Review

[REVIEW] STRANGER THINGS SEASON 3 EPISODE 1: “Suzie, Do You Copy?”

[SPOILER ALERT] Ulasan di bawah mengandung spoiler Stranger Things Season 3 Episode 1

Sudah sampai mana nonton Stranger Things season 3-nya? Untuk serial satu ini, nggak heran kalau kalian rela nge-binge sampai tamat di hari pertama rilis. Soalnya masih sama seperti musim sebelum ini, adiktif banget! Kita ulas pelan-pelan dari episode 1 supaya lebih lama hype-nya.

Anak-anak Remaja Hawkins…
Banyak hal telah berubah pasca ending season 2, baik itu anak-anak Hawkins maupun kota kecil Hawkins itu sendiri. Anak-anak yang kini remaja (nggak kerasa cepet banget dewasanya) membawa Stranger Things ke level yang lebih tinggi. Episode Suzie, Do You Copy menjadi buktinya—sebuah episode refreshing untuk ukuran sebuah pengantar. Duffer Brothers tak buru-buru untuk menyambung cerita tentang Upside Down dan tetek bengeknya, namun cerdas memilih untuk menggambarkan terlebih dahulu bagaimana “waktu” mempengaruhi para karakter yang ada di serial ini.

Dustin misalnya, selama summer ia pergi ke science camp meninggalkan sahabat-sahabat di Hawkins. Sewaktu pulang, Dustin diberi pesta penyambutan yang tidak berakhir baik bagi Lucas. Disemprot hairspray, coy! Begitu denger teriakan khas Lucas, ngakak lah penonton.

Oh iya, hairspray Dustin itu jadi salah satu callback event di season 2. Masih ingat saat Steve Harrington memberi masukan untuk penampilan Dustin yang sedang kasmaran? Disitu Steve membeberkan rahasia rambut amazing­-nya itu. Thanks to lini produk perawatan rambut Farrah Fawcett dari Fabergé Organics.

Dustin kayaknya kangen sama sahabat-sahabatnya itu.

Sama seperti kita yang kangen banget ngeliat perkembangan karakter-karakter lain. Mike dan Eleven jelas lagi dimabuk cinta. Ciuman mulu kerjaannya… literally! Lucas dan Max terlibat hubungan putus nyambung yang nggak jelas. Senang rasanya melihat tingkah polah remaja yang sok dewasa tapi tanpa sadar masih memperlihatkan sisi anak-anaknya. Tapi di lain pihak, hubungan kedua pasangan tersebut membawa melankoli tersendiri untuk Will yang terlihat sekali paling enggan untuk dewasa. Kesepian deh.

Kegiatan nyerempet bahaya antara Mike dan Eleven sukses besar membuat Hopper was-was. Hopper yang nggak berpengalaman sebagai orang tua, keliatan stress banget. Dilihat dari raut muka, nampaknya lebih stress ngadepin Eleven remaja ketimbang menangani kasus-kasus di Hawkins.

mike,el.jpg

Hopper mengadu ke Joyce untuk membantunya membuat batas antara Eleven dan Mike. Yah, dari interaksi di episode ini terlihat samar kalau Hopper masih ingin mendekati Joyce.

Sepanjang episode, Hopper berusaha menemukan cara terbaik untuk menghentikan hubungan Mike dan El. Berhasil sih, tapi setelah pakai cara yang jauh dari rencana sebelumnya. Hahaha…

Welcome, Mall Baru
Stranger Things tetap menjaga tradisi dengan visual yang memukau. Sepertinya keberadaan Starcourt Mall menjadi ikon paling atraktif di season ini. Suasana mall yang colorful, gaya berpakaian yang ’80-an banget dan macam-macam billboard klasik membuat mata ini bahagia ngeliatnya.

Disini ada Steve Harrington yang bekerja di kios es krim Scoops Ahoy. Kontras banget ya kalau ngeliat dia itu dulunya berjuluk King Steve dengan segala pesona yang dimiliki. Sekarang, Steve kehilangan kharismanya di mata cewe-cewe walaupun sudah berusaha keras flirting sana sini.

