HBO Overview

SILICON VALLEY: Komedi Satir Dunia Teknologi & Kisah Para Programmer

Serial TV tak hanya melulu tentang drama prosedural, percintaan, superhero, atau horor semata. Dunia teknologi komputer dengan segala lika-liku yang kompleks pun ternyata sangat menarik untuk diangkat menjadi tema utama sebuah tayangan berseri yang amat menghibur. So, mengapa kalian melewatkan Silicon Valley selama ini?

Serial tentang kejamnya dunia digital tapi tetap lucu
Buat yang familiar dengan perkembangan teknologi komputer, nama Silicon Valley sudah tentu tak asing di telinga. Terletak di California, Amerika Serikat, Silicon Valley terkenal karena menjadi tempat bersemayamnya ribuan perusahaan teknologi terbesar di dunia seperti Adobe, AMD, Apple, Google, Facebook, dan masih banyak lainnya.

Di tangan eksekutif Mike Judge dan Alec Berg, Silicon Valley dijadikan sebuah serial yang mengisahkan tentang beratnya hidup sebagai developer perangkat lunak (software) di tempat tersebut. Tak cukup hanya bermodalkan pintar dalam programming saja, hidup di Silicon Valley berarti harus siap berkompetisi dan menghalalkan segala cara untuk bersaing menjadi sukses.

dailyedgedotie
Gambar: Silicon Valley. HBO

Serial ini berfokus pada lima pria yang berjuang bersama untuk mendirikan sebuah perusahaan startup. Mereka adalah:

Richard Hendricks (Thomas Middleditch). Meski tidak tamat kuliah (kena DO), Richard adalah seorang programmer jenius. Richard terkenal tenang, kalem, dan super awkward. Namun Richard gampang panik, dan jika sudah mencapai batas kesabaran, dia bisa marah yang cukup ekstrem. Masih hijau dalam seluk beluk perbisnisan dunia teknologi, namun ia harus belajar menjadi CEO untuk perusahaan bentukannya sendiri. Sebenarnya punya niat baik, tapi entah kenapa setiap keputusannya selalu berakhir bencana.

Erlich Bachman (T.J. Miller). Pria tambun yang kelewat percaya diri dan sombong. Menjadi pemilik sebuah rumah inkubator tempat bernaungnya para karakter utama di serial ini. Awalnya Erlich juga seorang coder tapi harus berhenti karena menderita carpal tunnel syndrome. Meski kurang sukses sebagai technopreneur, Erlich sangat kompeten di bidang public speaking dan negosiasi.

Bertram Gilfoyle (Martin Starr). Pria misterius pengikut sekte sesat. Seorang software engineer yang punya kemampuan utama di bidang keamanan daring. Maka dari itu dia didapuk untuk menangani administrasi sistem dan konfigurasi server untuk startup milik Richard. Sangat jarang tertawa, bahkan tersenyum sekalipun. Gilfoyle terkenal akan pembawaannya yang kerap melontarkan kalimat sarkastik.  Diam-diam dia adalah imigran ilegal dari Kanada.

Dinesh Chugtai (Kumail Nanjiani). Musuh dalam selimut untuk Gilfoyle. Dinesh adalah pria Pakistan yang punya banyak gelar dalam bidang teknologi. Punya spesialisasi di bahasa Java (bahasa programming ya). Kerap menjadi sasaran olok-olok dari Gilfoyle. Punya sifat aserbik, sarkastik ke semua orang, bahkan kadang kelakuannya mendobrak nilai-nilai moral. Dinesh digambarkan sebagai pria matre dan kurang sukses dalam dunia percintaan.

Donald “Jared” Dunn (Zach Woods). Di Silicon Valley, perannya cukup sentral sebagai pengikat karakter-karakter utama. Punya kemampuan dalam bidang manajerial bisnis. Sebenarnya karirnya cukup cemerlang di Hooli, namun ia memutuskan keluar dan bergabung bersama Richard. Kalau kalian melihat sepak terjang Jared di serial ini, kalian bakal banyak menaruh belas kasihan karena memelas banget nasibnya. Seringkali tak dihormati oleh orang lain, namun ia selalu berpikiran positif. Terkenal kerap melontarkan jokes sarkastik yang menghina orang lain tanpa ia sadari dimana salahnya.

startuplife
Gambar: Silicon Valley. HBO

Setelah keluar dari mega-perusahaan Hooli, Richard memutuskan untuk mengembangkan compression algorithm miliknya secara pribadi. Tak disangka, algoritma miliknya itu menjadi komoditas panas di Silicon Valley. Richard dan kawan-kawan kemudian berjuang untuk mendirikan perusahaan startup bernama Pied Piper. Richard tak gentar meski diserang oleh perusahaan besar seperti Hooli dan CEO-nya, Galvin Belson yang menjadi rival terberat Richard.

