagai Grimm atau sebagai polisi biasa karena nilai keduanya saling bertabrakan. Sama seperti para Wesen, dia harus menyembunyikan identitas yang sebenarnya.

Meski menghadirkan makhluk mitos, setting dari Grimm tidak seperti Lord of the Rings, atau Game of Thrones. Grimm mendatangkan makhluk mitos itu ke dunia yang real. Grimm juga menjanjikan bahwa makhluk yang muncul bakal diambil dari mitos yang berkembang di negara-negara around the world. Mengingat Indonesia punya banyak koleksi makhluk seperti ini, saya harap di lirik sama kreator Grimm juga, deh.

Saya juga penasaran bagaimana makhluk-makhluk tersebut berinteraksi dengan dunia “normal”. Mungkin tidak semuanya jahat juga. Yang jelas, premis dari Grimm ini menarik banget untuk diikuti!