Nggak perlu waktu lama untuk penonton mengenal partner kerja Steve sekaligus pendatang baru di season 3, Robin. Karakter yang diperankan oleh Maya Hawke (anak Uma Thurman) langsung memikat hati kita semua. Cewek ini enerjik dan cerdas. Terlihat dari cara-cara dia untuk menghina Steve yang epik banget. Meskipun terlihat saling nggak suka, kita patut mengingat kalau batasan antara cinta dan benci itu tipis banget.

Eh, tapi apakah kehadiran Robin bakal mengurangi porsi Dustin-Steve? Bromance dua karakter ini yang jadi surprise paling memikat di season lalu. Hmm, semoga nggak deh. Bikin penasaran gimana Robin menyesuaikan diri di antara karakter lama.

Bob Is Back!
Sebelum membahas inti misteri di episode pertama, salah satu momen paling mengena adalah kembalinya sang superhero di musim lalu—Bob Newby. Well, meski kali ini cuma dalam bentuk flashback. Joyce masih terlihat trauma pasca kematian Bob. Scene ketika Joyce memungut gambar Bob Newby diiringi backsound berjudul “Eulogy” (cari aja di Spotify, ngenes banget alunannya) itu sukses bikin penonton ikut nelangsa.

Setelah kejadian Barb, Stranger Things akhirnya sudah belajar untuk “menghormati” karakter fan-favorite.

Misteri Lama Tapi Baru
Bukan Stranger Things namanya kalau nggak menyertakan plot super misterius yang jadi inti dari serial ini. Bahkan penonton sudah dibikin penasaran di awal episode, dimana ada orang-orang berseragam hazmat dan jas ilmuwan sedang melakukan uji coba (gone wrong!) untuk mengutak-atik portal Upside Down—sama seperti eksperimen yang dilakukan oleh Dr. Brenner musim lalu tapi dengan skala yang lebih besar. Terungkap, kali ini yang melakukan adalah pihak Rusia. Nah loh, mengapa Rusia ngotot banget membuka Upside Down?

ste01

Misi untuk menguak operasi rahasia ini tertangkap oleh radar bikinan Dustin. Awalnya dia membuat tiang transmisi untuk membuktikan ke sahabat-sahabat kalau ia punya pacar seksi dan pintar bernama Suzie. Walaupun gagal, Dustin malah berhasil meng-intercept komunikasi agen Rusia. Dari sinilah dimulai petualangan Steve-Dustin-Robin.

Misteri kedua diawali dari kisah romansa terlarang antara Billy dan Mrs. Wheeler. Billy yang kini punya pekerjaan baru sebagai penjaga kolam renang tergoda oleh penampilan ibunda Mike dan Nancy. Setelah janjian ketemu pada malam hari, Billy justru kecelakaan dan diseret oleh sosok misterius. Billy mati? Kayaknya nggak. Lebih memungkinkan kalau Billy bakal “dirasuki” makhluk Upside Down. Kalau ini terjadi, sepertinya mengkonfirmasi kalau Billy akan menjadi salah satu main antagonist seperti posisi Will musim lalu.

Nuansa horor langsung terasa…

CONCLUSION

Stranger Things season 3 langsung menghentak dengan cerita yang lebih gelap dan kompleks meskipun ada baluran warna warni nan ceria dari kehadiran Starcourt Mall. Satu yang pasti, Hawkins jelas berubah, begitu juga dengan penghuninya.

Kreator serial ini tahu kekuatan dari para karakter dan langsung menyajikannya untuk penonton. Memang tidak secara gamblang menunjukkan koneksi ke season sebelumnya, tapi fans bisa kok membuat relasi dan pastinya langsung merasa familiar. Kehadiran beberapa karakter baru memang menarik, tapi dengan 8 episode apakah Stranger Things bisa membuat plot untuk banyaknya karakter yang ada? Kita tunggu di episode mendatang.

OVERALL SCORE: 8.7

GeNocite:

  • Di sisi lain, Will mulai merasakan kalau ada yang bangkit dari Upside Down. Di beberapa waktu terlihat bulu kuduk Will merinding.
  • Apa yang terjadi dengan tikus-tikus itu, kok bertingkah aneh?
  • Nancy dan Jonathan, kita simpan untuk episode mendatang.

3 thoughts on “[REVIEW] STRANGER THINGS SEASON 3 EPISODE 1: “Suzie, Do You Copy?”

Tinggalkan Balasan