Aplikasi absurd dan Sindiran bagi perusahaan teknologi
Karena bersetting di pusat teknologi dunia, tak heran kalian akan banyak menemukan perusahaan teknologi disebut-sebut di dalam serial ini. Beberapa diantaranya fiktif namun menjadi sindiran bagi dunia nyata. Contohnya Hooli, perusahaan yang cukup sentral di serial ini, mengingatkan kita pada raksasa teknologi Google. Mirip banget. Begitu juga dengan persaingan-persaingan antar perusahaan yang terjadi terinspirasi dari kisah nyata. Yang jelas, Silicon Valley tak takut untuk mengolok tokoh atau perusahaan teknologi di dunia nyata. Seperti saat Richard menyindir kalau Steve Jobs hanyalah seorang pengkopi ide.

Salah satu kekuatan Silicon Valley adalah ide-idenya yang absurd. Di beberapa kesempatan kita disuguhkan dengan aplikasi-aplikasi pointless. Contohnya Nip Alert, sebuah software untuk mendeteksi wanita yang sedang bergairah di sekitar pemakai aplikasi tersebut. Atau sebuah aplikasi yang seharusnya bisa mendeteksi jenis-jenis makanan, tapi justru hanya bisa membedakan antara ‘hotdog’ dan bukan ‘hotdog’.

Alasan menonton Silicon Valley
Buat pecinta teknologi komputer dan khususnya kalian yang bercita-cita mendirikan perusahaan startup, serial komedi milik HBO ini sangat educational. Kalian bisa tahu bagaimana susahnya menjalani kehidupan di dunia startup lengkap beserta tantangan-tantangan yang menyertai.

Kalau kalian berpikir mendirikan startup hanya tentang coding dan merilis aplikasi, kalian salah besar. Silicon Valley memperlihatkan bagaimana kompleksnya untuk sukses di dunia teknologi. Susahnya mencari pemodal, persaingan yang tak sehat, konspirasi antar perusahaan, adalah bumbu-bumbu penghias perjalanan kelima karakter utama. Tapi Silicon Valley berhasil mengemasnya dengan presisi dan amat menghibur.

Meski keakuratannya dipertanyakan, Silicon Valley menjelma sebagai serial hits yang kerap dinominasikan dalam event penghargaan, bahkan sempat menang dalam kategori Best Comedy Series di ajang Emmy Awards dan Critics Choice Television Awards juga, lho!

Serial ini memang bukan untuk setiap orang mengingat tema yang sangat khusus. Tapi, kalau kalian benar-benar familiar dengan dunia teknologi, maka dipastikan akan sangat menarik karena melibatkan banyak sekali unsur teknologi digital.

 

presentation2
Gambar: Silicon Valley. HBO

Dan kekuatan dari Silicon Valley juga terletak pada artis yang ikut andil disini. Serius, perfoma mereka luar biasa meyakinkan dan benar-benar bisa mengocok perut penonton. Cerita yang disajikan per season juga selalu fresh dan tak jarang meninggalkan perasaan tak enak bagi penonton dalam konteks yang positif (nah loh, bingung kan?).

Pokoknya Silicon Valley adalah salah satu serial “emas” yang wajib ditonton deh

FUN FACTS

  • Thomas Middleditch (Richard), TJ. Miller (Erlich), dan Kumail Nanjiani (Dinesh) sudah berteman baik selama bertahun-tahun di dunia nyata.
  • T.J. Miller pemeran Erlich Bachman pernah membuat aplikasi bernama ‘Slang With Homies’
  • Hoolie adalah perusahaan fiktif mirip Google. Serial ini pernah meminjam langsung barang-barang Google untuk mendekorasi set Hooli. Bahkan suasana kantor dan budaya kerja Hooli dibikin mirip Google!
  • Kreator serial ini, Mike Judge, punya gelar sarjana Fisika dan pernah bekerja di salah satu startup di Silicon Valley.
  • Opening Silicon Valley memperdengarkan lagu klasik “Stretch Your Face” dari Tobacco.
  • Untuk memberi kesan nyata, HBO sampai benar-benar membuat website Pied Piper.

 

-OVERVIEW-

Genre Comedy
Kreator Mike Judge
Alec Berg
Artis Thomas Middleditch
T. J. Miller
Zach Woods
Martin Starr
Kumail Nanjiani
Episode 38
4 Seasons
Berlanjut ke season 5 (2018)
Channel/Network

HBO

 

One thought on “SILICON VALLEY: Komedi Satir Dunia Teknologi & Kisah Para Programmer

Tinggalkan Balasan